"Orang bodoh bukan karna pelajaran tapi karna membela yang salah dan menghina yang benar"
– Giofa Fanda>^<
Saat ini Yowan sedang berada di tempat yang terlihat seperti taman bunga.
"Gue di mana?" gumam bingung Yowan.
"Yowan!" teriak seorang pemuda dari arah belakang Yowan dan memeluk Yowan dari belakang.
Yowan menoleh ke belakang dan terlihat pemuda itu adalah Devano.
"De-Dev lo nyapain di sini?!" tanya Yowan terkejut.
"Kenapa lo keliatan kaget? Seharusnya gue yang tanya lo ngapain di sini?" tanya balik Devano.
"Gue udah mati Dev gara-gara ketabrak truk," jawab Yowan.
Sedangkan Devano menghelan nafas kasar, "Huh! Untung gue juga mati jadi gue masih bisa sama lo," ucap Devano.
Devano melepaskan pelukannya, Yowan berbalik badan untuk menghadap ke arah Devano, "Lo tau tempat ini?" tanya Yowan.
Devano mengangguk, "Tau banget malah!" jawab Devano dengan nada bangga.
"Gimana lo bisa tau?" tanya Yowan.
Devano menggelengkan kepalanya tak ingin memberi tau alasannya kepada Yowan, "Maaf, gue gak bisa jelasin nya untuk sekarang, gue pergi dulu ya karena ini tempat lo bukan gue," ucap Devano lalu menghilang di hadapan Yowan.
"Dev! Devano! Bercanda lu gak lucu bego!" teriak Yowan panik saat melihat Devano yang menghilang dari hadapannya.
"Heh! Lo bisa diem gak?! budek ini telinga gue!" Marah seorang pemuda yang berada di belakang Yowan.
Yowan membalikan badan nya ke belakang, dan terlihat seorang pemuda lucu.
"Lo siapa?" Tanya Yowan.
"Lo gak kenal gue? Kata nya sayang gue?" tanya pemuda itu.
"Gue gak kenal lo," jawab Yowan.
"Oke oke, kenalin gue Geofa Fandra Wiliam, lo pasti kenal kan," ucap Geo.
Yowan berpikir sebentar, tunggu?! Apa orang di hadapannya saat ini adalah antagonis di novel yang baru saja ia baca di taman tadi.
"Jangan bilang ini bakal jadi kayak di novel novel yang transmigrasi itu?! Lo pasti tokoh antagonis di cerita Kisah Cinta Olivia kan!" tebak Yowan.
"Ya! lo bener banget! Dan lo bakal jadi gue, semoga lo betah!" jawab Geo.
Setelah menjawab Geo menepuk kepala Yowan lalu menghilang, berbagai ingatan masuk ke dalam otak milik Yowan.
"Stts," desis Yowan, kepalanya terasa ingin pecah saat berbagi ingatan itu masuk.
Setelah beberapa menit muncul pria baru di hadapan Yowan.
"Alter ego Aron," ucap singkat Aron lalu menghilang.
Setelah rasa sakit di kepalanya hilang, Yowan memegang kepalanya.
"Ck, suka banget pada hilang hilang kayak setan, mana gak pamit lagi, kecuali Devano," gumam Yowan lalu menutup mata nya agar bisa berpindah ke tubuh Geo asli.
Saat Yowan membuka mata nya terlihat kamar Geo asli yang berwarna biru muda dan bertema pantai. Yowan pun duduk.
"Kamarnya bagus," gumam Yowan lalu pergi tidur karena memang sudah malam jadi ya lanjut tidur aja.
"Semoga hidup gue tanang," ucap Yowan sebelum tertidur.
Yowan berpikir untuk sekarang memanggil dirinya sendiri sebagai Geo, walaupun ini bukan raga aslinya dan dia tak akan pernah berperilaku mencari kasih sayang seperti Geo, tapi tetap saja raga ini sudah ia tempati sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Menjadi Saudara Kembar
Random{TAHAP REVISI!!} [HIATUS] Yowan Vasana Andrana dan Devano Algara Triwara, dua orang yang bersahabat. Mati di hari yang sama namun di tempat dan waktu yang berbeda. Setelah mati bukannya pindah alam justru pindah ke raga tokoh yang baru saja mereka...