Sadam membuka mata ketika alarm ponselnya meraung tanpa ampun. Membangunkannya dari mimpi indah tentang seorang gadis kecil yang cantik. Sadam tersenyum ketika dia ingat bahwa gadis kecil itu tertawa bahagia ketika mereka berdansa. Perbedaan tinggi badan mereka yang mencolok sama sekali tak mengurangi rasa senang mereka saat itu.
Lamunan Sadam terhenti ketika dia merasakan geliatan pelan sampingnya. Pria itu sekali lagi tersenyum ketika mendapati bidadarinya masih terlelap dengan nyaman. Bahkan dalam tidurnya, dia menggeser tubuhnya semakin mendekat pada Sadam seolah mencari kenyamanan dan kehangatan dari dinginnya pagi yang menyerangnya tanpa ampun. Sadam masih terus memandang wajah cantik tersebut hingga pria itu menyadari dahi perempuan itu berkerut menandakan bahwa tidurnya terganggu dengan suara berisik yang dihasilkan oleh alarm ponsel yang ada di nakas di sampingnya.
Tangan Sadam yang bebas kembali bergerak perlahan untuk menggapai benda itu dan menghentikan keributan yang dibuatnya. Dan tepat ketika Sadam berhasil melakukannya, suara khas yang manis tersebut menyapa telinganya.
"Pagi, Sayang." Sadam mengecup bibir manis istrinya sambil kini menggunakan lengannya sebagai bantal kepala menghadap Sherina. Sementara tangan lainnya bergerak membelai lembut rambut perempuan itu.
Sherina sempat terpaku sesaat sebelum kemudian tersenyum membalas perlakuan suaminya tersebut.
"Enak tidurnya?"
Sherina sekali lagi tersenyum sambil mengangguk. "Kamu?"
Kali ini giliran Sadam yang tersenyum seraya mengangguk "Eh aku semalem mimpi indah banget."
" Oiya? Mimpi apa?"
"Jadi semalem aku tuh mimpi lagi main sama anak kita. Jadi di mimpi itu aku sama anak kita tuh..."
"Iiih, Sayang." Sherina merajuk sambil memukul pelan lengan Sadam. "Baru juga sehari nikah udah mikirin punya anak."
"Loh kenapa? Emang kamu nggak mau kita cepet-cepet punya anak?"
"Bukannya gitu. Tapi kalau dibahas sekarang kecepetan, Yaang. Baru kemaren kita nikahnya."
Pria itu tertawa pelan mendapati reaksi Sherina. Dia kemudian menghela nafas sambil menatap langit-langit kamarnya."Yaa nikahnya emang baru kemaren tapi bikinnya kan udah dari kemaren-kemaren." Goda Sadam yang langsung mendapat cubitan gemas di perutnya.
**********

KAMU SEDANG MEMBACA
Berhenti di Kamu 2
FanficCerita tentang NENG nya SADAM dan YAYANG nya SHERINA DISCLAIMER : This is a work of fiction. Unless otherwise indicated, all the names, characters, businesses, places, events and incidents in this story are either the product of the author's imagina...