✧ Day 4

46 5 2
                                    

7 Days.

-

Happy reading~

-

::::::::

Kepala Yangyang menyentuh permukaan empuk dan lembut bantalnya. Kedua matanya menerawang langit-langit kamar, kembali berpikir. Lagi-lagi ia di beri kejutan. Kalau kemarin-kemarin ia terperangkap dalam masalah, kini ia di beri kejutan dengan perubahan drastis dari Kun. Sang kapten klub. Menurutnya, perubahan sikap Kun 3 hari yang lalu begitu mendadak dan tiba-tiba. Bukannya Yangyang tidak senang, ia hanya tidak menyangka jika Kun secepat itu menyadarinya. Pada seleksi hari keempat, kelima dan keenam pun Kun tidak bersikap kasar seperti biasanya, malahan begitu lembut. Meskipun kadang ada saja perkataan nya yang menyebalkan.

Tetapi jika ada salah kata Kun ucapkan, seniornya itu segera meminta maaf. Dengan Kun yang semakin dirasa mendekatinya secara perlahan. Yangyang hanya berfirasat saja, takut itu hanya sekedar kegeerannya semata. Kun selalu menegur sapa Yangyang dimana mereka bertemu, mau itu di sekolah ataupun di luar sekolah jika kebetulan mereka bertemu. Kun juga selalu mengajaknya berbincang kala seleksi, dengan Kun yang selalu antusias mencari topik. Di banding dirinya yang merasa ogah-ogahan untuk merespon. Tapi ia tetep merespon dengan baik, walaupun seadanya.

Yangyang hanya merasa bingung, dengan sikap Kun yang tampaknya lebih "manis" kepada dirinya di banding yang lain. Yangyang menggeleng, menepis perasaan geernya kembali. Ia terkekeh, "Apaan sih mana mungkin, Kak Kun kan memang ramah dan humble ke semua orang. Kenapa aku merasa di spesialkan? Bodoh sekali kau Yangyang." Gumamnya. Jika di tanya apakah Yangyang merasa terusik? Dulu iya, tetapi sekarang tidak. Karena Kun sudah mulai bersikap menghargai orang lain, dan membuat orang lain berinteraksi dengannya. Apakah Yangyang nyaman? Tidak juga, kadang Kun selalu menjahili atau sekedar iseng mengejeknya sekali-kali jika ada kesempatan.

Kun selalu memberi pesan chat tanpa kepentingan kepada Yangyang, seperti sekedar bertanya apa kegiatan Yangyang hari itu, ataupun hal-hal lainnya yang tidak ada hubungan sama sekali dengan kepentingan basket ataupun turnamen. Kun juga cukup sering memberi pesan semangat kepada Yangyang, namun si pemuda manis ini tidak berlaku manis kembali. Yangyang bertanya-tanya, mengapa Kun begitu kepada dirinya? Kenapa harus dia? Notabetenya Yangyang merasa ia tidak terkenal, muka yang ia rasa biasa-biasa saja, dan pembawaan nya tidak terlalu mengasyikkan.

Masih ada beberapa siswi lain yang lebih menarik darinya untuk Kun dekati. Yangyang tahu jika Kun ini memang terkenal, di samping sikap provokasi nya. Kun memang terkenal di sekolah karena pintar dan multitalenta. Dan tak lupa wajahnya yang begitu tampan, menarik atensi siswi untuk menaksir nya. Bisa di bilang banyak siswi yang mengungkapkan perasaan sukanya kepada Kun, namun sayang si kapten ini tak pernah membalas satupun dari semua siswi yang menaksir nya. Jadi Yangyang merasa begitu aneh, mengapa Kun tertarik kepada dirinya yang hanya manusia aneh dan biasa-biasa saja?

Mungkin beberapa temannya bilang bahwa wajahnya begitu manis dan imut untuk seukuran seorang laki-laki, Yangyang tidak marah dan tidak menyangkal hal tersebut. Ia anggap sebagai poin plus yang menarik darinya. Tapi tetap saja, untuk seorang seperti Kun yang senior itu mengatakan bahwa ia "tertarik" pada Yangyang, rasanya seperti lelucon bodoh dan kebohongan manis semata. Makanya, Yangyang tidak percaya akan hal tersebut. Semua hal "spesial" Kun lakukan untuk menarik atensinya bertujuan untuk memperbaiki hubungan baik antara kapten dan anggota saja. Tak lebih. Dan Kun memang seseorang yang ramah dan humble ke semua orang, pribadinya yang mudah bergaul.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

7 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang