awal mula

119 7 0
                                    

Sore ini cerah dengan pantulan cahaya yang muncul di jendela butik, waktu memang sudah menunjukan sekitar jam 5 sore, seharusnya dia sudah pulang tapi rezekinya hari ini adalah lembur. "Lumayan buat nonton konser day6" gumamnya dalam hati ketika di mendapatkan infromasi langsung dari bosnya kalau hari ini dia harus lembur.

Di sela sela kerjaanya, sasa menyalakan musik di butiknya dengan lagu day6  yaitu you were beautiful.
Ketika dia sedang asik, pintuk butik terbuka dan menampakan sosok lelaki dengan tinggi sekitar 170cm dengan pakaian kerja formal hitam putih. Lelaki itu langsung masuk tanpa permisi dan melangkahkan kakinya ke ruangan bu kiki tepat diman ruangan itu ada dibelakang meja kerjanya. Tanpa basa basi sasa langsung menghadang sosok lelaki itu

"Hey, ga boleh masuk" ujar sasa sambil kedua tangannya direntangkan untuk menghadang lelaki ini

"Lo siapa sih? Awas gu buru buru" jawab marka dengan nada kesal

"Seharusnya gue yang tanya, lo siapa anjir mau masuk ruangan bos gue tanpa permisi. Gue asisten pribadinya bu kiki seharusnya lo izin dulu sama gue." Sasa menjelaskan posisi di butik ini kepada lelaki ini

"Oh lo asisten baru disini ya? Baru dua minggu ya? Pantes ga tau gue siapa?" Ujar marka sambil melirik penampilan sasa dari atas sampai bawah

"Biasa aja mata lo gausah liatin gue dari atas sampai bawah. Waaaaah lo mau mesum yaa. Gue laporin lo ke security" jawab sasa kesal dengan perilaku lelaki ini

"Panggil aja gue ga takut, paling yang malu lo sendiri. Udah awas sanaa. Gue mau masuk" marka mencob mengeser posisi sasa yang ada didepannya

"Eh berani berani nya lo sentuh gue. Gue teriak nih. Ada bapak bapak mesum mau masuk ruangan bu kiki"

"Lo mau gue kasih gue siapa?" Tanya marka ke sasa dengan menghela nafas panjang

"Siapa lo? Sales doang kan? Liat aj penampilan lo kaya sales mau nawarin kredit card atau pinjaman kan?"

"Makin ngelunjak lo" marka mengambil handphone di kantongnya dan menekan nomor yang ada di handphone
Ternyata dia menelpon bu kiki "aku udah didepan ruangan tapi di hadang sama asisten pribadi yang super duper jutek dan nyebelin ini" itulah uacapan yang keluar di mulutnya ketika menelpon seseorang

Tidak lama dari itu, pintu ruangan bu kiki terbuka " kamu kenapa lama banget sih? Bukannya masuk" kalimat pertama yang bu kiki ucpakan ketika melihat lelaki ini

"Gimana abang mau masuk, orang di larang sama cewek ini ma" jawab marka

"Ma? Mama?" Tanya sasa bingung

"Sa, dia anak saya yang sering saya ceritain itu. Sejak kamu kerja disini emang dia belum pernah kesini. Dia emang susah banget kalau disuruh enggak kaya adiknya" jawab bu kiki

"Bu maaf, saya kira tadi dia sales, abisnya ga ada sopan santunnya mau masuk tapi ga ada permisinya. Saya takut terjadi apa apa di dalam sana" jawab panik sasa

"Iya ga apa apa. Wajar kok"

"Udah tahu kan gue siapa? Masih mau bilang gue bapak bapak mesum atau sales?"  Tanya marka dengan nada dinginnya

"Sorry, mana gue tau. Gue cuma antisipasi aja. Sebagai asisten pribadi bu kiki keamanan bu kiki adalah tanggung jawab gue kan" jawab sasa

"Lain kali jangan emosi dulu, tany baik baik siapa yang datang. Coba kalau gue klient penting nyokap. Waaah langsung di pecat lo"

"Iya emang bu saya bakal dipecat?" Tanya sasa ke bosnya

"Udah jangan dengerin dia. Ohya kenalin sa dia marka anak pertama saya. Walaupun muka sedingin es tapi kalau udah kenal ga sedingin itu kok malah bikin panas dingin heheheh" bu kiki memperkenalkan marka ke sasa

"Apaan sih panas dingin? Emang aku penyakit?" Jawab marka

"Lagian kamu berapa kali mama bilang jangan so cool gini kalau ketemu cewek, gimana mau punya pacar coba. Kenalin nih namanya sabrina dia asisten baru mama. Kalau kesini jangan di jutekin. Awas aja kalau dia minta resign karena ulah kamu. Kamu yang mama keluarin dari Kartu keluarga" ujar panjang bu kiki akan ulah anak sulungnya

"Ma!! Dia duluan yang jutek makanya aku sebel banget. Cewek jutek gini gimana mau punya pacar?"

"Hey mulutnyaaaa bapak marka"  saut sasa

"Emang jutek kan? Sadar ga sih?"

"Udah jangan ribut aja. Kamu masuk sini, nanti tante kamu ngomel ngomel kalau gaunnya belum di ambil" lerai bu kiki agar sasa dan mark tidak melanjutkan perdebatan ini

FLASHBACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang