Jebakan!

518 16 2
                                    

Maaf tipo bertebaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf tipo bertebaran

LOKAL!!

.
.

Suara erangan kesal mengudara dengan lantang yang untungnya tidak membuat mereka menjadi pusat perhatian, "Kalah lagi! Lo harus dihukum Bin!!" gelak tawa keluar setelahnya.

"Sialan! Kenapa juga harus gue!? Ah elah, anjing banget." Bintang mendengus kesal. Mereka sedang bermain sembari menunggu kelas berikutnya, walau 2 diantara 6 itu hanya punya kelas pagi yang tidak jadi sebab si dosen membatalkan kelas tepat saat mereka sudah ada di kelas.

"Hukuman lo, foto bareng kating, tapi bukan sembarang kating. Lo harus bisa foto sama Kak Sagam, kating kita yang super duper ganteng dan kekar itu. Tiga foto doang," Bintang menganga, ia tak percaya harus menjalani hukuman yang susah. Reza memang gudangnya otak aneh bin ajaib.

"Posenya harus yang kaya lagi pacaran! Itu wajib!"

"Yup! Kalo bisa lo berdua pelukan! Plus plus plus, ciuman ahay!" baiklah, beritahu Bintang dimana dia bisa menjual teman-temannya yang kelaknatnya itu kelewatan.

"Yang bener aja! Masa ciuman sama Kak Sagam anjir!" keluh Bintang. Ia yakin 100% bahwa katingnya itu akan menolak sepenuhnya.

"Ciuman sama gue?" Bintang membeku di posisinya, orang yang menjadi objek hukumannya mendengar perbincangan mereka.

"Kak Sagam?" Bintang berujar tanpa suara yang mana itu diangguki oleh 5 temannya. Bintang memejamkan mata sejenak, menghembuskan nafas pelan kemudian menoleh ke arah Sagam yang berdiri tepat dibelakangnya.

"Ha-halo Kak Sagam," sapaan yang kikuk itu mendapatkan balasan tatapan mencurigakan.

"Apaan kok cium-cium gue hm? Lo mau ciuman sama gue?" Bintang menggeleng dengan ribut, ia tak sanggup untuk berbicara.

"Bu-bukan Kak, bukan Kakak kok, ma-maksudnya Kak Sakam. I-itu, kating kampus lain." Bintang berusaha berkilah, bisa mampus nanti kalau-kalau kating dihadapannya tau yang sebenarnya.

"Hei, gue gak tuli ya. Kenapa lo nyebut nama gue dan ciuman segala?" Bintang membeku di tempatnya. Ia berharap teman-temannya bisa menolong dirinya lepas dari kating satu ini.

"Eum Bin, maap kelas gue maju. Gue ke kelas duluan ya!" suara Dika membuat Bintang menoleh dengan cepat ke arah sahabatnya, namun belum sempat memprotes, Dika sudah jauh dan hilang. Temannya itu memang ahlinya kabur, maka dari itu ia sering kecolongan.

"Bin sorry ye, gue balik. Dino kecil sendirian! Bye!!" teman yang baru saja ia kenal dari zaman ospek itu juga melarikan diri.

"Bin, maap. Gue butuh toilet, good luck!" Mahen menarik Hanafi untuk kabur juga.

"Reza! Tolongin..!!"

"Maap, gue ngantuk, balik dulu ya. Bye bye!" bahkan satu-satunya harapan Bintangpun lari meninggalkan dia sendirian yang sedang ditawan oleh Sagam.

Changbin Harem [ft. all idol kpop]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang