[On-Going]
"Ada satu orang yang bisa melihatku."
Sean tahu, tidak ada yang bisa melihatnya karena dia sudah mati. Dan yang membuatnya agak frustasi adalah dia tidak mengingat apapun tentang bagaimana dia bisa berakhir seperti ini.
Tapi saat dirinya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Pengelihatan yang tak pernah diinginkan.
Happy Reading~
🌼🌼🌼
Senna POV
"Sen, woy sennnn!!" Aku menoleh dan menemukan wajah sahabatku yang sudah memerah wajahnya, dia terlihat sangat kesal.
"Ah, nay.. Kenapa?"
"Kenapa.. Kenapa.. Masih nanya?" Ucapnya datar, dia terlihat menghela nafas dan menatapku.
Apa aku melakukan sesuatu lagi tanpa aku sadari..?
"Daripada itu, ayo cepet. Semuanya udah pada nunggu kita di ruang OSIS." Jelas Nayla sambil berkacak pinggang, aku mengangguk saja. Yang aku sudah tahu pasti, jika aku bertanya lagi bisa-bisa dia makin mengomel.
Kami segera berjalan di lorong menuju ruangan OSIS dengan Nayla yang menarik tanganku, kakiku terlalu lambat untuknya.
"Kenapa bengong terus dari tadi? Bahkan saat kelas juga kebanyakan tidur. Lo sakit, Sen?" Sahutnya penasaran, aku meliriknya dan menatap ke arah depan kami.
"Tanpa aku beritahu juga kau sudah tahu sih."
"Gue bukan cenayang ya..."
"Nay.."
"Lo mau bilang kalau lo keluar dari badan lagi?"
Aku meliriknya dan mengangguk. "Iya, setelah sekian lama bahkan tanpa gue sadari."
Setelah sekian lama, aku melakukannya lagi. Sejak mata batinku terbuka lagi, makin banyak hal-hal yang tak ingin aku lihat. Dan juga kebiasaan ku yang tak bisa aku kendali, sama seperti kata Mbah.. Kekuatanku terlalu kuat, entahlah tapi ini membuatku kesusahan.
"Gue cuman orang awam, jadi gue ga ngerti hal-hal yang begituan. Kalau ga salah, terakhir kali lo bisa lihat mereka itu.. Pas umur 9 tahun..?"
"Ya, udah lama banget. Gue masih gak mengerti. Pas ngeliat sosok itu.. Sosok Sean itu, sebelumnya kayaknya emang terbuka sampai gue bisa ngeliat sosok hantu itu." Lirihku, aku sangat tak nyaman.
Kami terdiam, sepertinya Nayla juga pasti bingung dan menganggap ku aneh. Walaupun kami sahabat, sebenarnya kami kenal sejak saat aku baru masuk SMA. Tiba-tiba ada jari telunjuk yang memainkan pipiku.
"Intinya untuk sekarang jangan sering diem, ceritain sama gue kalo ada apa-apa. Lo lagi gak sedang memikirkan hal aneh lain lagi kan?" Bisiknya menyelidik, segera kekeh keluar dari mulutku. Aku menggeleng,
![His Name is Sean [Jaemin]](https://img.wattpad.com/cover/353883025-64-k881538.jpg)