kenalkan, namaku nanda, aku adalah siswa kelas 2 smp. belakangan ini, aku yang biasanya bolos ke warnet, begitu rajin berangkat ke sekolah, khususnya pada hari sabtu. karena ada guru penjaskes baru bernama pak rendi yang tak hanya ganteng, tapi juga mempunyai perawakan yang tinggi dan kekar. katanya sih, dia baru saja lulus dari kuliahnya, makannya dia terlihat begitu muda.
walaupun dalam pelajaran olahraga aku sering di-bully oleh teman lelaki ku yang lain karena aku sama sekali tidak pandai dalam olahraga. tapi semua itu terbayarkan, karena bisa melihat pak guru ganteng yang bersimbah keringat sampai badannya yang atletis itu tercetak jelas dari balik kaosnya, apalagi ketika dia memakai celana training yang longgar, sepertinya dia tak menggunakan celana dalam deh. aku beberapa kali bisa melihat bayangan sesuatu yang besar dan berayun ke kanan dan ke kiri di dalamnya. membuat produksi air liur dalam mulutku menjadi berlipat ganda.
.
aku berangkat begitu pagi sabtu ini, karena aku harus piket terlebih dahulu. aku tak menemukan satu orang pun dalam kelasku, mungkin karena cuaca pagi ini begitu dingin dan berawan. bahkan, hujan gerimis rintik-rintik sudah mulai turun. yah, mungkin olahraga pagi ini akan diganti materi di dalam kelas. padahal aku ingin sekali melihat pak rendi memperagakan materi olahraga untuk kami dengan otot-otot seksi nya yang berkontraksi.
karena saking bosannya aku, aku duduk di dalam kolong meja guru dan bermain game dengan gadgetku, setelah bagian piketku selesai. entah apa yang merasuki pikiranku hari ini sampai aku ingin masuk ke situ, mungkin karena suhunya yang dingin dan kolong meja itu terlihat hangat dan nyaman. kolong meja guru ini begitu besar, dan tertutup taplak meja dari segala arah, kecuali yang menghadap ke kursi guru.
tapi aku hanya bisa memainkan beberapa babak game sampai tiba-tiba kantuk datang, dan aku tak bisa lagi tetap sadar. lalu dengan cepat, aku mengeluarkan aplikasi game ku lalu memeluk pahaku sambil menyandarkan kepalaku ke dinding kayu kolong itu. kemudian, aku tertidur seketika. mungkin aku harus mengurangi hobi ku menonton bokep sampai tengah malam.
.
aku terbangun karena riuhnya anak-anak di belakangku, semula aku tak sadar di mana aku berada. tapi sedetik kemudian, akhirnya kesadaranku terkumpul, dan aku begitu kaget karena aku masih berada di dalam kolong meja guru. parahnya lagi, di depan mataku ada celana training longgar abu-abu yang begitu familiar. ya, itu milik pak rendi. dan aku akan merasa sangat malu kalau aku memutuskan untuk keluar dari tempat ini sekarang juga.
sudah lumayan lama aku berada di sini, merasa deg-degan dan berusaha tetap diam sebisa mungkin, agar keberadaan ku ini tak diketahui oleh pak rendi atau teman-temanku yang lain. bahkan namaku saja sudah di-alpha oleh pak rendi ketika dia mengabsen kelasku beberapa menit lalu. pak rendi juga sudah berkali-kali berdiri dan duduk kembali ke kursi di depanku ini, menjelaskan materi pekajaran, karena aku yakin di luar sedang hujan. jadi kelas kami tak bisa melakukan kegiatan olahraga seperti biasanya di lapangan sekolah.
tapi kemudian aku merasakan nafsu yang tak terbendung karena melihat tangan pak rendi yang masuk ke celana training nya itu dan membetulkan posisi barang yang ada di dalamnya. setelah dipikir-pikir, aku tak pernah bisa berada sedekat ini dengan selangkangannya yang aku damba-dambakan itu. dan karena nafsu yang mulai menyelimutiku, aku mulai menyadari bau jantan yang menguar dari celana training itu. begitu memabukkan dan membuatku tak sadar akan posisiku sekarang.
sepersekian detik berikutnya, aku mengarahkan tanganku yang gemetar ke jendolan besar yang ada di bagian depan celana pak rendi. agak ragu dan bimbang juga, tapi akhirnya, aku berhasil meremas pelan bagian itu.
"-jadi anak-anak sekalian, gambar yang ada di buku lks kalian itu namanya sikap lilin atau shoulder stand-ah!"
"kenapa pak? ada kecoa kah pak?"
"-ugh, gak papa, nak. jadi, gerakan senam lantai ini gunanya untuk melatih keseimbangan dan ketenangan tubuh."
hahaha, kelihatannya pak rendi sampai beberapa kali berhenti menerangkan pelajaran dan sedikit menggeram, tangannya juga berusaha menyingkirkan tanganku dari jendolannya yang makin lama makin membesar. tapi aku terus berusaha mengusap dan meremasnya pelan.
"shhhh, ugh, se-selanjutnya ada headstand ya anak-anak, gerakan senam lantai ini cukup menantang. ohh-hal ini dikarenakan kepala dan telapak tangan menjadi tumpuan badan agar anggota tubuh lainnya bisa tegak lurus ke atas dengan seimbang-aduh."
"pak, kalau lagi gak enak badan, kita bisa belajar sendiri kok pak."
"yeay! kosong dong kita!"
sahutan dan tanggapan dari teman-temanku juga terdengar ketika pak rendi menjelaskan materi dengan terbata-bata, aku sampai tak bisa membayangkan ekspresi apa yang ada di wajahnya ketika aku sedang meremas-remas batang kejantanannya ini.
akhirnya aku tak tahan lagi, aku turunkan celana trainingnya hingga batang kejantanan kokohnya itu melompat keluar. astaga! ternyata benar dugaanku, dia tak menggunakan celana dalam! cabul sekali guruku ini. dan aku akhirnya bisa melihat secara langsung sebatang kontolnya yang begitu gagah. berwana coklat kehitaman dengan urat-urat yang mengelilingi batangnya, bersunat rapi dengan kepala kontol yang keunguan yang dibasahi oleh precum, belum lagi jembutnya yang rinbum dan tebal, menambah kesan perkasa seperangkat alat reproduksi ini. aku sampai melongo saking terpananya dengan pemandangan yang berada tepat di depanku ini. kelihatannya pak rendi juga sudah menyerah akan belaian tanganku dan membiarkan kontolnya terekspos begitu saja, walau tak terlihat oleh teman-temanku yang lain, karena tertutup oleh meja guru yang besar ini.
aku kemudian mengocoknya dengan agak kasar karena begitu bernafsunya diriku, sambil memperhatikan lekuk dan bentuk kontol pak rendi yang begitu indah. tubuhnya beberapa kali menengang, dan suara desahan diantara penjelasannya makin tak terkendali.
"argh! ohhh! shhhh-gerakan handstand ini sedikit mirip dengan gerakan sshhhebelumnya-ahh, dan tentunya lebih sulit. cu-cuma tumpuannya yang bedaa-ahhh!"
"pak? pak guru gak papa kan?"
"ga-gak papa meli, uhh-mungkin karena cabe rawit yang bapak makan sama gorengan tadi di ruang guru-ahhh, nikmat-enak bangett, ahh."
gila! gila banget! pak guru benar-benar tak berhenti menjelaskan, entah karena dia sudah terlanjur bernafsu juga atau karena sebab yang lainnya. lalu kenapa juga dia tak mau repot-repot melihat ke dalam kolong meja? tak ada yang bisa ku pikirkan ujungnya dan aku tetap mengocok kontol yang begitu menggiurkan ini dengan ganas. ngomong-ngomong tentang menggiurkan, sebuah ide kemudian muncul dalam kepalaku. aku memajukan lidahku dan menjilat kontolnya dari pangkal sampai ujung lubang kencingnya, aku bahkan menjilat-jilat precum yang begitu banyak keluar dar kontolnya. rasa asin dan gurih langsung menyelimuti lidahku. rasanya begitu memabukkan, hingga aku memutuskan untuk mencoba memasukkan batang itu ke dalam mulutku.
"AHH! shhh-jika keduanya telah terangkat, seimbangkanlah tubuhmu dengan lengan dan telapak-uhhh-tangan yang menopang tubuooorghh! anj-ahh, bangsshhh."
"bapak, kalau mau ke toilet gak papa kok pak!"
"wedi aku, keto e pak rendi kesurupan deh!"
tanpa kusadari, aku telah berhasil memasukkan seluruh batang kontol pak rendi ke mulutku dan melakukan gerakan maju mundur, memberikan service terbaikku padanya. anehnya, tangannya yang kuat itu tak lagi berusaha menyingkirkanku, tapi malah menjambak rambutku dan menekankan kepalaku sampai kontolnya melesak masuk sedalam-dalamnya ke kerongkonganku. aku benar-benar tak bisa berhenti, walau rasanya tersiksa dan susah bernafas. tapi aku ingin melakukan nya lagi dan lagi.
tanganku yang bebas meraba-raba pahanya yang begitu kekar, dan juga dua bola testisnya yang berat dan terasa begitu terisi. aku remas-remas dan aku tarik pelan sampai aku dengar desahan yang agak keras dari pak rendi. aku juga meraba hamparan jembutnya yang lebat itu sampai ke daerah pusarnya. perutnya begitu keras dan liat, mimpi apa aku semalam hingga bisa mencabuli guru idolaku ini? bahkan aku merasakan hawa panas yang menguar dari tubuhnya yang mulai berkeringat. membuat tubuhku pun ikut terbakar dan nafsuku menjadi berlipat-lipat lebih berkobar.
"mhhh, gerakan guling ke depan-argh! atau forward roll adalah salah satu gerakan dasar dalam seenaamhhhh, AHH!"
tubuhnya mengejang dan menegang, sambil terus menerangkan materi, apa pak rendi malu ya jika harus menghentikan pemaparan materinya? apalagi dengan kontolnya yang sedang terus aku kulum dengan agresif. aku yakin dia begitu bingung akan apa yang seharusnya dia lakukan.
"pak? bapak kenapa sih?
"pak, keluar aja pak, balik ke ruang guru kalau lagi gak sehat."
"pak rendi kesurupan weh! wakeh demit ning sekolah iki."
aku mendengar banyak temanku yang sudah mulai takut, tapi kelihatannya mereka sampai kaku dan tak bisa berbuat apa-apa, bahkan aku mendengar ada temanku yang perempuan sampai mulai menangis, karena pak rendi menggeram dan mendesis tak jelas di depan kelas.
"ugh, iya-ahh, bapak agak gak enak badan-mhhh, arggghhh! bapak seharusnya keluar, AHH! BAPAK KELUAR! OHHH!!"
setelah pak rendi berteriak, yang aku yakin membuat semua temanku panik. aku merasakan tubuhnya mengejang, lalu kurasakan semprotan demi semprotan dahsyat yang begitu banyak dan kuat memasuki kerongkonganku, rasanya getir tapi juga asin dan agak manis? aku yang belum sarapan sampai merasa kenyang, karena banyaknya cairan yang aku yakin adalah cairan sperma pak rendi benar-benar mengisi lambungku dan membuat jenuh kerongkonganku. aku tak mau membuat berantakan kolong meja dan celana training pak rendi, jadi aku berusaha menelan semuanya, walau kewalahan.
aku juga mendengar teman-temanku berlarian keluar kelas dengan panik, dan ada yang tak henti-hentinya berteriak bahwa pak rendi kesurupan. padahal dia malah sedang merasakan kenikmatan yang tak tertandingi dari kulumanku, hihihi.
beberapa saat kemudian, pak rendi melepaskan jambakkannnya, dan aku bisa mengeluarkan kontolnya yang tebal itu dari mulutku. aku memperhatikan batang kontolnya yang berlumuran lendir sperma dan air liurku, masih begitu tegang dan mengejang. tak bisa aku percaya benda yang kira-kira berukuran 20 cm itu bisa masuk ke dalam mulutku yang sempit.
aku kerahkan tenagaku yang tersisa untuk membuka kamera di handphone ku dan memotret kontol itu sebagai kenang-kenangan. begitu seksi bentuknya, berkilat karena cairan, dengan urat-uratnya yang masih tegang menyembul.
sedang asyiknya aku memotret dan aku sempatkan untuk memainkan dan menjilat sisa spermanya lagi, tiba-tiba pak rendi berdiri dan menggeser kursi guru dengan kasar, lalu melihat ke kolong meja.
"NAN-NANDA! KA-KAMUU-"
.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKECROTAN
Random⚠︎ zona bebas homophobic ⚠︎ mengandung kata-kata kasar ⚠︎ hanya fantasi semata, utamakan consent dan safe sex ⚠︎ tagnya kelihatan kan? kalau udah tahu ini bukan apa yang kalian cari, tolong jangan baca cerita ini description: ini berisi kumpulan one...