#5 - Benarkah ?

7 1 0
                                    

"WOIIIII !!" teriak Gazel di pojokan.

Seketika semua murid di kelas melihat kearahnya.

"Tikuss ! tikusss itu di bawah Rian lewat diaa"

Rian kaget dan langsung berdiri menjauhi tikus itu.

Suasana kelas yang tadinya hening seketika menjadi seperti....

"Woyyy ituuu tikus nyaa "

"Itu woyy sebelah kiri"

"Itu di tembokk bawah Nabila"

"Sialan ! , Minggir ini tikus nya"

"Ambil sapu , Ambil sapu woy"

"Lempar pake sepatu laaah"

"Jangan dibunuh woy"

"Iya bener, usir aja keluar pintu"

"Palalo jangan di bunuh , Segede gini"

Para gadis merasa geli dan berdiri diatas kursi berteriak dengan histeris melihat tikus itu berlarian ke sana kemari.

"Awass Awass" Wahyu berteriak memegang sepatu yang akan di lemparinya, bersiap melempar.

BAMMMMMM
Suara hantaman gagang sapu dari Rian , ia menghantam tikus itu secara tiba tiba.

"Hahahahahah.... Woy gua mau lempar kenapa di pukul"

Putra hanya melihat mereka ia bahkan tidak ikut mengepung dan mengusir tikus itu seperti teman temannya.

Bzzzzz..Bzzzzzz...Bzzzzz
Ponsel pak Afwan berdering, ia mengecek ponsel nya dan itu panggilan dari Ruang kepala sekolah. Pak Afwan meninggalkan kelas yang sedang Ricuh untuk mendatangi kepala sekolah ke Ruangan.

_______

Anak anak membuang Tikus yang mati di pukul Rian. Mereka kembali ke kursi mereka masing masing dan tetap saja Ribut seperti biasanya.

Putra kembali ke kursi nya dan mengecek ponsel nya tetapi masih belum ada balasan dari Novanda, Pesan nya masih ceklis 2 ia ingin menumpuk pesan nya tetapi itu sudah terlalu banyak dan ia takut itu akan mengganggu Novanda.

"Woy kenapa lu pukul tadi, padahal gua mau Lempar biar keren" kata Wahyu mendatangi meja Rian.

"Kan gua pemeran utama nya disini bukan lu" jawab Rian sambil memegang Rambutnya dan berpose seperti karakter fiksi.

"Itu Putra kenapa diem doang?" sambung Rian setelah pose nya.

"Gatau...tadi sih sempet cerita soal LDR gitu, kayaknya dia mau LDR an" ucap Wahyu.

Mereka mendatangi Putra "Ra lu kenapa?" tanya Rian.

"Hah? gua? gua gapapa...kenapa" jawab Putra.

Putra mengecek ponsel nya, Wahyu menatap nya, ia tau ada sesuatu yang ingin dikatakan Putra.

"Weh lu tau kan lu bisa cerita ke kita berdua, selama ini juga begitu kan"

Pak Afwan kembali dari ruang kepala sekolah terlihat di jendela berjalan masuk ke kelas. Rian kembali ke meja nya.

"Anak anak hari ini kalian pulang lebih awal karena guru sedang Rapat" ucap pak Afwan.

"Yessssss" teriak Wahyu.

Putra sontak melihat ponsel nya dan segera mengabari Novanda.

"Aku dah pulang , ini pulang cepet karena gurunya Rapat" pesan Putra untuk Novanda. Ia merasa kebingungan bertanya tanya benarkah yang dia lakukan?, Apakah hubungan ini akan berhasil? Apakah ia benar harus LDR ?

Putra hanya belum menyadari bahwa Novanda memiliki trust issue.

*Trust issue : istilah untuk menggambarkan rasa sulit percaya kepada orang lain.

_____


Rian menepuk pundak Putra
"Eh...kan kita pulang cepet daripada langsung pulang ayo kita makan" Ajak Rian.

"Kemana?" Jawab Wahyu.

"Ke mie level" Sambung Putra.

"Ah males ah panas mending langsung pulang aja" ujar Wahyu.

"Lah ? Voting lah"

Mereka bertiga selalu mengambil jalan (Voting) ketika mereka bertiga berbeda pendapat, pilihan harus mengikuti voting terbanyak, yang kalah harus mengikuti yang menang, begitulah pertemanan mereka.

"Oke gua dulu, gua milih mie level" ucap Rian.

"Gua pulang" jawab Wahyu.

"Gua mie level" sambung Putra.

Wahyu menggerutu sambil mengikuti mereka.

"Ah apansih kocak panas panas begini males banget cok ,pulang aja sih" oceh Wahyu, tetapi ia sambil berjalan mengikuti Rian dan Putra.

SOON(⁠✯⁠ᴗ⁠✯⁠)




























Beginning Without End {ONGOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang