Nayla : gw tahu Li pasti sekarang hati
Lo sedang hancur maaf ya Li gw sebagai teman Hanya bisa diam melihat Lo menderita seperti ini
Di Sisi halilintar dia berusaha untuk menahan air matanya namun tetap saja dia menangisHalilintar: kenapa kenapa dunia ini tidak adil padaku kenapa apa salah ku sampai dunia membenci ku apa salah ku tuhan
Mendengar teriakan halilintar di balik mobil Nayla hanya bisa terdiam dan menangisMalam harinya
Halilintar: aku pulang
Ice : ngapain Lo pulang
Halilintar: ini kan rumah kita bersama ice
Blaze : gw enggak Sudi tinggal bersama Lo
Solar: Lo tuh Pantesnya tinggal di gudang
Duri : iya tuh
Lunar : gara gara lo Bunda pergi tau ga
Gempa: kenapa enggak bang hali aja yang pergi dari rumah ini
Taufan: cukup kalian mau sampai kapan kalian begitu Sama bang hali dia itu Abang kita
Keluarga Elemental: dia itu pembunuh bang dan pembunuhan tidak pernah di akui oleh keluarga ini
Taufan: tapi kan bang hali
Halilintar pun menegang pundak Taufan
Halilintar: sudah biarkan saja fan
Taufan: tapi bang
Halilintar hanya tersenyum
Taufan: bang hali .....Halilintar pun pergi ke kamarnya berapa jam pun berlalu
Di kamar halilintar menyakiti dirinya sendiri dengan memukul kaca sampai pecah dan pecahan kaca itu pun mengenai tangannyaHalilintar: kau adalah kakak terburuk hali kenapa Kenapa aku tidak mati saja aku tidak pantas untuk menjadi seorang kakak buat mereka kenapa dunia terlalu keras padaku aku cape selalu berusaha kuat didepan mereka
Memang aku ini seorang kakak sulung tapi apakah seorang kakak sulung tidak berhak bahagia sekali saja aku hanya ingin merasakan apa itu kebahagiaan aku mohon tuhan hali cape terus menerus seperti iniTaufan yang melihat perkataan kakaknya di Balik pintu merasa kasihan dan sedih pada keadaan kakaknya
Taufan: kau tiada gagal menjadi seorang kakak bang hali malah gw bangga punya Abang kaya Lo maaf gw enggak bisa membantu Lo maaf ( Taufan pun menangis)Bersambung.......
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Sulung Tidak Boleh Menangis
Short Storyhai namaku halilintar aku adalah kakak sulung dari delapan bersaudara sejak kecil aku sudah di paksa kuat oleh keadaan semenjak ayah meninggal ibu meninggal kan kita begitu saja semenjak hari itu aku lah yang mengganti peran Ayah untuk menjadi tula...