Dinner

68 4 0
                                    

Yap! Hari ini aku akan bertemu dengan nya.

Aku memakai sebuah rok yang diatas beberapa cm dari lutut ku dan baju ku dengan make up natural plus lipsticks merah dan sepatu kets tak lupa juga membawa tas. *Liat mulmed gambar nya*

***

Aku dan keluarga ku telah sampai di Restaurant Classic bernuansa 90-an. Kami pun menghampiri salah satu meja dan ya itu tante Liz.

"Hello jeng"

"Oh hai! Silahkan duduk" ucap wanita yang sepertinya berkepala 4.

Maksudku, 40 mungkin usia nya.

"Arianda yang mana ya jeng ?"

Jang jeng jang jeng pala lu peang. Ucap batinku

"Saya tante hehe" ucap ku tersenyum

Lelaki itu pun duduk di depan ku.

"Luke, ini calon istrimu" ucap wanita itu. Luke hanya memandangku dengan tatapan bengong

"Yang di depanku mum?" Katanya sambil menaikkan alis nya

"Iyalah! Yang mana lagi Lucas"

"Noah? Kok lo disini? Jangan jangan" Luke bingung.

"Yap! Gue kakak nya Arianda. Dunia sempit bukan? Ahaha" ucap Noah dengan cool.

"Aku Luke, kau siapa nona?" Ucap Luke tersenyum

Bundaaa tolongggg!!! Tampan sekali diaa!! Huaaaa

"Uhm aku Arianda :-)"

"Lalu aku memanggilmu apa? Ari atau Rianda?" Ucap nya tersenyum, lagi

"Terserah kamu" ucapku mencoba tersenyum

HADUUH BUNDAAA DIA SENYUM MULUU

Mata biru nya sangatlah indah. Oh tuhan...

'Okay rianda, calm down' ucap batinku

"Kamu sekolah atau kerja Arinda?" Tanya tante Liz. Huh sepertinya dia ingin memborbardir beragam pertanyaan padaku

"Aku masih kuliah tan" aku pun tersenyum

"Kamu kuliah? Oh tuhan, aku pikir masih sma! Soalnya kamu terlihat muda. Tidak kayak Luke, dia lebih milih berkarir di musik. Padahal, tante lebih senang dia kuliah, sepertimu. Berapa umurmu?"

Oh tuhan, terus saja si Liz ini bertanya tanya. Kepo sekali dia. Huh! Sabar arianda sabar

"Wah iya dong tan! Aku kan always young haha! Ya mungkin bercita cita ingin menjadi musisi. Aku 19 tan"

"Seumuran ternyata sama anak tante hehe. Ya tante tak tau lah yang dia pikirkan. Kalo boleh tau, kamu ini kuliah s1 atau apa? Atau ga cerita tentang dirimu"

Bundaa huaaaa aku di introgasi lagi

"Mum cukup. Kasian Arianda di tanya tanya. Arianda maaf ya ibuku memang cerewet" ucap Luke tersenyum

AH STOP LUKE!

Mengapa kau selalu tersenyum? Aku hampir mati tau tidak! tapi dia malaikat penolongku dari pertanyaan ibu nya

"Ah Luke! Tak apa kok" aku tersenyum paksa. Aku rasa ibu nya baik. Hm okay aku harus terbiasa dengan semua nya.

"Baik tante, Arianda akan cerita tentang diriku. Aku berusia 19 dan tengah mengejar skripsi di S2 jurusan business. Aku udah masuk ke semester akhir. Aku mahasiswi Universitas Bina Nusantara" kataku tersenyum

"kamu S2 ? Wow! Aku kalah! Lalu S1 dimana?" Ucap Ben, kakak dari Luke

"Iya kak. Aku S1 di London hehe" kataku datar

"Arianda arianda kamu cerdas sekali! Memang nya Luke mau nya berkarir bukan nya Kuliah dulu" kata Tante Liz

"Mum sudahlah. Benar kata Arianda, aku ini ingin menjadi anak Band atau musisi terkenal" ucap nya antusias

"Lagian musisi juga keren kok Liz" ucap Bunda terkekeh

"Tuh mum, tante Rika aja bilang musisi keren. Mum aturan support aku dong! Ya kan dad ?" Ucap Luke melirik Dad

"Iya hun! Benar kata Luke" kata ayah Luke.

"baiklah baiklah terserah kalian saja" ucap Liz pasrah.

***

Aku pulang di antar Luke. Ini ulah mom dan tante Liz! Huh! Menyebalkan!

"Arianda" panggil Luke

"Ya Luke?" Aku menoleh padanya

"Bolehkah aku meminta nomormu? Hehe" ucap nya sambil menggaruk kepala nya.

"Haha luke! Aku kira ada apa! Tentu" kataku tersenyum

Heh Arianda, kau jatuh cinta? Haduh arianda

"Btw thanks buat nomor mu dan buat malam ini" ucap Luke gugup.

"Its okay! Kamu kenapa Luke?" Ucapku khawatir padanya. Entahlah, aku menjadi khawatir.

Apa mungkin aku mencintai nya?

Entahlah.

"Luke, mau mampir dulu?"

"Eh tidak usah. Ini sudah malam. Um bye ari! Night. See you tomorrow! " ucapnya

Oh tuhan, bahkan aku di ucapin 'night'
"O..okay! Malam" ucap ku keluar dari mobil nya.

Jangan lupa vote nya yaa! Dan kasih kritik atau saran nya! Thanks. Maaf terlalu pendek part nya

You Complete MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang