'berdua' →[7]

1.2K 75 0
                                    

setelah lama menunggu hujan mereda kini Kai akan mengajak Altair untuk pulang, pastinya Kai akan sigap satu mengantar Altair. Kai sedang terjebak tidak tega sekarang.

Bagaimana tidak tega? Altair tertidur dipelukkan Kai sedaritadi, anak itu terlihat sangat capek. Kai pelan pelan memindahkan posisi agar kepala Altair berada dipahanya.

Fyi, Kai sudah mengabari Jovian, Ashlan, dan Patra, bahwa acara malam ini untuk ke club dibatalkan.

"Lo indah banget Altair. ngga tega gue ngebangunin Lo, apa harus gue gendong Lo sambil naikin motor?" Kai menduduk memandangi secara detail paras sangat indah Altair, tak tega untuk membangunkan.

sedang memperhatikan seperti itu tiba tiba badan sang empu bergerak, membuat sang empu terbangun langsung duduk.

"gue ketiduran di pangkuan Lo ya?
kenapa Lo ngga ngebangunin gue Kai, gue jadi ngga enak" tak enak Altair.

"gapapa Alta gue kasian Lo kecapean, ayo pulang sekarang takutnya nanti Lo sakit" Kai merengut saku untuk mengambil kunci motor.

"Lo juga harus mentingin diri Lo sendiri Kai" Altair mengerubungi jaket hitam yang Kai kasi tadi itu ketubuh Kai.

"tap-" ucap Kai terpotong dikarenakan Altair memotong.

"gue tau Lo lagi nahan kedinginan, gue udah ngga kedinginan lagi" Kai tidak bisa mengelak, ucapan Altair memang benar.

"makasih Alta" Kai menatap wajah Altair.

"seharusnya gue yang bilang gitu, Kai" balas Altair.

dalam posisi duduk itu, mereka bertatap tatapan, wajah mereka semakin dekat dengan posisi dan situasi deep. wajah mempertemukan mereka serta lama kelamaan bibir juga.

CUP

satu kecupan timbul diperantara bibir bertemu bibir itu, mereka bertatap tatapan dengan perasaan acak dan binggung.

Kai menekan tengkuk Altair menimbulkan bukan sebuah kecupan lagi melainkan sebuah lumatan dalam dan cukup cepat pertukaran lidah itu dimainkan, Jantung mereka berdua bersamaan berdetak kencang dengan posisi masih sama seperti itu.

'mmhhhh'

'mmmmhhh'

'mmmhhhhh'

sampai dimana ciuman mereka tiba tiba berhenti, karena kekurangannya nafas. mereka berdua sadar apa yang mereka baru saja lakukan berdua.

-

diperjalanan hanya ada keheningan diantara mereka, masing masing diri mereka sendiri terlarut dalam pikirannya. terlalu gugup dan terjebak situasi semakin gengsi.

Altair melihat jam yang melingkari tangannya sudah pukul 17.20 sore.

sampai akhirnya tiba dipekarangan perumahan elit, dimana itu adalah rumah dari seorang Altair. Mereka turun depan rumah masih dengan samanya keheningan.

Kai melihat Altair terus memegang bibir yang cukup bengkak sebab ciuman tadi.

"maaf" Kai mengelus bibir Altair membuat Altair menatap Kai.

Altair hanya mengangguk, mengiyakan.

"lho kak, habis darimana? badan kamu sama temen kamu kenapa basah gitu?, sini masuk dulu" ajak Zeline yang kebetulan sedang menyapu dihalaman rumah, sadar akan kehadiran Kai dan Altair.

Altair mengangguk begitupun dengan Kai yang diajak untuk mampir kedalam rumah Altair.

"jadi kenapa kalian basah basahan gitu, astaga" binggung Zeline meminta penjelasan.

My Redflag Boy [BXB] →[does not continue]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang