Bab 3: Sexy School's Bathroom

1.2K 58 7
                                    

Setelah hari di mana Jeongwoo memergoki dirinya sebagai pencuri seragam sang namja Park, hari-hari Jaehyuk terasa dua kali lipat lebih berat dari sebelumnya. Bukan karena Jeongwoo yang melaporkannya ke pihak sekolah atau pun menyebarkan aibnya pada penghuni SMA Hanlim. Tapi lebih kepada keinginan untuk bisa mencium bau tubuh sang namja Park lah yang semakin meningkat dari sebelum-sebelumnya. Dan setiap kali Jaehyuk kecolongan tengah menatap Jeongwoo dengan sorot mata yang begitu menelanjangi, Jeongwoo akan sengaja membuat dirinya berada dalam jarak yang akan membuat Jaehyuk bisa mencium bau tubuhnya dengan lebih jelas. Seakan ingin menyiksa Jaehyuk dengan bau itu.

Seperti saat ini, dimana mata pelajaran olahraga tengah berlangsung dan guru meminta satu kelas Jaehyuk untuk mengambil penilaian dalam praktek bermain sepak bola. Jaehyuk yang ternyata satu tim dengan Jeongwoo pun harus berusaha sekuat tenaga untuk menahan bau keringat Jeongwoo yang menguar secara berlebih. Bahkan saat sang guru meminta Jeongwoo untuk bergantian bermain dengan siswa lain, namja tan itu menolak.

Alasannya ?

Sudah sangat jelas. Tentu saja agar tubuhnya menghasilkan lebih banyak keringat. Jeongwoo ingin melihat respon Jaehyuk lebih dan lebih lagi. Ia ingin melihat bagaimana strugglenya seorang Yoon Jaehyuk yang berusaha mati-matian menahan diri untuk tidak berlari ke arah dirinya dan mendekap tubuhnya.

Lihat, Jeongwoo bahkan menahan tawa puasnya kala melihat Jaehyuk yang berdiri mematung dengan peluh yang membanjiri dahinya. Mengabaikan operan bola yang baru saja ia berikan. Namja Yoon itu terlihat gugup dengan wajah yang memerah. Jeongwoo yang tiba-tiba memikirkan sebuah ide pun lantas berlari mendekati Jaehyuk dan memegang kening sang namja Yoon.

"Seonsaengnim, sepertinya Jaehyuk sakit. Wajahnya merah dan tubuhnya hangat !" Seru Jeongwoo yang otomatis membuat Jaehyuk tersentak kaget. Jaehyuk yakin bahwa dirinya teramat sangat baik-baik saja. suhu tubuhnya yang meningkat dan wajahnya yang memerah adalah respon alami saat ia tengah merasa horny. Dan Jeongwoo, sepertinya memanfaatkan itu untuk menjalankan rencananya. Pertanyaannya, apa yang sedang namja itu coba perbuat pada Jaehyuk ?

"Kalau begitu siapapun tolong bawa Jaehyuk ke UKS !" Perintah sang guru yang membuat sang namja Park secepat kilat menarik tangan Jaehyuk keluar dari lapangan.

Tentu saja, pemandangan itu menarik atensi seluruh siswa yang ada di lapangan. Mereka tak menyangka bahwa pangeran es sekolah yang tidak pernah terlihat dekat dengan siapa pun kecuali teman satu gengnya kini tiba-tiba saja bertindak peduli pada si anak bodoh yang sering dianggap angin lalu oleh penghuni SMA Hanlim.

Jeongwoo terus menyeret Jaehyuk menuju UKS, namun baru juga mereka sampai di lorong-lorong antar kelas, Jaehyuk telah lebih dulu menghentakkan tangannya hingga terlepas dari genggaman Jeongwoo. Tanpa ba-bi-bu berlari pergi menuju ke arah lain. Tepatnya, menuju kamar mandi di dekat perpustakaan yang jarang di masuki oleh siswa-siswa Hanlim.

Brak /

Jaehyuk menutup secara kasar pintu kamar mandi tanpa menyadari bahwa sekedar menutup saja tanpa mengunci merupakan sebuah kesalahan besar karena kini, dengan mudahnya Jeongwoo masuk dan mengunci pintu itu saat Jaehyuk tengah mencuci wajahnya.

Jaehyuk berbalik, menatap Joengwoo dengan tatapan yang begitu nyalang. Sikap Jeongwoo yang seakan ingin mempermainkan kelemahannya benar-benar membuat Jaehyuk muak.

"Pergilah Jeongwoo-ssi, aku tidak sakit dan tidak harus pergi ke UKS."ucap Jaehyuk dengan wajah dan poni rambut yang basah karena sapuan air kala ia membasuh wajahnya.

Tapi bukannya pergi, Jeongwoo justru melangkah mendekati Jaehyuk. Tanpa aba-aba meraih pinggang sang namja Yoon dan mengangkat tubuhnya hingga terduduk di meja wastafel. Jeongwoo lalu mendekatkan wajahnya pada Jaehyuk. Jaehyuk yang sudah setengah mati menahan hasratnya untuk menghirup aroma tubuh Jeongwoo secara langsung itu pun menahan nafas dan meremat pinggiran wastafel.

Oh God, hilangkan indera penciumanku sekarang juga !

"Kau sakit Yoon....kau sakit karena kecanduan bau tubuhku, jadi aku berniat untuk membawamu ke UKS dan meredakannya. Tapi, sepertinya kau punya selera tempat sendiri eum..." Jeongwoo dengan perlahan meraih kedua lutut Jaehyuk. Menariknya dalam sekali sentak hingga milik keduanya kini saling menempel dan bergesekan satu sama lain.

Jaehyuk panik. Nafasnya memburu. Ia bisa merasakan miliknya yang menegang di bawah sana hanya karena menempel dengan milik Jeongwoo yang bahkan masih dalam posisi normal.

"Jeongwoo apa yang kau--ahh....."Jaehyuk melenguh begitu Jeongwoo mulai meremat dua bongkahan sintalnya. Menggerakkan bongkahan sintal itu maju mundur hingga secara tidak langsung milik Jaehyuk terus bergesekkan dengan milik Jeongwoo.

Untuk sesaat Jaehyuk terus menahan diri agar tak lepas kendali. Tapi Jeongwoo yang dengan sengaja mendekatkan wajahnya ke leher Jaehyuk dan menyapu kulit leher itu dengan begitu sensual berhasil meruntuhkan pertahanan diri sang namja Yoon.

"Kau sudah sangat keras, baby."

"Ya, karena kau yang memancingku...."Jaehyuk berucap sembari meraba dada Jeongwoo dengan hembusan napas yang begitu berat. Terus merambat ke atas hingga kedua tangan Jaehyuk kini mengalung begitu erat di leher sang namja Park. Membiarkan tangannya basah karena keringat Jeongwoo yang menempel begitu banyak di area leher dan tengkuknya. Jaehyuk bahkan ikut mendekatkan wajahnya ke ceruk leher Jeongwoo. Menghirup dengan rakus feromon sang namja park hingga ia merasa kepalanya memanas dan hampir meledak.

"Eunghh....I really Want Youhh, Mr. Park."bisik Jaehyuk di telinga Jeongwoo. Menggigit kecil cuping telinga Jeongwoo beberapa kali sebelum turun untuk mengendus dan menjilati leher sang namja Park. Jaehyuk benar-benar telah berada di luar kendali. Ia telah kehilangan kewarasannya bersamaan dengan gerakan pinggulnya yang tak berhenti menggiling milik Jeongwoo hingga terus beradu dengan miliknya.

Diam-diam, Jeongwoo menyeringai puas. Padahal yang mereka lakukan saat ini hanya sekedar penyatuan sederhana dengan saling menggesek milik satu sama lain yang masih terbungkus celana olahraga. Tapi reaksi Jaehyuk seakan Jeongwoo telah memberi segalanya.

"Kissh me..nghh...please-hh."pinta Jaehyuk dengan bibir yang berusaha menempel di bibir Jeongwoo. Namun, berapa kalipun berusaha, Jeongwoo terus saja menghindar. Ia tak mengijinkan Jaehyuk mencium bibirnya. Sebagai gantinya, Jeongwoo mengecup pipi dan leher Jaehyuk secara bergantian. Memberi kecupan-kecupan seringan bulu sembari terus membantu Jaehyuk bergerak.

Katakan Jaehyuk murahan, katakan Jaehyuk tak memiliki harga diri karena dengan mudahnya ia masuk dalam permainan Jeongwoo. Tapi siapa peduli, Jaehyuk bahkan telah membayangkan bisa melakukan ini sedari lama. Membayangkan bahwa ia bisa menghirup dengan puas bau tubuh sekaligus menikmati sentuhan yang namja Park itu beri pada tubuhnya.

Dan sekarang, Jaehyuk bisa merasakannya. Sentuhan pertama Jeongwoo pada tubuhnya. Sentuhan pertama yang membuat dirinya seakan melayang tak menapak bumi. Membuatnya ingin dan terus ingin menyelipkan nama Jeongwoo di setiap desahan dan lenguhannya. Desahan dan lenguhan yang pada akhirnya membawa Jaehyuk mendapatkan puncak kenikmatannya.

"Nghh-- Jeongwoo...Ahh !"Lenguhan terakhir menguar dari bibir Jaehyuk. Tubuhnya mengejang hebat bersamaan dengan pangkal pahanya yang terasa basah. Oh lihat, sangking banyaknya cairan yang Jaehyuk keluarkan sampai membuat celana Jeongwoo ikut basah.

"Kau terlihat sangat menikmatinya Yoon...terima kasih untuk pertunjukannya." Setelah itu Jeongwoo pergi meninggalkan Jaehyuk. membiarkan Jaehyuk yang tergeletak lemas di atas meja wastafel.

"Shit, apa dia bilang ? pertunjukan ? Sialan kau Park Jeongwoo..."umpat Jaehyuk begitu menyadari bahwa sejak awal, dirinya tak lebih dari sekedar tontonan konyol bagi sang namja Park.

Crazy Pheromones || JEONGJAE (PDF)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang