"Berani menyakiti nya berarti siap untuk pergi dari dunia"
>^<
Sekarang Geo dan Gio sedang menonton dua botak kembar di laptop milik Firga, dengan ditemani oleh Kofta, dan mereka masih berada di markas geng Rose Dark.
Kemana sang pemilik laptop? Jawaban nya adalah sudah pulang, karena nanti malam akan ada acara.
Semua anggota di geng Rose Dark pun sudah mengenal Geo dan Gio, dan sudah mendengar perdamaian antara geng Rose Dark dan House Night.
"Bang Arya, kenapa bang Fir udah pulang? Kan sekarang masih sore?" tanya Geo.
"Firga, nanti malam ada acara, katanya acara pembukaan perusahaan," jawab Kofta.
Geo dan Gio saling pandang, lalu menyeringai sejenak.
Kofta yang melihat Geo dan Gio menyeringai sejenak pun menjadi sedikit bingung. "Apa yang di rencanakan kedua anak ini?" batin Kofta.
"Bang Arya, nanti malam Gio pulang ya. Tenang sama Geo kok," ujar Gio.
"Oke. Perlu di antar?" tanya Kofta.
"Gak perlu bang," jawab Gio.
"Oke. Tapi hati-hati di jalan nanti ya," ucap Kofta.
"Tentu!" balas Geo dan Gio secara bersamaan.
***
Malam pun tiba, Geo dan Gio pamit pulang. Kofta juga pamit pulang karena takut dicari oleh bundanya jika pulang terlalu larut malam.
Tapi bukan nya pulang, Geo dan Gio justru berada di dekat sekitar mansion Wiliam.
"Mereka belum pergi," kata Gio yang bersembunyi di balik pohon.
"Sebentar lagi mungkin," balasGeo yang duduk di tanah dengan bersandar di pohon.
Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya keluarga Wiliam pergi meninggalkan mansion tersebut.
Sekarang hanya tersisa maid dan bodyguard di mansion.
Geo dan Gio pen segera pergi ke samping pagar. Untungnya para bodyguard sedang istirahat.
Geo dan Gio memanjat pagar tersebut dan masuk ke dalam mansion dengan mengendap-endap. Tenang saja mansion gelap karena Gio mematikan saklar listriknya.
Saat sampai di lantai dua, Geo dan Gio masuk ke kamar Geo untuk mengambil beberapa barang. Tidak menunggu lama lampu menyala kembali, tapi Geo dan Gio belum keluar juga.
"Buku udah, seragam udah, baju pinjem ae, peralatan sekolah udah, uang udah, hp udah, tinggal apa ya," kata Geo sambil memeriksa tas nya.
"Senjata udah? Laptop udah?" tanya Gio.
"Senjata itu bagian adek ya, abang cuma laptop aja," jawab Geo sambil mengambil laptopnya, lalu ia taruh ke dalam tas nya dan menggendong tas tersebut.
"Cctv nya udah abang retas kan?" tanya Gio untuk berjaga jaga, karena siapa tau Geo lupa.
"Udah, tenang aja, sekarang kita keluar lewat mana?" kata Geo.
"Balkon," jawab Gio.
"Oke, patah kaki tanggung sendiri," kata Geo, lalu dia lari ke arah balkon dan lompat dari balkon.
Tentu saja hal itu di ikuti oleh Gio.
Mereka berdua memakai jaket warna hitam, topi warna hitam, dan masker warna hitam jangan lupa tas yang dibawa itu juga berwarna hitam, agar identitas mereka berdua tak mudah di kenali oleh para bodyguard.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Menjadi Saudara Kembar
Random{TAHAP REVISI!!} [HIATUS] Yowan Vasana Andrana dan Devano Algara Triwara, dua orang yang bersahabat. Mati di hari yang sama namun di tempat dan waktu yang berbeda. Setelah mati bukannya pindah alam justru pindah ke raga tokoh yang baru saja mereka...