Malam hari di kapal Going Merry, nampak sang kapten sedang merenggut kesal, karena tak ada makanan yang bisa langsung di makan di dalam lemari es.
Itu adalah ide sang Koki, mengingat pasokan makanan mereka selalu habis dengan sangat cepat karena ulah Luffy. Lebih baik jika hanya bahan makanan di sana.
"Dasar Sanji, mana bisa aku cuma memakan roti tawar begini." Luffy terus merenggut kesal, sambil keluar dari dapur menuju deck kapal, dengan sepiring Roti Tawar di tangannya. Satu-satunya yang bisa ditemukan untuk makan malam ini. Atau mungkin dini hari.
Malam ini adalah giliran Luffy untuk menjaga kapal, dan ini adalah penyiksaan terbesar menurutnya. Apalagi sang kapten yang sangat menyukai Daging dengan porsi besar hanya bisa makan roti tawar dalam jumlah sedikit.
"Mencuri makan seperti biasanya Kapten?" Luffy langsung menoleh kaget begitu mendengar suara itu, bisa di lihatnya seorang gadis berkacamata yang sedang tiduran di atas deck kapal dengan menggunakan tangannya sendiri sebagai alas.
"Miyu, kau mengagetkanku." Ujar Luffy lalu berjalan mendekati gadis yang dipanggil Miyu itu.
"Sanji-kun akan menendangmu, hingga keluar kapal dan tenggelam di laut, jika tau kau lagi-lagi mencuri makan. Kita sudah sebulan di lautan dan belum menemui pulau terdekat." ujar Miyuki tanpa melihat sang kapten, pandangannya masih tertuju pada langit malam dengan taburan bintang.
"begitukah? tapi aku lapar dan butuh makan." Luffy tanpa merasa bersalah terus memakan roti di tangannya.
"Selama menjadi nakama mu, aku tak pernah mendengar kau kenyang kapten." ujar Miyuki
"Itu karena Sanji pelit."
"Tubuh karetmu benar-benar bencana untuk kru ini ya. " Miyuki melirik Luffy yang sendari tadi menatapnya.
"Kau baru melihatku sekarang, padahal sejak tadi aku ada disini. Apa menghitung bintang lebih menarik dari kaptenmu?"
"Merajuk seperti itu sangat bukan dirimu, Luffy. Sana kembalilah dengan makananmu."
"Xixixi... Begitu baru benar, aku suka saat Miyu memanggil namaku." Luffy terkekeh kecil.
Miyuki tak memabalas, hanya diam dan menatap wajah itu. Wajah sang kapten yang sebenarnya lebih menarik dari bintang di langit. Tapi mana berani gadis itu mengungkapkannya.
"Nee... kapten."
"Luffy!"
"Hai hai.. Luffy, kau ingin sandwitch? akan ku buatkan untuk menemanimu menjaga kapal."
"Setelah itu, apa kau akan tidur?"
"Tentu saja, ini bukan waktuku berjaga."
"Kalau begitu lebih baik aku kelaparan, kau yang harus menemaniku."
"heiiii!!!!"
*****
Sebagai seorang koki, Sanji adalah salah satu kru yang selalu bangun paling pagi. Alasannya sudah jelas, karena dia harus menyiapkan sarapan porsi besar untuk kapten dan seluruh anggota.
"Miyuki-chan." Panggil Sanji dengan nada suara tak yakin. Pasalnya, gadis yang dikenalnya sebagai putri tidur itu sudah ada di dalam dapur lebih pagi darinya.
"Oh, Sanji. " Suara Miyuki terdengar sangat lemas, seperti orang yang kurang tidur.
"Dari nada suaramu, apa Miyuki-chan begadang semalam? " Tanya Sanji ingin memastikan.
Miyuki mengangguk lemah sebagai jawaban.
"Ehhh... Bagaimana bisa? Ini kan jadwal si Kapten bodoh itu." Ujar Sanji
"Bodoh begitu dia kaptenku. " Gumam Miyuki lalu menidurkan kepalanya diatas meja.
Ceklek.
Bunyi pintu dibuka dari luar.
"Hoi, Miyuki katanya kau ingin membuat kopi, kenapa lama sekali?! " Ujar Luffy keras begitu membuka pintu.
BRAKK!!
Sanji menendang Luffy karena kesal. "Bagaimana bisa kau membuat Miyuki-chan begadang, dasar kapten bodoh. Lihat dia kelelahan. "
"Tentu saja karena aku ingin bersamanya lebih lama. " Ujar Luffy yang tak merasa bersalah. Dihampirinya, gadis bersurai hitam yang sedang tertidur itu.
"Hoi, apalagi yang ingin kau lakukan? " Tanya Sanji
"Jangan ribut, nanti Miyu terbangun. Aku akan memindahkannya ke tempat yang lebih nyaman. " Luffy lalu menggendong Miyuki, dan membawanya keluar.
Sanji yang ingin protes dan mengajak sang kapten bertengkar, terpaksa mengurungkan niatnya karena tak ingin mengganggu putri tidur yang baru saja terlelap.
Ceklek.
Sebelum Luffy membuka pintu, Nami dan Robin sudah terlebih dahulu membuka pintu kamar wanita dari dalam.
"Luffy apa yang- Miyuki, pantas saja dia tak ada di kamar. Apa semalam dia tidur diluar? " Tanya Nami dengan ekspresi khawatir. Pasalnya sang putri tidur, tak hanya suka tidur tapi juga suka sakit.
Ya.
Suka sakit.
Miyuki adalah orang, yang punya jadwal untuk demam, bersin, dan radang.
Itu semua akibat kesukaan berlebihannya terhadap es krim atau apapun yang dingin dengan rasa manis berlebihan.
"Dia menjaga kapal bersamamu semalam. " Luffy menjelaskan yang sebenarnya terjadi.
"Apa??? " Mendengar itu Nami semakin panik, dan ingin memukul Luffy.
"Sudahlah nona navigator, bukankah kita harus membiarkan kapten-san untuk membaringkan, nona kacamata dahulu? Wajahnya terlihat tak nyaman." Robin segera menahan Nami.
"Ah benar juga." Nami mempersilahkan Luffy masuk. "Kami akan ke dapur terlebih dahulu, jangan lupa beri selimut yang tebal untuk Miyuki. " Ujar Nami pada Luffy lalu segera pergi bersama Robin.
Nami merasa tak perlu untuk mengingatkan Luffy tentang segera ke dapur juga, Luffy akan melakukannya dengan sendirinya.
Tapi sayangnya, itu pemikiran yang salah.
Begitu membaringkan Miyuki dan memberikan selimut yang tebal, sang kapten ikut berbaring dan menjadikan nakama nya banyak guling untuk dipeluk.
.
.
."Ku pikir hanya Sanji-kun yang harus diwaspadai, ternyata Luffy juga sama bahayanya untuk Miyuki. "
"Fufu... Tak ku sangka, kapten-san bisa begitu. "
"Luffy sialan, sial, sial, aku juga ingin ada di posisinya. Kurang ajar, dia mencuri star dariku. "
"Tch... Ternyata dia juga bisa melupakan daging, hanya untuk memeluk seorang gadis. "
"Owooo... Ini bahaya sekali, Luffy aku sangat tak menyangka kau bisa begini. "
"Aku, aku, aku juga ingin melihat, Robin lepaskan tangan mu dari mataku. "
Begitulah ujar para kru yang mengintip kapten mereka, memeluk seorang gadis dalam tidurnya.
Tidak ada lagi, selimut tebal yang menutupi karena sudah ditendang oleh sang kapten.
.
.
."Unghhh." Gumam Miyuki saat bangun.
"Miyu, ohayou. " Ujar Luffy sambil tersenyum lebar, menatap Miyuki yang masih dipelukannya.
"Ohayou, kapten. " Miyuki tiba-tiba tersadar akan sesuatu, hingga membuat wajahnya merah sepenuhnya. "Ka-kapten... Kenapa aku bisa tidur dipe-pelukan mu? "
"Tentu saja karena kita tidur bersama. Shishishi.. Ini tidur terbaik yang ku miliki. " Luffy semakin melebarkan senyumannya sambil mengusap kepala Yuki.
"Kyaaa!!! " Teriak Miyuki membuat untuk kedua kaliannya semua anggota berkumpul di kamar wanita.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
One Piece Fanfic (One-Shoot)
Fiksi PenggemarSepenggal cerita tentang para Bajak Laut.