#4 - Labil

15 1 0
                                    

Bel sekolah Putra berbunyi tepat di tengah tengah perbincangan mereka bertiga.

Anak anak lain bergegas masuk kelas, Rian dan Wahyu berjalan kembali ke kursi mereka masing masing. Putra mengeluarkan buku pelajaran dari dalam tas dan sesekali menengok kearah ponsel yang ia letakkan diatas meja, masih menunggu balasan dari Novanda.

Wahyu merasa bosan dan melihat kearah Putra, Mengambil buku dan bolpoin menggeser kursi nya hingga ke meja Putra, ia duduk disamping Putra.

"Ra....Kita beberapa bulan lagi lulus sekolah, lu mau ngelanjut kemana?" tanya Wahyu sambil menyoreti bukunya.

"Gua sih mau lanjut ke tempat dia ,biar bisa ketemu dia Hahahaha" jawab Putra tertawa kecil pandangannya tak bisa lepas dari ponsel yang ia pegang.

"Kocak" ujar Wahyu sambil tertawa.

Putra kembali mengirim pesan.

"Tadi aku ceritain tentang kamu di temen aku , aku nunjukin foto kamu wkwkwk, kata mereka kamu cantik"

"Aku sukaa"

*Mengirim pesan.

Novanda belum membalas pesan Putra, pesannya masih ceklis 2.

Putra seringkali merespon gadis lain di ponselnya ketika Novanda belum membalas pesan yang ia kirim.

Ia bahkan sedang menjalin pendekatan dengan seorang teman kelasnya, berfikir bahwa mereka akan berhasil tapi...

Cinta akan selalu berakhir dengan perpisahan, sesingkat apapun yang mereka lakukan itu akan terbang terbawa angin malam.

Gadis ini menolak putra, ia menjauhi nya dan Putra menyadari bahwa ia tidak pantas untuk siapapun ketika menjalani hubungan secara langsung.

_______

"Lu kenapa jadi sering fokus ke hp mulu si?" tanya heran Wahyu.

"Brisik lu" jawab Putra.

Guru mereka terlihat masuk menuju kelas, Guru ini bernama pak Afwan. Putra sontak mengabari Novanda.

"Dah bel masuk disini, kamu kemanaaa aku belajar dulu" putra menumpuk pesan yang belum terbalas.

Ia mematikan ponsel dan menaruh nya di dalam saku celana, bersiap untuk belajar tetapi ia tidak pernah serius ketika belajar pikiran nya selalu tertuju untuk sesuatu.

Pak Afwan yang datang langsung menduduki kursi nya, menaruh tas dan menoleh kearah murid murid.

"Itu siapa yang tidur? Wahyu ?Putra... Bangunkan Wahyu" perintah Guru di depan.

Putra sontak menepuk pundak Wahyu yang sedang tertidur di meja nya.

"Bangun woi" Bisik Putra.

"Bangun woi sapi" Teriak Rian sambil tertawa di meja sebelah Putra.

Wahyu mengucak mata dan memegang kembali bolpoinnya.

Pak Afwan berdiri dan mencatat di papan tulis.

"Jam berapa sekarang?" tanya Wahyu dengan muka mengantuknya.

"Lah itu jam di tembok kocak" jawab Putra sambil mencatat.

"Malas cok... Itu jam gabener, di hp lu aja liat jam nya" ujar Wahyu, Ia tidak pernah membawa ponsel kesekolah.

Putra memasukkan tangan ke dalam saku celana dan mengambil ponsel nya, Ia masih tidak melihat ada balasan dari Novanda.

"Jam setengah 11" jawab Putra, Ia memasukkan kembali ponselnya kedalam saku celana.

Putra sekilas berfikir bahwa dia dan Novanda memang tidak bisa lebih dari ini, dan berfikir kalau mencintai jarak jauh itu tidak bagus dan tidak akan pernah bekerja dengan baik.

"Eh...Menurut lu kalo LDR tuh bagus ga?" tanya Putra untuk Wahyu.

"Tergantung dari cowo sama cewe nya tapi emang biasanya ga bertahan lama" jawab Wahyu sambil mencatat.

Putra melihat keatas dan sejenak berfikir apa yang dikatakan Wahyu itu benar.

"Kok lu sok tau gitu?, Emang lu pernah LDR?" Tanya Putra untuk Wahyu.

"Gapernah gua tapi coba pikir aja yang Deket aja bisa selingkuh apalagi yang jauh?" Ucap Wahyu.

"Truss...Truss" sambung Putra.

"Iya kan kita gatau dia tuh ngapain aja disana, bisa aja kan ngetik gini gini tapi kita gatau dia gimana disana"

Perasaan putra mulai goyah, dan berfikir kalau sebaiknya ia berhenti sekarang.

Soon (⁠✯⁠ᴗ⁠✯⁠)





Beginning Without End {ONGOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang