Puteri Ageng (Tamat)

158 2 0
                                    

Setelah menunaikan sholat Dhuha, Dhio segera pergi ke kelas untuk menyelesaikan tugasnya, sedangkan aku masih berdzikir kepada Allah. Karena terlalu khusyuk, aku sampai tidak sadar ada temanku yang memanggilku, Mamat namanya,

"Hey, Ari. Lama bener kamu dzikirnya."

"Astagfirullah, kalau dzikir ya harus lama karena menyebut asma-asma Allah," jawabku sedikit terkejut.

"Oalah, iya-iya maaf menganggu waktumu. Aku penasaran kamu dengan Dhio tadi serius banget percakapannya, bolehlah kamu cerita denganku," ucap Mamat.

"Tidak apa-apa aku cerita denganmu?"

"Halah, santai aja, ngga usah malu, ayo ceritakan," paksa Mamat.

"Aku ini sebenarnya sedang dilanda rasa cinta kepada seseorang."

"Loh, siapa orang yang kamu cintai itu?" jawab Mamat terkejut.

"Orang yang aku cintai itu adalah Lysta, teman sekelasku," jawabku.

"Loooooh, kok bisa? Apa kamu tidak tahu, Ri?"jawab Mamat dengan wajah terkejutnya.

"Loh, emang ada apa kok kamu bilang aku tidak tahu?"

"Haduh, kamu ini. Aku ceritakan ya tapi jangan sampai terkejut dan jangan nangis lo! Jadi gini, seorang Lysta itu kan adalah puteri trah atau keturunan raja, maka dia memiliki kedudukan yang paling tinggi, sedangkan kamu adalah orang biasa. Jadi otomatis dilarang untuk menyukainya. Dan asal kamu tahu, Dhio, ia juga seorang keturunan raja, makanya antara Dhio dan Lysta sudah dijodohkan sejak kecil oleh kedua orang tuanya," jelas Mamat.

Seketika aku terkejut mendengarkan hal itu,

"Lantas, kenapa mereka terlihat biasa saja."

"Ya, karena mereka sudah dewasa dan tahu batasan-batasan atau norma dari adat istiadat yang diajarkan oleh kedua orang tua mereka," ujar Mamat.

Setelah mendengarkan cerita dari Mamat, hatiku terasa tercabik-cabik. Namun aku tidak boleh cengeng, aku harus kuat. Setelah kejadian itu aku harus sadar, bahwasannya kita tidak bisa berharap kepada sesama makhluk, berharaplah pada Tuhan Yang Maha Kuasa. 

Setelah memahami hal ini, lebih baik aku menjauhi keduanya agar tidak terjadi konflik kedepannya. Rasanya memang benar seperti ungkapan yang mengatakan bahwa :

"Cinta memang tidak harus saling memiliki. Hanya melihat dia bahagia, itu sudah memberikan makna akan cinta sejati dalam kehidupan ini"

Tamat

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Puteri AgengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang