HELLO (NEVER) GOODBYE|| PART 4

151 91 17
                                    

Kim Jieun menatap lekat sosok Min Yoongi yang tengah bermain basket di lapangan sekolah dari balik jendela kelas, Jieun pun dapat melihat Yoongi dengan jelas.

Moon Young sahabat Jieun hanya bisa menggelengkan kepala melihat kekonyolan Jieun. Sudah jelas kalau Min Yoongi itu cuek bebek tiap kali bertemu mereka, sudah jelas kalau Min Yoongi tidak suka dengan makhluk bernama 'perempuan' dan sudah jelas kalau tidak pernah merespon Jieun yang diam-diam seringkali memperhatikan Yoongi, pria es kutub itu.

"Udah deh, Jie. Mau kamu pelototin seperti apa juga si manusia kutub itu tetap saja dia akan bersikap cuek bebek sama kamu. Dari pada buang-buang waktu seperti ini, lebih baik kita ke kantin saja. Aku lapar," ucap Moon Young mendengar itu tak membuat Jieun berniat mengalihkan pandangannya dari Yoongi. Hingga tak sengaja tatapan mereka saling bertemu.

DEG ...

Min Yoongi menotice-nya bukan hanya itu saja tanpa sadar Min Yoongi tersenyum ke arah Jieun meski hanya beberapa detik sebelum ia kembali ke ekspresi datarnya lagi. Jieun tersenyum lebar, detak jantungnya bertalu tak karuan. Ingin rasanya Jieun melompat-lompat kegirangan.

Namun, hal itu tidak bertahan lama karena ada sosok perempuan yang tiba-tiba mendekat ke arah Yoongi meraih tangannya dengan tersenyum manis menggoda melihat hal itu membuat hati Jieun panas dengan kedua tangan terkepal, sedangkan Yoongi bersikap biasa saja tanpa melakukan penolakan atau menghindar, Yoongi justru mendekatkan wajahnya. Jika di lihat dari sudut pandang Jieun, Yoongi tengah mencium perempuan itu yang Jieun ketahui bernama Park Jiyeon.

Perempuan cantik yang sering di gadang-gadangkan menjadi kekasih Min Yoongi. Melihat hal itu membuat mata Jieun terasa perih dan panas. Tapi jika di lihat dari sudut pandang Yoongi dan teman-temannya di lapangan basket hal itu berbanding terbalik dari apa yang Jieun lihat dari sudut tempatnya kini ia duduk.

Seperti yang sering Jieun dengar tidak semua hal yang kamu lihat itu sesuai dengan apa yang kamu lihat jangan hanya menyimpulkan begitu saja , jangan hanya menyimpulkan dari satu pihak saja dari sudut pandang seorang diri karena mungkin semua itu hanya akan merugikanmu. Dan sepertinya kata-kata itu berlaku bagi Jieun saat ini. Ia hanya melihat dari sudut pandangnya saja menciptakan sebuah kesalah pahaman bukan hanya curiga tapi fakta yang memang Jieun lihat dari sudut pandangnya menyaksikan adegan yang membuat Jieun merasa tak nyaman. Membuat hatinya tiba-tiba merasa sakitnya di khianati oleh seorang laki-laki bernama Min Yoongi.

Jieun menolehkan pandangannya ketika Yoongi mencoba menoleh ke arahnya menatapnya. Jieun tengah berbicara dengan Moon Young entah apa yang tengah mereka bicarakan.

Yoongi masih terus menatap Jieun hingga pada akhirnya Jieun kembali menoleh ke arah lapangan. Tatapan mereka kembali bertemu membuat Jieun dan Yoongi tersenyum berbarengan sebelum lengan Yoongi di tarik paksa Park Jimin untuk kembali masuk ke tengah lapangan.

Jieun menatap Yoongi tanpa kedip. Matanya berbinar penuh harap. Yoongi tersenyum simpul memberikan isyarat untuk ia kembali melanjutkan pertandingan basket dengan kelas lain, Jieun hanya mengangguk seakan ia paham sepertinya mereka memiliki telepati sendiri.

Moon Young tiba-tiba berbisik di daun telinga Jieun. "Tidak semua yang kamu lihat itu sesuai dengan apa yang kamu lihat , Jie."

Jieun menoleh. "Apa?"

"Kamu pasti berpikir manusia es kutub dan batu itu berciuman dengan perempuan itu, bukan?" kata Moon Young seolah ia tahu apa yang Jiuen pikirkan.

Jiuen mengangguk. "Menurut kamu apa?" tanya Jieun penuh harap-harap cemas.

Moon Young menggeleng. "Aku rasa kamu salah paham jika di lihat dari posisi kamu seolah mereka berciuman, aku rasa tidak seperti ini, coba kamu lihat angel dari sebelah sini." Jelas Moon Young menghalau rasa gelisah sahabatnya satu ini.

"Memangnya kamu melihat apa?"tanya Jieun lagi.

Moon Young tidak menjawab Jieun dengan tatapan tetapi ia langsung meniup mata Jieun membuat Jieun melotot ketika Moon Young meniup mata Jieun.

"Kamu kenapa niup aku?"

Moon Young tersenyum lepas. "Itu yang aku lihat ketika tadi Yoongi oppa mendekatkan wajahnya. Jadi, bukan karena dia mencium perempuan itu tetapi karena ia meniup matanya," kata Moon Young menjelaskan.

Jieun menyipitkan mata. "Bagaimana kamu bisa tahu?"tanya Jieun penuh selidik.

"Aku dapat melihatnya dari terawangan aku," jawabnya ia kembali tertawa lepas. Membuat Jieun memanyunkan bibirnya cemberut tak suka.

"Aku serius , baby," kata Moon Young memeluk bahu Jieun. "Percaya sama aku. Sepertinya Yoongi juga ada rasa sama kamu." Moon Young menaikkan alisnya menggoda Jieun.

Mendengar ituembuat Jieun tersenyum malu-malu kucing. "Kita, makan yuk. Aku lapar," ajak Moon Young menarik lembut tangan Jieun.

Jieun kembali menoleh ke arah lapangan menatap punggung Yoongi. Jieun tersenyum sebelum ia bangkit dari duduknya mengikuti langkah sahabatnya itu menuju kantin sekolah.

 Jieun tersenyum sebelum ia bangkit dari duduknya mengikuti langkah sahabatnya itu menuju kantin sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello (Never) GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang