Desember tahun ini Eve sudah mempersiapkan dirinya untuk berlibur ke Bandung bersama teman temannya. Meskipun Bandung tak terlalu jauh dari kotanya, Jakarta, Eve belum pernah diizinkan untuk berlibur hanya dengan teman temannya. Eve, anak terakhir namun tak sempat dimanja, ibunya sudah pergi saat ia masih kecil, ayahnya sibuk bekerja hingga lebih sering melihat wajah putrinya ketika tidur.
Pada ulang tahun putrinya yang ke 21, Pak tama, ayah Eve, memberikan hadiah berupa izin untuk Eve berlibur bersama teman-temannya.
"Anak Bapak udah gede ternyata"
Eve tersenyum sambil memeluk ayahnya yang bahkan sudah tak sebugar dulu lagi badannya.
☁☁☁
EVE PRATISTA, wanita 21 tahun ini sedang semangat bekerja, ia tidak melanjutkan pendidikan setelah lulus SMA, dia cukup tau diri akan dirinya yang selama bertahun-tahun sudah menjadi alasan ayahnya banting tulang hingga tulang tulangnya benar benar rapuh.
Pagi hingga sore hari Eve bekerja di sebuah restoran menengah di Jakarta, sore hingga malam Eve bekerja dicafe. Keluarga Eve tidak kaya namun tidak miskin, sederhana. Gajinya dan ayahnya cukup untuk kehidupan sehari hari mereka. Kedua kakak Eve sudah menikah dan memutuskan untuk merantau ke Bali.
Hari ini, 28 Desember 2022.
Eve melipat tangannya, menatap lembaran lembaran kertas yang tampak menyegarkan dengan tatapan rakus. Ia bersama Raya, Salsa dan Kinan dikamarnya."Demi apa Ve lo jadi kuda beneran" Raya berbicara dengan raut wajah datarnya sambil menatap uang dikasur dan Eve secara bergantian.
"Ini pasti gara gara mulut lemes lo Ray" Saut Kinan dengan mata mantap menatap uang uang itu.
"Kalo duit lo kurang dari 3 juta buat ke Bandung besok, lo ga jadi ikut Ve!" Ucap Kianan dan Salsa bersamaan.
Raya yang paling kejam dalam circle mereka.
"Gue becanda ya gila! gue aja cuman punya 1.8" Balas Raya dengan lantag.
"Gitu nyuruh orang bawa 3 jeti"
"Becanda gue nyet becanda"
Suasana gaduh, masih membahas uang minimum yang harus mereka bawa untuk berlibur ke Bandung, pasalnya mereka akan berada di bandung selama 6 hari, tanggal 29 berangkat, tanggal 4 mereka kembali lagi ke Jakarta.
"Satu juta gue" Kata Eve memecah keheningan dikamarnya.
"Di gue sembilan ratus mapuluh" Salsa berikutnya."Kok di gue cuman tujuh ratus ya?" Kata Raya.
"Lah mending lo pada-" Belum selesai Kinan bicara sudah dipotong oleh Raya. "Lah malah adu nasip""GUE BELOM NGOMONG YA!" Tampak wajah Kinan kaku karena Raya, seisi kamar pun pecah oleh tawa.
☁☁☁
Hari ini, hari keberangkatan Eve and the gang ke Bandung. Eve memeluk Ayah nya yang menyempatkan izin masuk siang karena ingin mengantar putrinya ke terminal.
"Bapak, Eve kan cuman pergi 6 hari, udah kayak mau pergi 3 tahun aja"
"Kenapa?! Mau bapak anter aja?"
"BAPAK!!" Tawa Pak Tama pecah seketika.
Beberapa saat kemudian teman teman Eve berdatangan. Mereka bergantian menyalami ayah Eve sambil terus meyakinkan bahwa Eve akan baik baik saja bersama mereka.
Akhirnya bus tujuan Bandung mereka mulai berjalan. Eve yang duduk berdampingan dengan Raya tampak saling adu tatapan maut karena berebut siapa yang duduk didekat jendela. Kinan dan Salsa sudah sepakat tidak akan duduk dengan Raya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagai Pungguk Merindukan Bulan
Short StoryKehilangan seseorang yang sebelumnya sudah ada bisa membuat kita sangat gila dari pada kehilangan seseorang yang memang sudah tidak ada sejak awal.