✧ Day 1

46 6 0
                                    

7 Days.

-

Happy reading~

-

:::::::

Bola melambung ke atas, melewati beberapa kepala di bawahnya. Bola tersebut berhasil di tangkap oleh salah satu tangan, "Ayo maju!" Teriak Yangyang mulai berlari ke arah ring sembari di jaga oleh beberapa orang. Seseorang yang membawa bola tersebut langsung berlari menuju arah Yangyang berada, menggunakan dribble. Namun, sangat disayangkan jika bola tersebut harus terebut kembali. "Ah tidak!" Jeno membawa bola ke depan lalu langsung di oper kepada teman satu timnya. Sudah jadi ciri khas kalau dia bermain menggunakan kombinasi kerjasama tim, dan tentu saja Jeno berhasil mencetak skor untuk kesekian.

"Yaah..." Pemuda yang gagal membawa bola menuju Yangyang menarik nafas kecewa pada dirinya sendiri, lalu menunduk. "Hey.. tidak apa-apa, tadi kau sudah sangat bagus. Jaemin." Pemuda bernama Jaemin tersenyum mendengar kalimat yang terlontarkan oleh Yangyang barusan. Na Jaemin, seorang anggota tingkat satu yang benar-benar baru mencoba hal baru. Jaemin tak memiliki latar belakang akan prestasinya dalam bidang olahraga, khususnya basket. Tetapi Jaemin ini memiliki ketertarikan yang tinggi untuk masuk ke dalam klub, meskipun dia belum terlalu potensial tetapi kekuatan fisik dan staminanya sangatlah kuat di banding yang lain.

Meskipun begitu, Jaemin selalu berusaha meningkatkan skill bermainnya agar ia bisa masuk nominasi pemain inti turnamen. Permainan kembali di mulai, selisih skor dari kedua tim cukup terpaut jauh. Karena tim Jeno begitu unggul dalam kombinasi kerjasama tim, Yangyang begitu sadar bahwa kombinasi bermainnya dengan tim buruk. Bola keluar lapangan, dan Yangyang hendak mengambil bola tersebut. Hanya saja bola tersebut di injak oleh seseorang sehingga tertahan, Yangyang menatap seseorang tersebut dan tatapan nya berubah tajam. Ia mendecak kesal. Sialan...!

Kapten!

Kun seperti biasa dengan tampang sombong dan senyuman meremehkan nya. Ia mengambil bola tersebut di bawah injakan kakinya, lalu menggenggam dalam satu tangan besarnya. "Bocah, kau payah sekali. Kombinasi kerjasama tim mu sangat buruk. Jika kau seorang kapten, maka kau seorang kapten yang paling buruk." Begitulah komentar Kun yang begitu kasar dan dapat menjatuhkan. Sejak kapan kapten memperhatikan permainan ku?

"Setiap hari aku selalu memperhatikan kalian berlatih mandiri, kalian tak harus tahu persis dimana aku perhatikan kalian. Setelah aku nilai.. kalian sudah cukup baik, namun," seperti dapat membaca pikiran Yangyang, Kun menjelaskan. Matanya berlarian mencari seseorang yang di maksud olehnya, lalu telunjuknya menunjuk ke arah Jaemin yang terkejut. "Dia, seorang pengecut. Masa ia tanggung-tanggung untuk mengenai fisik lawan? Jika begitu terus, kau tak akan bisa mengoper bola kepada shooter. Penakut." Semua mata disana menatap Jaemin yang kini menunduk, kedua matanya terasa panas hendak menangis.

Sadar akan keadaan dari Jaemin, Yangyang tak tinggal diam. "Kapten! Dia belum pernah berpengalaman dalam basket! Wajar saja jika dia sedikit takut untuk mengenai fisik lawan, dan bisa aja itu pelanggaran. Apakah kapten selalu bermain kasar hingga tak peduli mendapatkan pelanggaran yang banyak?!" Ucapan Yangyang tersebut mampu membuat emosi Kun terpancing ia membuang bola tersebut ke sembarang arah lalu mendekati pemuda manis tersebut. Dengan kasar, tangannya menarik kerah Jersey yang di kenakan oleh Yangyang sehingga tubuhnya tertarik kuat.

"Kau juga payah! Kau begitu individualis bocah, jika kau begitu terus tim mu tak akan menang. Dan kau bisa membuat tim membawa ke dalam kekalahan! Kau tak akan lolos menjadi seorang kapten, chemistry pun tak ada. Ingat, para lawan begitu solid dalam kombinasi kerjasama tim. Jika kau begitu terus, bermain lah sendiri! Jangan ikut tim!" Suasana menjadi panas dan tegang melihat berdebatan di antara kapten dan anggota tersebut. Yang lainnya hanya bisa diam menyaksikan, karena takut berurusan dengan sang kapten. Kun dan Yangyang saling tatap dengan tatapan yang begitu tajam, seperti musuh bebuyutan yang akan saling membunuh.

7 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang