🩵2🩵

7.1K 347 35
                                    

Waktu terus berjalan, jam telah menunjukkan pukul 10.00 WIB namun Salma belum juga terlepas dari kemacetan meski sudah melintasi jalanan menggunakan motor bersama Rony.

"Lo enggak bisa lebih cepat apa bawa motornya, ini udah jam 10.00 harusnya gue sampai di kampus sebelum jam 10.00 Rony." Protes Salma

"Lo enggak lihat jalanan macet, mau ngebut macam gimana kalau jalanan tuh lagi padat, lo bisa lihat kan dari tadi gue udah coba cari jalan yang lebih cepat, tapi hasilnya sama aja macet." Omel Rony

"Tumben banget sih nih ibu kota macet banget jam segini." Omel Salma

"Hari ini tuh ada demo buruh, jadi wajar aja kalau macet." Tutur Rony

"Kenapa lo enggak bilang sama gue?" Tanya Salma

"Lah emang tanya sama gue? Enggak kan? Ya gue kira lo udah tau lah secara orang kaya tuh lebih sering pegang handphone pasti lebih update tentang hal apapun." Ujar Rony

"Ya gue belum sempat baca info hari ini, makanya gue enggak tau, terus ini gimana? Enggak bisa lebih cepat apa." Omel Salma yang membuat Rony menepikan motornya.

"Lah? Kenapa berhenti? Mogok ya motornya?" Tanya Salma saat Rony memberhentikan motornya di tepi jalan.

"Turun." Tegas Rony pada Salma yang membuat Salma buru-buru turun dari atas motor.

"Kenapa sih Ron? Mogok ya motor lo." Ujar Salma

"Gue yang mogok untuk kasih tebengan lo sampai kampus, turun disini aja ya, capek gue dengar lo ngomel mulu." Tegas Rony yang membuat Salma tercengang.

"Lo tega turunin gue pinggir jalan kayak gini?" Tanya Salma seolah tak percaya Rony akan menurunkannya di pinggir jalan.

"Tega lah kenapa enggak tega? Jauh lebih baik lo naik ojol aja deh, gue enggak bisa sama orang yang enggak bisa menghargai usaha orang lain, lo tau sendiri jalanan macet, gue juga udah usaha cari jalan tercepat tapi nyatanya sama aja kan macet, bukannya berterima kasih lo malah ngomel mulu, jadi dari pada gue makin gedeg sama cewek bawel macam lo, lebih baik kita jalan sendiri-sendiri aja." Tegas Rony.

Rony benar-benar lelaki yang menyebalkan yang pernah Salma temui, bahkan tak hanya menyebalkan mulut Rony juga benar-benar kejam tak berperikemanusiaan pada wanita begitulah isi perasaan Salma saat ini sembari menatap tajam ke arah Rony.

Namun tatapan Salma juga tak lepas dari sekeliling jalanan yang tampak padat ini membuatnya berfikir bahwa kali ini ia tak bisa membalas keangkuhan Rony dengan keangkuhannya, sebab jika Rony benar-benar meninggalkannya ia akan benar-benar seperti gelandangan di pinggir jalan karena bisa dipastikan tak akan ada ojol yang menerima orderannya di tengah kemacetan seperti ini. Dan yang ada ia bisa-bisa tiba di kampus sore hari nanti.

"Ya terus sekarang gue harus gimana supaya lo tetep mau tebengin gue sampai kampus." Ucap Salma dengan puppy eyes nya.

"Gue enggak mau tebengin lo lagi." Tegas Rony

"Please Rony, lo enggak kasihan apa sama gue, ditengah kemacetan begini mana ada ojol yang bakal terima orderan gue, kepentingan gue ke kampus sangat-sangat urgent, jadi please kasihani gue." Pinta Salma dengan penuh permohonan

"Ngapain juga gue harus kasihan sama lo, kenal aja enggak." Ujar Rony yang membuat Salma menarik tangan Rony.

"Kenalin, gue Salma Rania Altharena, biasa dipanggil Salma, gue anak semester 5 jurusan sound design music production." Ujar Salma sembari menjabat tangan Rony yang membuat Rony tersenyum devil.

"Rony Gallendra Madaharsa, biasa dipanggil Rony, gue anak semester 7 jurusan seni musik." Ujar Rony

"Nah sekarang kita udah saling kenal kan? Jadi bisa dong lo kasihani gue Kak Rony." Pinta Salma dengan puppy eyes nya.

ANANTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang