4. pulang bareng

3 2 0
                                    

Hai all!
Gimana kabar kalian?
Maaf nih baru bisa up sekarang
Mikir plot itu susah buat orang yang kurang kreatif kayak aku
Jadi kalo misal ada plot yang gaje atau gimana maaf ya
Karena aku juga masih pemula
Tandai kalo ada typo




"untuk sekarang gue gak bisa pergi gitu aja gue nggak mau nyerah untuk dapatin apa yang gue mau."
~atma baswara

HAPPY READING!

Di kelas lagi lagi atma melamun.
Kilasan kejadian kemarin masih terulang di benak atma.

Flashback on

Atma pulang dengan keadaan basah kuyup karena kehujanan. Dia memasuki ruang tengah rumahnya yang sepi. Satu kata yang menggambarkan ruangan ini 'kacau' . Entah kenapa perasaan atma tak enak apalagi dia mendengar samar samar suara dari lantai atas. Atma berjalan menaiki tangga dengan tegesa gesa.
Membuka pintu kamar orang tuanya dan mendapati ayahnya akan memukul bundanya.

"Yah stop bunda bisa kesakitan yah." ujar atma menghalangi tapi malah atma yang terkena pukulan sampai dia terlempar.

"anak sialan kamu gak usah ikut campur urusan saya." maki ayahnya.

"plis yah jangan gini dimana ayah yang sayang ke aku dan bunda dulu. Ayah bukan ayah yang aku kenall." ucap atma menatap sendu ayahnya

"diem kamu udah bisanya malu maluin saya dan sekarang berani ikut campur urusan saya." emosi geo malah semakin tersulut mendengar ucapan atma.

"saya nggak tau udah seberapa besar peran wanita itu buat kamu geo. saya udah nggak kuat saya mau kita cerai." teriak gea yang sadar akan apa yang terjadi.

"kamu mau kita pisah? Oke akan saya turuti dan mulai sekarang kita nggak ada hubungan lagi" balas geo dengan amarah yang masih membara.

"bun, yah, plis jangan pisah kita kayak dulu lagi ya. Ama gak mau kalian berdua pisah." ucap atma.

"diem kamu anak sialan." bentak geo.

"yah jangan gini." geo menggeram tanpa berlama-lama geo langsung menyeret atma ke gudang. Sementara gea tak peduli dia hanya menatapnya datar.

Geo memukul atma dengan sangat kuat demi melampiaskan semua amarahnya. Meski atma merintih geo benar benar menulikan pendengarannya. Geo terus memukul dan mencambuk atma tanpa memikirkan keadaan putrinya itu.

Dret dret

Ponsel geo bergetar ia langsung menghentikan perlakuannya itu. Geo mengangkat telepon dan langsung pergi begitu saja.

Atma berusaha berdiri dan pergi ke kamarnya dengan susah payah. Tubuhnya rasanya seperti akan remuk. Tapi atma memaksakannya untuk kembali ke kamar. Sesampainya dikamarnya yang berada dilantai dua pandangan atma mengabur. Atma kehilangan kesadarannya dan jatuh pingsan dilantai kamarnya.

Flashback of

"Atma."
Zeya yang tak mendapatkan sautan dari sahabatnya lantas ia mengguncangkan tubuh atma.

"atma." panggilnya lagi. merasakan guncangan pada tubuhnya atma tersadar dari lamunannya.

"eh zey."

"lo kenapa ma?" tanya luna.

"lo lagi ada masalah? Lo bisa cerita" ujar zeya serius.

"nggak kok emang gue ada masalah apa? Gue cuma lagi mikirin nilai ulangan kimia gue aja kenapa bisa turun padahal gue udah belajar bener-bener" kata atma berusaha menutupi kegugupannya menjawab mereka dengan kebohongannya.

"ya ampun ma lo tuh cuma turun 2 angka aja loh padahal" ujar zeya.

"hooh tuh kenapa dipikirin coba mending kita main tod yuk mumpung jamkos" timpal luna.

"ayok" seru anika yang tiba tiba datang.

Botol pun diputar entah botol minum siapa itu dan dari mana luna mendapatkannya. Botol itu berhenti dan mengarah pada atma.

"truth or dare" ucap luna

"truth" balas atma

"gue yang kasih pertanyaan atma tipe cowok lo kek gimana sih?" tanya zeya

"lo udah tau tapi tanya yang bener aja mbak biar gue aja deh..." ucap luna menggeplak kepala zeya

"lo masih tetep mau bertahan sama?" potong anika. Mungkin dari mereka akan berfikir yang dimaksud anika adalah harsa tapi ini bukan tentang dia. Ini tentang keluarganya. Atma sekarang tidak pernah melihat kedua orang tuanya berada di rumah. sekalinya ada ya pasti mereka akan melampiaskan amarahnya ke atma seperti memukulnya.

"untuk sekarang gue gak bisa pergi gitu aja gue nggak mau nyerah untuk dapatin apa yang gue mau."

"gue masih harus bertahan kalaupun gue udah gak bisa suatu saat gue akan nyerah dan pergi sama seperti yang dia bilang."
Semuanya terdiam mendengar jawaban atma.

Suasana begitu hening sampai bel pulang berbunyi.

Kring kring

"yey akhirnya pulang" teriak heboh vandy salah satu teman kelasnya.

•••

Atma duduk di depan ruang osis menunggu harsa. Sudah dua jam tapi harsa tak kunjung keluar dari dalam sana. Sudah dua jam pula yang Atma lakukan hanya scrol tik tok, ig dan melamun. Saat atma kembali larut dalam pikirannya harsa keluar dari ruang osis.

Harsa yang melihat atma duduk di depan ruang osis dengan melamun pun heran. Karena sedari berangkat sekolah, atau dikantin pun atma terus melamun lalu sekarang apa jangan jangan gadis itu kesurupan pikir harsa.
10 menit berlalu atma sama sekali tidak menyadari kehadiran seseorang di sampingnya. Sampai deheman harsa menyadarkannya.

"arsa kamu udah mau pulang aku bareng ya" ujar atma.

"gak" tolak harsa.

"ih terus aku pulang sama siapa boleh ya ya arsa boleh ya" kata atma.

"lo bisa pesen taksi" ucap harsa.

"tapi arsa hp aku mati lagipula hari ini pasti ga ada taksi karena demo"

"Emang kamu tega biarin aku jalan kaki? Kalo ada preman gimana aku takut"

Harsa tak menyaut dan tetap berjalan kearah mobilnya. Harsa masuk ke mobilnya. Ia memutar bola matanya lagi lagi seperti ini. Atma sudah duduk di sampingnya.

"keluar" ujar harsa dengan tatapan dinginnya.

"gak mau"

"gue bilang keluar"

"masa kamu tega sih sama aku coba kalau luna yang ada diposisi aku pasti juga gak akan pulang jalan kaki sendiri kan"

Huft harsa menghela nafas kasar. Sepertinya ia harus mengalah untuk mengantar gadis disampingnya ini yang terus berbicara tak jelas dan membuat kepalanya ingin meledak. Lagipula harsa juga akan pergi ke rumah daniel yang rumahnya satu komplek dengan rumah atma hanya berjarak 3 rumah saja.
Harsa mulai menjalankan mobilnya.
Suasana pun hening beberapa saat.

"arsa kamu sakit apa? Kemarin aku lihat kamu keluar dari ruangan om gerald" ucap atma tiba tiba

"cih bukan urusan lo" jawab harsa.

"aku takut kamu akan ninggalin aku kayak kak karin"

"lo liat gue hidup kan berarti gue baik baik aja"

Suasana kembali hening mereka berdua larut dalam pikiran masing - masing. Tanpa atma sadari mobil harsa sudah sampai di depan rumahnya. Atma segera turun dari mobil.

"arsa mau mampir gak?" tawar atma.
Senyum manisnya masih merekah.

"gak sana masuk"

"em yaudah hati hati bye" balasnya.
Atma melangkah masuk kedalam rumah.

Gimana sama part ini rada gaje ya tapi gapapalah ya

Next ➡

Bianglala Di Nabastala BiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang