07

8.9K 272 17
                                    

Rose membawa nampan berisikan satu cangkir teh hangat beserta satu toples cemilan itu ke depan teras, untuk majikannya yaitu Hartono yg dilihatnya kini sedang membaca koran sambil duduk di kursi sana

"Permisi Pak, ini teh nya sudah jadi" ucap Rose lembut pada Hartono

Hartono yg sedang membaca koran paginya itu menoleh menatap Rose yg membawa nampan berisikan teh hangatnya

"Simpan saja disini, Rose" timpal Hartono

Rose pun meletakkan teh hangat pesanan Hartono beserta cemilannya diatas meja disamping kursi Hartono. Ia pun membawa nampannya kembali didekapnya setelah memindahkan isi diatasnya

"Ada yang bapak mau lagi? Nanti bisa saya ambilkan" tanya Rose ramah

Hartono menggeleng, "gak usah. Ini saja cukup. Tapi kamu bisa temani saya sebentar disini?" "Mengobrol sebentar sambil menemani saya menghabiskan teh" lanjut Hartono

"Oh baik pak, saya bisa" jawab Rose, tanpa pikir dua kali lagi mendudukkan bokongnya di kursi kosong satunya lagi disebrang kursi yg di duduki Hartono

Sebelum berbicara, Hartono menyeruput terlebih dahulu teh hangat buatan Rose itu, "bagaimana keadaan bayi kamu? Udah sempat periksa kehamilan?" tanya Hartono

"Alhamdulillah pak. Bayi saya sehat-sehat saja. Lusa kemarin saya sama mas Jaka sudah periksa ke dokter kandungan dan semuanya normal" jawab Rose

Hartono mengangguk dan tersenyum, "syukurlah kalau bayi kamu sehat. Kamu sudah mulai ngidam?"

"Sampai sekarang sih saya belum ngerasain ngidam yang aneh-aneh. Cuman.. akhir-akhir ini, setiap saya mau tidur, badan saya tuh suka tiba-tiba cape dan berat. Jadi saya sering suruh mas Jaka buat pijitin saya dulu baru saya bisa tidur" ucap Rose

Memang sih, selama Ia hamil, Rose sampe sekarang belum ngerasain ngidah yg aneh-aneh, yg selalu ibu-ibu yg hamil rasain. Tapi, selama Rose hamil itu, dia ngerasa kalau hormonnya itu suka tiba-tiba naik, dan tiba-tiba turun. Dokter bilang itu hal normal yg biasa dirasain semua ibu hamil akibat penurunan dan kenaikan hormon

"Kamu itu mirip kaya almarhum istri saya. Dulu, waktu dia lagi mengandung Jefry. Setiap malam saya sering pijitin pundaknya karna sering ngeluh pegel disekitar situ. Setelah saya pijitin, baru dia bisa istirahat" kata Hartono sedikit terkekeh saat mengingat kenangan masa lalunya bersama sang istri tercinta yg kini sudah tidak ada

Rose yg mendengar cerita Hartono, merasa tersentuh sekaligus merasakan kepedihan saat matanya melihat mata Hartono saat sedang menceritakan almarhum istrinya itu

Tak terasa, keduanya berbicara cukup banyak sampai dimana Hartono melihat kearah jam tangannya yg kini menunjukkan pukul 8 pagi

"Saya ada urusan diluar jam 10 nanti. Kamu bisa kasih tau Jaka buat nyiapin mobilnya. Tapi sebelum kamu temuin suami kamu, saya mau minta tolong duluan sama kamu" cap Hartono

Rose melihat majikannya itu, sedikit penasaran dan bingung dengan perkataan Hartono, "baik pak, nanti saya sampaikan ke mas Jaka. Bapak, mau minta tolong apa?" tanya Rose

"Besok seharusnya saya ke Kalimantan untuk bertemu dengan client saya yang dari Jepang. Cuman, karna jadwal saya bentrok dan dua client saya itu ingin bertemu dihari yang sama. Jadi, saya nyuruh Jefry untuk dia yang meng-handle client saya dari Jepang itu. Sementara, besok saya harus pergi ke bali untuk bertemu client saya yang dari Maroko.." kata Hartono

Rose masih diam, menunggu kelanjutan perkataan Hartono

".. saya minta kamu untuk menemani Jefry, selama pekerjaan di kalimantan selesai. Sebenarnya saya juga kurang setuju untuk memilih kamu jadi asisten anak saya, melihat situasi kamu yang sekarang ini sedang hamil, saya takut kamu kenapa-napa juga. Tapi, karna saya dan Jefry tidak punya pilihan lain, juga karna sekertaris Jefry yang sedang berhalangan untuk menemani anak saya. Jadi saya minta tolong sama kamu, jika memang kamu tidak keberatan dengan permintaan saya, kamu mau untuk temani Jefry?" tanya Hartono

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terjerat Hasrat Tuan MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang