Setelah terdiam selama beberapa saat. Rose terlebih dahulu sadar dengan situasi dan langsung melepaskan diri dari dekapan lelaki didepannya dengan kikuk. Dia menundukan kepalanya dan mengucapkan maaf kepada lelaki didepannya yg ia yakini adalah pemilik kamar ini
"M-maaf tuan, s-saya gak sengaja" ucap Rose pelan masih menunduk
Sementara Jefry masih terdiam lalu berdehem pelan danmengangguk ramah, "iya gapapa. Ngomong-ngomong kamu siapa bisa ada dikamar saya?" tanya Jefry
Rose mengangkat kepalanya setelah mendengarkan balasan dari lelaki didepannya. Rose mengira jika ia akan dimarahi atas kejadian tadi. Namun lelaki didepannya ini, yg akan menjadi tuan nya itu malah bersikap ramah tanpa ada nada kasar atau dingin saat membalas perkataannya, kepada dia, bawahannya
"Perkenalkan tuan, saya Rosela Sulastri pembantu baru disini, tapi bapak menyuruh saya untuk jadi asisten pribadi tuan Jefry disini" kata Rose
Jefry mengangguk mengerti, "jadi kamu ditugaskan sama bapak buat jadi asisten pribadi saya disini?"
"Iya tuan"
"Sebelumnya, kamu sudah ada berpengalaman bekerja dikantor sebelumnya?" tanya Jefry
Rose menggeleng ragu, "tidak tuan. Saya lulusan SMA dan belum pernah bekerja kantor-an sama sekali"
Kening Jefry mengerut, "terus bapak nyuruh kamu jadi asisten saya untuk bekerja dibagian apa?" tanya Jefry lagi karna dia belum faham dengan posisi apa yg dipegang wanita itu untuk menjadi asistennya
"Saya cuman ditugasin sama bapak jadi asisten biasa saja yang mengurus semua kebutuhan tuan Jefry dirumah ini. Entah itu menyiapkan makanan, membereskan kamar tuan Jefry, atau yang lainnya. Tuan bisa manggil saya jika butuh sesuatu" jelas Rose. Dia tidak bisa untuk menatap terus lelaki didepannya ini. Karna selain dia masih malu dengan kejadian tadi, dia juga merasa tidak mampu untuk menatap wajah tegas, tajam sekaligus tampan lelaki yg akan menjadi tuan nya itu. Entah kenapa setelah kejadian tadi Rose merasa jantungnya tidak bisa berhenti berdetak entah apa alasannya
Jefry mengangguk faham sekarang, "ohh, begitu"
"Ada yg tuan inginkan? Mau saya buatkan teh hangat atau kopi?" tanya Rose hati-hati
"Engga. Saya mau langsung mandi aja sekarang. Kamu bisa istirahat dulu sekarang dan bisa bekerja dengan saya mulai besok" ucap Jefry
"Baik. Kalau begitu saya permisi dulu tuan. Kalau tuan ingin sesuatu, tuan bisa panggil saya dikamar pembantu yg paling ujung" kata Rose
"Iya. Nanti saya panggil kamu kalau saya butuh sesuatu"
"Kalau begitu saya permisi dulu. Mari tuan Jefry" pamit Rose dan dia berlalu dari hadapan Jefry
Jefry terdiam mengikuti kepergian Rose. Dia menutup matanya saat harum wangi semerbak dari tubuh wanita yg baru saja meninggalkan kamar tidurnya masih terasa di indra penciumannya
Bukan harum minyak wangi mahal yg selalu Jefry cium setiap kali dia bertemu dengan teman-teman wanitanya saat diamerika. Namun harum sabun mandi biasa bercampur keringat yg entah mengapa harumnya bisa mengalahkan parfume-parfume mahal yg diketahuinya. Yang jelas Jefry merasa kecanduan untuk menciumnya lagi dan lagi
Tak mau berlanjut dengan hayalannya tentang wanita mawar tadi. Jefry memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Namun saat akan melangkah mendekati tempat tidurnya untuk menyimpan tas bawaannya, Jefry menginjak sesuatu dibawah sana dengan sepatunya. Jefry lantas melihat kebawah dan menemukan sehelai sapu tangan dibawah sepatunya. Tangannya merogoh menggapai sapu tangan itu dan membolak-balikkan nya
Hanya sapu tangan biasa berwarna putih. Jefry mengendus sejenak sapu tangan itu dengan hidungnya. Wangi yg sangat dia hafal tercium oleh indra penciumannya. Wangi yg baru-baru ini menjadi candunya dan masih meninggalkan jejak ternyata ini adalah sumbernya. Harum sabun dan keringat dari tubuh Rose begitu pekat diindra penciumannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjerat Hasrat Tuan Muda
Short StoryRose Sulastri, gadis kampung biasa yg lahir di desa Antapani. Umurnya baru menginjak 25tahun namun dia sudah menikah dengan, Jaka Juanda, yg usianya hanya selisih 1 tahun dengannya, yaitu 26tahun. Kami awalnya berteman dekat namun karna kami merasa...