Dàjiā hǎo. Selamat datang di cerita Askara, utamakan vote kalau mau bacaa!
Untuk para pembaca lama, aku saranin agar baca dari awal supaya nyambung. Karena aku sudah merombak alur cerita Askaranata, jadi pasti beda dengan yang sebelumnya.
Selamat membaca dan semoga suka🩰🩰🩰💗
2. DARI SEMESTA
"Sampai kapanpun tidak akan ada yang berubah, untuk yang terindah."
Warna langit di pagi hari ini mendung lagi seperti kemarin. Desiran angin sepoi-sepoi menghampiri tubuh Avela yang berbalut jaket kulit, perempuan itu tersenyum kala melihat dedaunan beberapa kali berjatuhan ke jalan raya.
Melepaskan helm ful-face milik nya, kemudian menurunkan kedua kakinya yang sedang memakai sepatu. Renata melihat pantulan dirinya sendiri dari kaca spion motor itu
"Semoga gue nga sekelas sama tuh orang, plis." mohon perempuan itu dengan penuh harapan, agar dijauhkan oleh pertemuan antara ia dengan tunangannya waktu kecil
Jam pelajaran dimulai, semua siswa-siswi di Sma Sanderos berhamburan berjalan ke kelas masing-masing untuk mengikuti pelajaran
"Salam kenal, gue Avela Zelinda Belvandra. Kalian bisa panggil gue Avela." sapa perempuan itu memperkenalkan dirinya di depan
Tiba-tiba saja seseorang berdiri dari tempat duduknya dengan satu tanggan yang ia masukkan ke kantong celana. "Kalau panggil sayang, boleh nggak Ze?."
Laki-laki dengan topi putih abu-abu yang sengaja ia pakai kebelakang itu, membuat semua orang menoleh ke arahnya sambil kebingungan akan ucapan dari manusia berandalan satu ini dengan siswi baru itu. Apa yang sedang terjadi di antara mereka berdua?
Avela mengamati sosok laki-laki bertubuh atletis itu dengan sangat dalam, sampai di detik berikutnya ia langsung mengalihkan pandangan ketika membaca nama teg milik laki-laki itu.
"Gawat" cemas Avela dalam hatinya
Seolah sudah tau apa yang sedang Avela pikiran, Askara kembali bersuara. "Kalau lo diem, gue anggap-"
"Sterah kemauan lo aja," potong Avela dengan cepat. Ia tak ingin berdebat panjang dan memilih untuk mengakhiri percakapan antara dirinya dengan Askara.
"Sesi perkenalan yang sudah selesai. Sekarang kamu boleh duduk di tempat yang masih kosong," kata Bu Tya selaku guru sejarah mereka.
"Vela, sini!."
Lambaian tangan dari salah satu siswi menarik perhatian Avela dan para inti Zendrax yang menaungi deretan bangku paling pojok sebelah kiri.
Zendrax. Geng motor beranggota puluhan bahkan sudah mencapai ribuan saat ini, di isi oleh anak-anak Sma Sanderson dan sudah berdiri sejak mereka Smp. Geng motor yang sangat populer dengan kehebatan bela diri, balap liar, kenakalannya, serta tak takut kalah dan mati untuk meraih kemenangan. Solidaritas membentuk mereka menjadi benteng satu sama lain.
Lea dengan segera memeluk sahabat tercintanya, yang sudah sangat lama ia rindukan. "Gue kangen banget sama lo, tau!." pekik Lea berlalut dalam kesenangan.
Avela berusaha melepaskan pelukan kematian itu, pasalnya Lea terlalu erat memeluknya sehingga ia hampir kehabisan nafas. "Nggak kuat gue punya teman kaya lo Le." geram Avela, ia menatap tajam Lea yang sedang memeluk dirinya
KAMU SEDANG MEMBACA
ASKARAVELA
أدب المراهقينKata menunggu memang sangat membosankan untuk didengar atau dilakukan. Namun, kalau itu tentang Kamu, aku tidak punya alasan untuk mengatakan tidak. Karena semua tentang kamu begitu indah. *** Askara Radja Bragarapi. Laki-laki bermata elang yang mem...