Jongin yang terbiasa tidur sendiri, kini harus berbagi dengan Sehun membuat ia sedikit kurang nyaman.
"Aku akan tidur di lantai." Ujar Sehun membawa kasur lipat entah darimana.
Jongin yang tengah menatap pemandangan luar pun mengalihkan pandangannya.
"Hmm..." Gumam Jongin.
Sehun melirik Jongin curiga, tumben sekali pemuda itu bergumam saja. Namun, ia memilih untuk mengabaikannya dan melanjutkan acara menata tempat tidur sementaranya.
Malam semakin larut, Jongin dan Sehun juga telah berada di atas ranjang masing-masing. Keheningan menyelimuti ruangan itu, hingga suara rintihan Sehun merusaknya.
"Eomma... Eomma... Eomma..." Sehun terus memanggil ibunya, bukan suara teriakan, namun rintihan itu berhasil membuat Jongin terbangun.
Segera ia turun dari ranjangnya ke arah tempat Sehun.
"Hey? Sehun? Sehun?" Jongin mencoba menggoyangkan tubuh Sehun, berharap lelaki itu segera terbangun dari mimpi buruknya.
"Engh..." Sehun memeluk pinggang Jongin tanpa membuka mata. Ia tak lagi memanggil ibunya, tapi kerutan di keningnya tak juga menghilang.
Jongin perlahan mengusap kening Sehun, "Tenanglah, ada aku disini."
Sehun kembali terlelap dan perlahan kerutan di keningnya menghilang.
Setelah memastikan Sehun benar-benar tidur, Jongin bangun dari duduknya. Bukan kembali ke ranjang, ia memilih pergi keluar kamar.
Saat kakinya melangkah ke dapur, ia melihat Suho dan Kris serta Lay disana. Oh, Chen dan Xiumin tampak keluar kamar dan menuju dapur.
"Apa kalian tengah rapat?" Goda Jongin yang berbelok ke lemari es.
"Apa Sehun baik-baik saja?" Tanya Kris.
Jongin menoleh sejenak sebelum menggelengkan kepala, ia meraih gelas kosong dengan botol air dingin sembari berjalan menuju meja pantry bersama hyung yang lain.
"Dia baru saja mimpi buruk." Ujar Jongin sembari menuangkan minuman.
Xiumin yang baru duduk di samping Chen juga mulai membuka suara, "Saat dirumahnya, aku beberapa kali menemaninya tidur. Ia juga sepertinya mengalami mimpi buruk. Sehun terus memanggil ibunya."
"Dia benar-benar tidak bisa tidur sendirian sekarang." Imbuh Chen.
"Lalu jika aku ada pekerjaan di luar?" Tanya Jongin yang baru menyeruput minumannya.
"Harus ada di antara kita yang tinggal saat Sehun di dorm." Ujar Suho.
"Kalau kita ada jadwal terpisah di waktu yang sama sedangkan Sehun tak ada jadwal?" Tanya Lay.
Suho menghela nafas, ini semakin sulit.
"Biarkan dia ikut siapapun yang di inginkannya." Ujar Kris.
Jongin mengerutkan keningnya, "Hyung, kau terus membela Sehun.".
"Memang kenapa?".
"Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau terus membelanya?".
"Aku merasa dia seperti adikku sendiri, aku ingin ia benar-benar bangkit dari keadaan saat ini." Jelas Kris.
Suho mengangguk, "Dia adik kita dan kita harus menjaganya.".
Ingatan tentang bagaimana Jongin bertemu dengan ibu Sehun terakhir kali itu kembali terlintas di pikirannya. Sejenak, ia terlamun hingga membuat Xiumin menyadari.
"Kenapa? Apa yang kau pikirkan?" Tanya Xiumin menatap ke arah Jongin.
Jongin menggelengkan kepala dengan senyuman, "Aku hanya merasa ingin tidur saja, hyung.".
KAMU SEDANG MEMBACA
Chase You Silently (SeKai) (END)
FanfictionSehun : Aku menyukaimu, sangat menyukaimu. Tapi untuk mengatakannya, aku harus memikirkan banyak hal. Atau bahkan mempertimbangkan banyak hal. Bisakah aku mengejarmu secara terang - terangan?