'kamu dan dia?' →[6]

1.3K 70 0
                                    

"sayang kenapa diem terus?, kalo kamu ada masalah kamu bisa cerita ke aku, aku bakal selalu ada untuk kamu" Kaatiya memperhatikan wajah Kai yang tampak khawatir.

"eh ngga kok aku ngga ada masalah sayang" Kai menatap wajah Kaatiya sembari menampilkan senyumnya, tak kalah Kaatiya membalas senyum.

"gini dong senyum" Kaatiya menggunakan jarinya menarik sudut bibir Kai agar tersenyum semakin lebar, Kaatiya ikut tersenyum lebar melihat wajah indah Kai.

"Kattiya, kamu manis banget kalo senyum gini" Kai mencubit gemas pipi sedikit chubby milik Kaatiya.

"sakittt Kai" Kaatiya mengelus pipi bekas cubitan dari Kai.

Kai hanya tertawa menanggapi Kattiya.

mereka berdua sedang berada disisi taman kecil dan tak lebar dekat lapangan sekolah, jujur saja sedaritadi Kai benggong dikarenakan masih khawatir dengan kondisi Altair kemarin.

Kattiya dan Kai tertawa dan juga bercanda, bercerita, mereka melakukan ditaman tersebut sampai nantinya bel selesai istirahat akan berbunyi.

"yahh udah bel" ucap Kaatiya sedih yang baru saja mendengar waktu bel selesai istirahat sudah berbunyi.

"jangan sedih, sini peluk" tawar Kai membuat Kaatiya tersenyum gembira lantas memeluk Kai dengan erat eratnya. Kai pun tak luput kalah membalas pelukan tersebut.

Kai cukup suka dengan gadis osis bernama Kattiya ini, gadis ini memiliki pribadi baik, polos, ceria, dan tidak terlalu banyak tingkah yang membuat Kai risih. sebenernya Kattiya adalah salah satu cewe yang membuat Kai cukup jatuh hati diantara cewe cewe ia ajak pacaran sebelum sebelumnya.

Namun.. disisi hati lain Kai, Kai juga sangat menyukai seorang lelaki bernama Altair entah mengapa. tingkah tingkah kecil Altair saja bahkan membuat Kai akan terpaku serta membuat jantung Kai berdebar kencang.

harus gimana? Kai seseorang tidak mempunyai pendirian.

"aku ke kelas dulu ya sayangg, jangan benggong benggong lagi, aku ngga suka ngeliatnya" Kattiya mengelus wajah Kai teliti, membuat Kai menatap Kattiya terpaku.

"DADAAA HHEE" Kattiya melambaikan tangan kearah Kai lalu pergi meninggalkan Kai. Kai memandangi punggung Kattiya terdiam, apa yang ia rasakan sampai jantungnya kini berdebar.

awalnya memang Kai iseng menjadikan Kattiya bahan mainannya tanpa perasaan sedikitpun, bermaksud agar membuat Altair cemburu, namun respon Altair hanya biasa saja dan tak peduli.
kini Kai menelan ludahnya sendiri.

Kai mengacak rambut, lalu memutuskan untuk kearah kelas.

sampai dikelas Kai melihat Altair sedang duduk sembari meniup niup sesuatu luka cukup parah berada ditangannya, membuat Kai perpaduan antara binggung khawatir.

"kalo lagi luka jangan didiemin nanti infeksi, obatin ke uks" Kai yang memang duduk sebangku dengan Altair, mengambil Betadine dan Kapas berada ditasnya, menuangkan Betadine kekapas itu lalu mengoleskan pelan pelan ke tangan Altair.

"makasih, maaf gue sering ngerepotin Lo" ucap Altair kepada Kai sedang mengobati luka tangannya.

"ngga masalah kok" Kai membalas tatapan Altair, membuat kini lagi lagi mereka bertatap tatapan.

moment akward seperti ini membuat Kai tak tahan mengeluarkan perasaan dibenaknya lagi.

"gue cinta dan suka sama Lo, Alta" ucap Kai pelan tulus agar tidak kedengaran, sembari menatap Altair, Altair hanya diam sejenak.

"Kai, jangan gini dan Lo gabisa kayak gini terus, Lo harus bisa ngelupain gue. bagaimanpun Lo udah punya cewek yang harus Lo cintai dan Lo jaga, Kattiya cewek baik jangan ngebuat dia kecewa" balas Altair pelan membuat Kai lagi dan lagi dihal yang sama menatap Altair tatapan sangat kecewa.

My Redflag Boy [BXB] →[does not continue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang