"Panggil gue Rendra, bukan Gar, bangsat!"
- Tarendra Bumantara✿✿✿
Berarti, bukan Rendra pembunuhnya kan?!" tanyanya kembali antusias
Detektif itu tidak menjawab. Ia hanya diam memikirkan sesuatu di kepala nya.
"Apakah, dia kembali lagi?" batin Detektif itu.
Happy Reading ...
Detektif itu masih diam, lalu menatap pada Edel
"Kepolisian akan menyelidiki nya. Kamu gak perlu khawatir, saya permisi," jelasnya dan mengakhiri percakapan itu.Sementara itu, disisi lain, Rendra sedang berhadapan dengan seseorang di depannya di ruang tertutup ini, ruang interogasi. Baru saja, petugas polisi di hadapannya ini akan angkat bicara, namun gagal karena seseorang datang membuka pintu ruang itu.
"Keluar, biar saya yang lanjutkan," jelas seseorang itu. Tentu, Rendra baru melihat orang ini. Seorang pria yang ia akui berwibawa dan cukup tampan, walau tidak mengalahkan ketampanannya.
"Tap-" jawaban petugas itu terpotong kala seseorang itu menatapnya kembali. Tatapannya beda, Rendra bisa merasakan itu. Orang ini, seperti sangat tegas dan punya pendirian kuat. 'Detektif Arka' begitulah yang Rendra baca dari kartu nama yang ia kenakan
Tak lama, petugas itu keluar lalu Detektif Arka mengisi bangku kosong di depan Rendra.
"Kamu mengaku tidak membunuhnya, kan?" tanya Detektif itu mengangkat suara. Rendra mengangguk dengan percaya diri
Detektif itu menaikan sudut bibirnya sedikit. Sangat tipis, hampir tak terlihat. Tak lama ia memperlihatkan foto jasad yang bahkan tak ingin Rendra liat, yang tak lain adalah jasad Aldo.
"Lalu, apa mayat ini membunuh dirinya sendiri?" gumam Arka, lalu ia melanjutkan "hmm, tapi, dengan banyak luka memar, mulut sobek dan kehilangan jari kelingkingnya, tidak mungkin dia bunuh diri sendiri kan, Gar?" sarkas Arka
Sialan! geram Rendra karena mendengar sebutan nama itu
Rendra frustasi dengan keadaan ini, ia menarik napas kasar. "Udah gue bilang, gue gak bunuh dia!" jelas Rendra
Detektif itu mengangguk mengiyakan ocehan Rendra "Gar, tapi semua bukti ngarah ke kamu"
ucap Detektif itu menekankan bahwa Rendra adalah pelakunya"Rendra bukan Gar," kata Rendra mengkoreksi ucapan Arka
"Cukup basa-basinya. Pada hari pembunuhan, malam kemarin pukul 01:35 kamu sedang dimana?" tanya Detektif itu sembari melihat gerak-gerik Rendra.
Ia mengedarkan pandangannya, lalu menjawab "Apa lagi yang bisa dilakuin anak SMA jam segitu? Jelas gue di rumah, tidur," bantah Rendra
YOU ARE READING
Imperfect Love
Misterio / Suspenso"Rasa dan Rahasia, adalah luka yang paling sempurna" - Author "Bukankah, isi kepala terlalu rumit jika berkaitan dengan luka dan rahasia?" -Edelweis Edelweis. Seorang perempuan cantik dan dengan hidup yang indah. Namun, apakah hidupnya benar-benar...