01

15.2K 339 15
                                    

Pukul 11 malam

Rose baru aja masak semur tahu, ayam goreng dan sambel orek tempe kesukaan suaminya. Mas Jaka pulang malam ini karna besok hari minggu yg artinya itu hari liburnya bekerja. Tadi mas jaka bilang kalau dia bakalan pulang hari ini dan dia mau dimasakin makanan kesukaannya. Rose pun dengan senang hati memasak makanan kesukaan suaminya itu karna mereka sudah tidak bertemu hampir 2minggu lamanya

Tokk.. Tokk.. Tokk..

Rose menoleh kearah pintu yg diketuk. Selesai menyimpan masakannya diatas meja ruangtamu, Rose mengelap tangannya sebelum ia bukakan pintu

"Sebentar"

Ceklekk

Pintu kayu itu terbuka lebar dan menampilkan seseorang yg sangat Rose kenali. Suaminya sudah pulang dengan tas ransel dipunggungnya dan tangan kanannya yg menjijing bungkusan martabak kesukaan Rose. Jaka merentangkan tangannya meminta sang istri untuk memeluknya. Rose pun berhamburan kepelukan Jaka. Beberapa saat mereka berpelukan sebelum Rose melepaskan pelukannya dan membawa suaminya masuk kedalam rumah

Keduanya-pun duduk di kursi kayu yg hampir reot itu. Rose dengan inisiatif melepaskan jaket dari tubuh suaminya dan menyimpan jaket beserta barang bawaan suaminya dikursi samping mereka

"Cape banget ya mas?" tanya Rose sambil memijit tangan suaminya yg terlihat kelelahan

Jaka menoleh kearah istrinya lalu tersenyum. Dia mengusap tangan mulus istrinya itu yg sedang memijat lengannya, "cape sih. Sebelum mas berangkat kesini mas harus nganter bapak dulu buat ketemu client. Tapi sekarang capenya hilang karna udah ketemu sama kamu" ucap Jaka lalu mengendus leher istrinya yg membuat Rose kegelian

"Ihh haha apasih mas! Geli tauu" seru Rose mendorong wajah Jaka dari lehernya.

Setelah puas asik bercanda, Jaka memutuskan untuk makan masakan istri tercintanya ini karna dia sudah lapar berat sedari diperjalanan tadi. Rose tidak ikut makan karna sore tadi dia sudah makan lebih dulu. Dia sekarang lagi nyemilin martabak keju yg dibeli Jaka diterminal bus tadi

"Mas.. kalau aku ikut kamu kerja dijakarta.. boleh ga?" tanya Rose selesai dia makan martabaknya. Hanya habis setengah, sisanya buat besok saja

Jaka menoleh kearah Rose, menelan lebih dulu makanan dimulutnya sebelum menjawab, "maksud kamu kerja ditempat mas kerja sekarang?" ucap Jaka

"Iya mas.. kerja ditempat mas yg sekarang. Gapapa deh kalau aku kerja jadi pembantu, tukang potong rumput, atau tukang cuci piring, asalkan kita bisa sering ketemu setiap hari" ucap Rose yakin

"Kalau kamu ikutan kerja sama mas, nanti kamu ikut kecapean. Mas gamau kalau liat kamu kecapean ngurusin kerjaan rumah majikan mas. Apalagi kalau kita punya anak dalam waktu dekat, cape kamu bakalan double kalau sambil kerja" kata Jaka memberikan penjelasan kepada istrinya dengan lembut

"Aku lebih baik cape kerja tapi masih bisa barengan sama mas daripada aku harus diem disini sendirian tapi kita jarang ketemu. Kan mas juga sering curhat kalau mas itu sering kecapean disana dan cuman bisa diem aja dikamar mas karna gak ada yg ngurus waktu mas sakit. Kalau aku disana seengganya kita bisa saling ngejaga meskipun sama-sama cape kerja. Disana juga udah disediain kamar buat kita tinggal jadi kita gak perlu keluar uang buat ngontrak kan? Nah uangnya bisa kita tabungin buat masa depan kita" tutur Rose panjang lebar terdengar begitu semangat saat mengatakannya

Jaka terdiam mendengar perkataan istrinya. Apa yg diomongin istrinya itu ada benarnya juga. Dia juga gak tega kalau harus ninggalin Rose lama-lama sendirian dirumah kecil ini

Menghelanafas sebentar lalu tersenyum sambil menatap istrinya, "yaudah, kalau itu emang mau kamu besok mas ngomong ke bapak buat izinin kamu kerja disana" senyum Jaka. Makanannya sudah habis, piring beserta sendok makan bekas makannya sudah Jaka simpan diatas meja

Terjerat Hasrat Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang