☆.。.:* start .。.:*☆
Lelaki itu kemudian mendekatkan dirinya pada Hansara dan mulai menggodanya, 'sialan, siapa laki-laki ini?' batin Hansara was-was rasanya ia ingin berteriak saja.
"Hai gadis cantik, sendirian saja, hm?" tanyanya dengan nada menggoda serta alis yang dinaik turunkan juga jarinya yang berusaha mencolek dagu Hansara.
Hansara menepisnya kasar dan bangun dari duduknya lalu berniat segera pergi. Tapi sayang tangannya di cekal oleh lelaki brengsek itu, "mau kemana, hm? santai saja."
Lelaki itu dengan cukup kasar menarik Hansara untuk duduk kembali, "duduk dulu sini," perintahnya yang langsung membuat bulu kuduk Hansara berdiri.
Hansara merinding dibuatnya, ia sekuat tenaga berusaha melepaskan diri. Baru saja ingin berteriak, tiba-tiba seorang lelaki dari arah berlawanan menghampiri mereka.
"Lepaskan dia, Azriel," perintahnya dengan aura dingin yang begitu kuat.
Hansara menoleh, tak menyangka bahwa lelaki yang ia taksir sekarang tengah menolong dirinya, dengan cepah ia memalingkan wajahnya ke arah lain.
'Astaga! mimpi apa aku sehingga ia datang untuk menyelamatkan ku!' Hansara membatin, rasanya ia ingin berteriak lagi, sialnya ini bukan waktu yang pas.
salah satu dari berandal yang menggoda Hansara tadi berdiri lalu menghampiri David dengan angkuhnya, dagunya sengaja ia naikan menunjukkan bahwa seberapa sombongnya dia dan memandang remeh David."Wah, udah lama ga liat lo, berubah juga lo sekarang, yang dulunya culun banget kek anak bawang, sekarang gedenya malah merasa sok jagoan."
David menyeringai dan tak menanggapi celotehan tentang masa lalunya itu, sekarang sudah berbeda, "stop gangguin tu cewek, masih sama aja kayak dulu lo, engga berubah, malah makin bejat."
David tidak peduli reaksi apa yang ditunjukan oleh Azriel nanti, yang terpenting sekarang adalah keselamatan Hansara.
Dengan emosi yang sudah diujung tanduk, David lalu melayangkan pukulannya terus menerus hingga Azriel dan anak buahnya kewalahan. 3 lawan 1 adalah hal mudah bagi David.
Dengan segera David membebaskan Hansara, mulai dari melepaskan ikatan pada tangannya, melepaskan kain dari mulut si gadis dan penutup mata yang membuat Hansara merasa lega setelah dibuka.
Hansara yang semula ketakutan pun tersenyum kepada David, masih tidak menyangka dengan apa yang terjadi. David pun membalas senyuman manis itu.
Melihat ribut-ribut dari kejauhan, apalagi kondisi pantai yang kian menggelap membuat Azka memicingkan matanya berusaha melihat apa yang terjadi. Nihil, yang ada hanya siluet orang-orang tak beraturan.
Akan kah Azka kembali menghampiri Hansara untuk memeriksa keadaannya?
☆.。.:* to be continue .。.:*☆
─━━━━ ⋆ · · ❅ · · ⋆ ━━━━─
↳˳⸙;; ❝ David Mahardika ᵕ̈ ೫˚∗:
KAMU SEDANG MEMBACA
Saksi Bisu Pertemuan Kita✔️ [TAMAT]
Historia Corta"Selamat tidur, senja ku." dari tugas bahasa Indonesia yang ngeharusin bikin cerpen, sampe diupload di sw guru favorite, and then memutuskan buat up disini, berbagi kebahagiaan dari sebuah karya. enjoy all^^