🐰
"Kenapa kau kemari" ucap Davian melihat ke arah abangnya tersebut.
"Tak boleh"ucap Damian Datar
Tanpa ba-bi-bu Damian langsung masuk ke dalam kamarnya tanpa memperdulikan tatapn kesal dari sang adik.
"Kemarilah, kau mau berdiri terus?"tanya Damian yang sudah merebahkan diri di kasur king size milik kembarannya.
"Ck, dasar"ucap Davian kemudian ikut merebahkan dirinya di samping kembarannya.
Lama terdiam suara Davian berhasil mengalihkan perhatian dari Damian.
"Kau tau hari ini saat aku melihat Vino dan Vano aku jadi tak bisa membayangkan bagaimana kalo aku yang berada di posisi Vino"ucap Davian dengan menatap langit-langit kamarnya.
"Maka aku akan membunuh mereka yang berani melukaimu"ucap Damian datar namun berhasil memberikan rasa hangat pada Davian.
"Hhhh bukankah kau terlalu berlebihan dude"
"Aku tak perduli"ucap Damian masih dengan datarnya.
"Ada saatnya dimana aku takut hanya dengan menatap wajah Vino, rasanya seperti aku yang berada di posisi itu bukan Vino, hhhhh lucu kan, kalo aku jadi Vino aku akan lebih memilih untuk membunuh diriku sendiri dari dulu daripada terus bertahan"ucap Davian
"Tidurlah kau mulai melantur"ucap Damian kemudian memeluk Davin dan mengelus surainya dengan hati-hati.
Damian tau bagaimana selama iní kembarannya begitu gelisah sejak tau apa yang terjadi dengan Vino, dia tau meskipun Davian terlihat santai, dia adalah orang yg paling lembut di antara mereka bertiga.
Dengkuran halus mulai terdengar membuat Damian merasa lega karena adiknya itu akhirnya bisa tidur dengan tenang.
🐰
Di sebuah kamar terlihat Vano yang saat ini masih berkutat dengan laptopnya mengabaikan jam yang terus berputar.
Drrtt
"Kenapa?"
"Aku sudah mendapatnya untuk apa kau membutuhkan itu"
"Hanya melakukan sesuatu"
"Ya terserah mu saja, kau membutuhkan yang lain?"
"Tidak untuk sekarang, aku akan menghubungimu lagi nanti"
Tutt
Vano tersenyum ketika melihat dokumen yang telah dikirimkan oleh Darrel, ahh ia tak sabar untuk menghancurkan keluarga bajingannya itu.
Jahat? Kalian belum mengenalnya kalo kalian masih menganggapnya jahat, kata jahat masih belum cukup untuk seorang Vano, mungkin bisa di bilang iblis.
"Apa aku harus bermain main terlebih dahulu"ucap Vino dengan smirk andalannya
Main main aja dulu Van, kasian authornya belum punya ide mau di lanjutin gimana😴

KAMU SEDANG MEMBACA
DEVINO || END
Teen FictionOrang bilang memiliki saudara kembar itu menyenangkan. namun itu tidak berlaku bagi Devino Leonardo Alexander hanya karna kembarannya Devano Leonardo Alexander yang lahir 5 menit lebih tua darinya dia jadi diasingkan oleh keluarganya, hanya karena i...