{2}Dokter Hantu: Putrinya Menentang Surga

bab 367

Di gerbang kota, kedua kekuatan itu saling berhadapan.

Kata-kata Chu Huai memulihkan semangat juang para murid Wilayah Wangyue. Mereka semua memandang orang-orang Wilayah Angin Hitam, tampak penuh semangat juang.

Di udara, Hu Heizi terlihat sedikit jelek saat melihat semangat militernya yang baru saja terguncang telah mendapatkan kembali semangat juangnya.

Dia tidak menyangka bahwa murid-murid Wilayah Wangyue akan begitu bersatu.

Dia jelas telah menimbulkan keragu-raguan di hati orang-orang itu sekarang tetapi kata-kata Chu Huai menyatukan orang-orang itu lagi.

"Hmph, idiot! Tuanmu sudah mati tetapi kamu masih melawan. Kami memiliki beberapa wilayah yang bersatu, apakah kamu pikir kamu dapat mempertahankannya hanya dengan kamu!"

Dia mendengus dan ada gelombang kemarahan. Tekanan bergerak ke arah Chu Huai, ingin mengalahkannya terlebih dahulu.

Hu Heizi sudah dapat melihat bahwa Chu Huai sekarang seperti tulang punggung semua orang. Selama mereka mengalahkannya, murid-murid itu secara alami akan kehilangan semangat juang dan pada saat itu, peluang mereka untuk menang akan lebih besar.

“Hmph, aku hanya ingin mengetahui seberapa mampu dirimu!"

​​Chu Huai mendengus pelan. Meskipun dia hanya menjadi sesepuh dari Wilayah Wangyue selama bertahun-tahun dan belum menunjukkan banyak kehebatan, itu tidak berarti kekuatannya lemah. . .

Meskipun dia tidak sebaik Chu Wei, dia berpikir bahwa dia tidak akan memiliki banyak masalah berurusan dengan Hu Heizi.

“Kalau begitu, sesuai keinginanmu!”

Hu Heizi mendengus dan menyerang Chu Huai dalam sekejap.

"Kepung kota bersamaku dan hancurkan Wilayah Wangyue. Kita akan menjadi salah satu dari sepuluh wilayah teratas! "

Pada saat yang sama, dia juga mengeluarkan perintah kepada aliansi beberapa wilayah kecil yang dia bawa.

“Bunuh!”

Para bangsawan yang tersisa mengambil tindakan satu demi satu dan melancarkan serangan terhadap Wilayah Wangyue.

Para tetua Wilayah Wangyue tidak berani gegabah dan langsung mendatangi mereka. Namun mereka bertarung secara seimbang dengan orang-orang itu dan sulit untuk menentukan pemenangnya dalam waktu singkat.

Murid lainnya juga melancarkan serangan gila, tidak menunjukkan belas kasihan.

Dalam sekejap ada yang terluka parah, ada yang meninggal dan tembok kota berlumuran darah.

Di sisi lain di dalam ruangan, Chu Wei akhirnya melakukan beberapa gerakan.

Dia yang tadinya tidak bernafas, perlahan-lahan hidup kembali. Wajah pucatnya berangsur-angsur berubah menjadi kemerahan. Meski nafasnya masih sedikit lemah, secara ajaib ia telah dibangkitkan dari kematian.

"Ayah ..."

Chu Yixiao tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak, dia takut mengganggu Qin Fengwu jadi dia tanpa sadar menutup mulutnya.

Dia sangat bersemangat saat ini dan sangat berterima kasih kepada Qin Fengwu. Dia mengira ayah dan anak terpisah tapi sekarang Chu Wei telah kembali dari kematian, sulit baginya untuk tetap tenang.

"Hah..."

Qin Fengwu menghela napas dalam-dalam tapi gerakan tangannya tidak berhenti sama sekali. Chu Wei baru saja mendapatkan kembali vitalitasnya dan dia harus menghilangkan racun dari tubuhnya terlebih dahulu untuk memastikan semuanya aman.