SATU

116 6 0
                                    

⸰ֺ ࣭⭑𖧵 ⸰ֺ ࣭⭑

HAPPY READING

⸰ֺ ࣭⭑𖧵 ⸰ֺ ࣭⭑


Tok tok tok!!

"kleooo!! dikamar kah dirimu ganteng?"- teriak ares kepada ponakannya yang sedari pagi asik berdiam diri dikamar, bukan berdiam diri lebih tepatnya dikunciin oleh sang ayah.

"ya iya lah, orang dikunciin!!"- ujar kleo dengan berteriak dari dalam kamar.

Ceklekk!!

"halo, im coming honey, enak yaa dari pagi dikunciin?" ujar sang uncle dengan nada yang mengejek.

"kalo ga ada kepentingan, mending balik kunci lagi aja!"- ucapan kleo mengundang gelak tawa bagi Ares. Dia perlahan mendekati sang keponakan yang tengah duduk di atas ranjang.

"Udah makan? Kalo belum ayo turun makan dulu ya."- Ucap sang uncle seraya menggenggam tangan kleo. Namun dengan segera kleo menyingkirkan tangannya dari genggaman Ares seraya menolak.

"Gak, ga laper!"- kleo membelakangi Ares dengan raut wajah kesal. Ares mengerti bahwa kleo marah dengannya.

"Kalo uncle ga ngaduin kelakuan kamu ke ayah, mungkin kamu kedepannya akan lebih parah lagi. Kita sayang sama kamu kleo, uncle sayang sama kamu! Mangkannya uncle aduin kamu ke ayah."- ucap ares kepada keponakannya, harap harap ia akan mengerti. Kleo berbalik badan dengan tatapan yang kesal.

"Ga seharusnya uncle kaya gitu ke kleo, gara gara uncle cepu, kleo semalaman habis di marahin ayah! Uncle kalo ga suka sama kleo ga usah kaya gitu!"- ucap kleo seraya meneteskan air mata, keponakannya satu ini sungguh keras kepala, ingin menang sendiri namun di sisi lain ia juga cengeng.

"Kalo uncle ga sayang, ga suka sama kleo, yaudah uncle biarin aja kamu malakin orang, kamu di masa orang yang ga terima ya uncle biarin, kamu di tangkap petugas satpol PP ya uncle biarin. Uncle kayak gitu ke kamu biar kamu ga terlalu dalam ga sampe terjadi hal hal yang buruk ke kamu."

"Terserah kalo kamu ga percaya sama uncle. Uncle cuma mau ponakan uncle ga terjerumus ke hal hal negatif. Uncle tunggu di bawah, jangan sampe ga turun ini permintaan ayahmu."- pungkas Ares meladeni keponakan manjanya ini. Ia beranjak keluar dari kamar kleo dan sengaja tidak menutup pintunya.

Gengsi kleo setinggi langit, meskipun lapar ia enggan untuk turun dan memilih untuk membaringkan diri di ranjang empuk nya. Selang beberapa detik, suara sang ayah mulai menggelegar ke seisi rumah.

"KLEOO! KAMU MILIH TURUN SEMDIRI ATAU AYAH SERET KAMU KE BAWAH!!"- Kleo dengan segera beranjak turun dari ranjang dan bergegas ke ruang makan sebelum sang ayah menyeret dirinya.

Di meja makan...

Di ruang makan, semua hening menikmati makanan yang ada di hadapannya. Kleo hanya fokus akan makanan yang ada di hadapannya namun, tiba tiba dikagetkan akan deheman sang ayah.

"Abis makan ke halaman belakang, ayah mau ngomong sama kamu."- ucap sang ayah yang hanya dibalas anggukan oleh kleo.

Setelah menghabiskan makanannya , kelo bergegas menuju ke halaman belakang menyusul sang ayah yang sudah terlebih dulu sampai. Disana ia mendapati sang ayah yang tengah bermain handphone sambil duduk di gazebo. Kleo pertlahan mendekati sang ayah dan duduk di sampingnya.

"Udah lama kamu kayak gitu?"- tanya sang ayah langsung pada intinya.

"Baru satu tahun ayah setelah lulus sekolah kelo diajak temen. Beneran ayah! Kleo diajak temen."- ucap kleo meyakinkan sang ayah.

"Ga ikut gang motor, judi, atau yang lain kan?"- tanya sang ayah lagi. Kleo kebingungan pasalnya semua yang di ucapkan sang ayah kleo jalani semua.

"E-engga ko yah, kleo cuma m-malak aja di pasar."- kleo harap ayahnya tidak tau kebusukannya diluar, kleo harap ayahnya hanya tau kalo status nya hanya seorang preman bukan yang lain.

"Yakin? Ayah ga mau kalo kamu sampe kenapa kenapa, ayah kayak gini itu bukti sayang ayah ke kamu!"- ucap sang ayah mengakhiri pembicaraan. Sang ayah langsung beranjak meninggalkan putra sulungnya itu sendiri di gazebo.

Tak berselang lama sang ayah kembali berbicara "jangan lama lama di luar, kamu gampang sakit, kulit kamu kalo kena dingin nanti muncul ruam. Bentar lagi balik lagi ke kamar ya."- ujar sang ayah dengan nada yang lembut, berbeda dengan ucapan sang ayah saat dia marah.

Kleo hanya mengangguk seraya tersenyum membalas ucapan sang ayah. Sang ayah mengangguk dan beranjak memasuki rumah.

Kleo menatap langit langit malam, tak ada satu pun bintang, hanya ada bulan yang ditutupi awan. Ia takut suatu saat keluarga nya mengetahui kebusukan yang selama ini ia tutup tutupi.

"Semoga aja ayah sama ibun ga tau."- gumam kleo yang setelahnya ia langsung beranjak memasuki rumah karna merasa kulitnya pahanya mulai gatal dengan bercak merah. dan fyi kleo memakai celana pendek diatas lutut dengan kaos putih tipis yang membuat udara dingin menusuk ke kulit nya.

"Celanamu kak ganti sama yang panjang, udaranya lagi dingin banget."- ujar sang ibun dari arah dapur. Mengingat putra sulungnya itu yang memiliki alergi dingin. Yang dimana akan muncul bercak ruam yang terasa sangat gatal dan panas.

"Iya ibunn, kleo mau masuk kamar aja."- ucap kleo menanggapi ucapan sang ibun. Sean hanya tersenyum menanggapi ucapan sang anak.

Kleo menutup pintu kamarnya sebelum gantu pakaian sesuai yang dianjurkan oleh sang ibun. Kleo kembali teringat akan ketakutan terbesar nya, takut jiaka ia tak akan mendapatkan kepercayaan dari keluarganya lagi, takut sang ayah marah, takut sang ibun kecewa dengan dirinya. Tapi ia tak bisa keluar dari masalah ini secepat itu. Ia harus menjalaninya dengan sembunyi-sembunyi sampai batas waktu yang tak tau itu kapan.

"Kleo, selesaiin semuanya sendiri jangan sampai orang rumah tau, semangat lo pasti bisa!!"- ujar kleo menyemangati dirinya sendiri.

Ia bergegas mengobati ruamnya dengan mengoleskan salep resep dokter, selepas itu ia mengganti celananya dengan celana panjang dan bergegas untuk tidur.

Keesokan harinya....

"Kamu dianter kak kleo ya, kakak mau mampir ke rumah temen dulu."- ujar sea yang sekarang tengah bersiap untuk berangkat ke kampus.

"Kak kleo susah buat bangun, palingan nanti jam sepuluh baru bagun!"- rengek lintang yang dapat di dengar oleh kleo.

"Gak ya, gw dah bangun sekarang"- lintang dan sea reflek menoleh bersamaan ke arah tangga. Terlihat kleo turun dengan rambut singa ala ala orang baru bangun tidur.

"Wahh, kak kleo bangun pagi. Tumben bangett!"- ucap lintang dengan wajah pura pura kaget. ucapan itu mengundang gelak tawa orang orang yang ada di situ. Ayah dan ibun yang baru keluar dari kamar pun ikut tertawa mendengar ucapan lintang.

Kleo langsung memasang wajah kesal, ia langsung duduk di kursi meja makan.dan mengambil air putih untuk mengawali hari.

"Kak, lintang anterin ya ke sekolah, aku ada urusan sama temen."- ujar sea dengan sang kakak. Kleo membalas ucapan sea dengan anggukan. Sea beranjak pergi, tak berselang lama lintang selesai dengan sarapannya.

"Kak, ayoo anterin lintang!!"- kleo berdiri dari duduknya, dan segera mencari kuci motor.

"Ayo, katanya mau dianterin!"- lintang menatap kakanya dengan tatapan malas.

"Minimal sisir lah kalo ga mandi!"- lintang protes. Kleo tak menghiraukan ucapan sang adik.

"Mau gw anter ya ayo, ga mau yaudah gw mau balik tidur!"- ucap sang kakak membuat lintang langsung berdiri menghampiri sang kakak.

"Yaudah deh, ayoo!"- kleo langsung tertawa melihat kelakuan sang adik, ia berjalan menuju garasi dan mengambil motornya.
Ia tak se jorok Itu membiarkan rambutnya berantakan, ia merapikannya dengan menggunakan jari jari tangannya.

Memang pada dasarnya ganteng mah meskipun belum mandi juga masih ganteng :)

⸰ֺ ࣭⭑ SEE YOU NEXT CHAPTER

N. Agak berantakan tapi gapapa lah ya, nanti bakal aku revisi lagi.

Let's Change With Me - FirstKhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang