Setelah sarapan pagi ini, Duchy mendapatkan keributan yang sudah terduga. Pada saat ini diruang tamu ada tuan muda Jason Geneve dari keluarga Marquez Geneve yang merupakan tunangan Viona.
"Kau ingin ibu yang bertemu dengan nya?" Suasana damai di ruang jamuan itu sangat nyaman, Viona mendongak dari piring nya dan tersenyum manis. "Biarkan aku saja Bu.."
Ini sebabkan oleh Viona yang tiba-tiba mengirimkan surat pembatalan pertunangan tanpa peringatan lebih dulu ke mension Marquez. Seharusnya hal ini membutuhkan persetujuan dua belah pihak dan diskusi melalui Duke Adelaide. Namun, untuk kasus Viona dia tidak butuh izin siapapun selain ibunya untuk mendapatkan stempel keluarga.
Dia berlama-lama mengganti gaun nya bahkan menyediakan waktu lebih lama untuk memilih perhiasan dibandingkan bertemu dengan mantan tunangan nya di ruang tamu yang sudah menunggu satu setengah jam. Merupakan sebuah penghinaan bagi bangsawan untuk menunggu dalam jangka waktu selama itu, tapi siapa yang peduli dengan perasaan tuan muda itu ketika kasta Viona dalam tingkatan bangsawan jauh lebih tinggi darinya?
Kini Viona ingin melepaskan lintah-lintah kotor yang menghisap darah nya sedini mungkin darinya dan dimulai dari tunangan nya sebagai permulaan. Jason Geneve adalah lintah darat paling kotor yang ingin dia injak-injak.
Viona menggunakan gaun merah dengan lapisan zambrud hitam yang dibordir diseluruh bagian gaun nya. Dulu ia tidak akan menggunakan warna-warna gelap ini dan hanya akan menggunakan warna netral. namun kini ia merasakan perasaan sayang terhadap warna-warna ini yang mengingatkan nya tentang begitu banyak darah yang terbuang sia-sia dan betapa pekat nya kebencian yang menghitamkan hati nya.
Selain ibuku tak ada lagi yang berharga, siapapun yang datang maka datanglah akan ia balas setiap tetesan air mata dengan genangan darah dan isakan menjadi jeritan yang menyayat.
Dulu dia dia fitnah tetapi kini Viona-lah yang akan mengajukan diri menjadi penjahatnya.
****
Langkah nya tenang begitu ia memasuki ruang tamu, pria berusia awalan dua puluhan itu tampak tampan, jenis keindahan yang nyaman untuk dilihat namun kini hanya melihat nya saja Viona ingin memutar bola mata nya.
Sepasang mata abu-abu milik Jason Geneve tampak lega melihat kehadiran sosok yang ditunggunya. Total sudah dua jam dia menunggu di ruang tamu dan hanya bisa menelan ketidaksabaran nya dengan senyum lembut yang biasanya bisa memenangkan hati Viona.
Namun sepertinya ada yang berubah karena Viona sama sekali tidak tersenyum manis ataupun menatap nya dengan cara yang sama seperti dulu. Jason Geneve membuang pikiran itu, bagiamana mungkin seorang gadis 16 tahun bisa merubah pikiran nya begitu cepat?
"Lady aku minta maaf karena tidak langsung menjenguk-mu begitu insiden itu terjadi. Apa kau sudah baik-baik saja sekarang?" Suara pria itu lembut seperti suara yang dimiliki sastrawan yang halus sangat segar untuk didengar oleh telinga perempuan muda yang baru mengenal cinta pertama. Namun, jiwa Viona saat ini telah 23 tahun dan dia telah menjalani kehidupan sulit bahkan melewati kematian.
Viona membuka kipas nya yang berlambangkan mawar merah dan ular berkepala dua yang melingkarinya. Ini adalah lambang keluarga Adelaide. Dia sengaja melakukan itu menutupi wajah nya yang tampak bosan.
'Bosan sekali, kapan kentut pelangi ini akan berakhir?' pikir Viona ketika mendengarkan kalimat-kalimat manis Jason Geneve.
Sampai akhirnya Jason Geneve memperhatikan bahwa Viona tidak tertarik mendengarkan perkataan nya dia langsung memgatakan pertanyaan yang menjadi alasan kedatangan nya kemari.
"Mengapa tiba-tiba membatalkan pertunangan Viona? Tahun depan seharusnya adalah pernikahan kita."
Viona tersenyum miring dibalik kipas nya, benar tahun depan adalah pernikahan sekaligus penderitaan nya. Bagaimana cairan asam sulfat ditumpahkan seorang pelayan ke wajah nya, dan keesokan hari nya harus menerima kenyataan bahwa ia cacat dan diceraikan saat itu juga oleh pria dihadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a villain
RomanceViona Adelaide adalah tokoh teratai hitam dari novel Dear Levina, novel terburuk sepanjang masa karena menyajikan ending yang tak terduga bahwa selama ini karakter protagonis ternyata merupakan antagonis yang picik dan bermata rubah. menjadikan Vion...