Pada zaman dahulu, hiduplah seorang gadis muda yang berparas sangat cantik. Tidak hanya cantik, hatinya pun baik, dia selalu membantu sekitarnya, terkadang tidak memperhatikan dirinya sendiri. Dia tinggal dengan keluarga kecilnya, ayah, ibu, dan adik laki-lakinya. Meskipun dia sangat rendah hati, keluarga tidak memandang itu sebagai hal yang bisa dihargai.
Keluarganya selalu menggunakan kebaikannya untuk menipunya dan mempekerjakannya tanpa henti. "Untuk kepentingan keluarga kita", kata sang ayah dan ibu, adiknya hanya diam, tidak menolong kakaknya sama sekali, justru dia mengikuti apa yang diajarkan orang tuanya, yaitu menjadikan dia budak di rumah.
Suatu hari, seorang tetangga melihat keadaan rumah tangga gadis cantik ini lewat jendela. Dia langsung melaporkan kejahatan ini pada penjaga kota terdekat. Keluarga ini kemudian disergap dan ditanyakan berbagai macam pertanyaan. Sang gadis yang habis menerima kekerasan dari ayahnya, sedang menangis dan bersandar ke seorang penjaga wanita, sang penjaga wanita terus menenangkannya sepanjang waktu, memberikan kasih sayang yang dia bisa. Pada akhirnya, anggota keluarganya dikurung di sebuah penjara.
Sang gadis? Untuk sementara dia harus tinggal sendiri di rumahnya dengan pembiayaan dari kepala penjaga kota. Awalnya sang gadis menolak namun karena dipaksa, akhirnya uang biaya hidupnya itu dia terima dengan rendah hati.
Setahun telah berlalu, sekarang gadis itu memiliki penghasilannya sendiri sebagai pekerja di sebuah bakery. Dia membeli sebuah rumah kecil di kota seberang, hidupnya terasa lebih damai daripada tinggal di rumah keluarganya. Kota Atlantis dengan lambang dewa laut, Poseidon, merupakan kota yang sangat indah, keindahannya setara dengan laut jernih dengan tumbuhan dan hewan-hewan laut yang indah. Hidupnya tenang sampai suatu hari, dia menyaksikan ketamakan orang-orang di kota ini. Berkat ketamakan orang-orang, dewa Poseidon mengeluarkan amarahnya dan menjatuhkan kota Atlantis ke laut dan membiarkan kota itu tenggelam, sang gadis juga terkena dampaknya. Namun saat kota itu dalam proses penenggalaman, sang gadis menangkap perhatian sang Dewa.
Melihat betapa tidak tercelahnya sang gadis, Poseidon tidak tega membiarkannya kehilangan nyawa karenanya. Sebagai imbalan, Poseidon memberikan anugerahnya, menjadikan sang gadis seorang setengah dewi. Rambut hitam sang gadis berubah menjadi biru toska mengkilap layaknya lautan, kulitnya menjadi putih halus, baju yang dipakai pun indah, pernak-pernik biru tua sampai muda, warna gradasi pada gaunnya yang indah. Sang gadis bangkit menjadi seorang setengah dewi yang indah layaknya seorang malaikat. Dengan ini, Poseidon berkata...
"As a person who change into someone new, you need a new name indeed. From now on, you are Mariana, The Guardian Of The Sailors."
Setelah kelahiran Dewi Mariana, Poseidon mengumumkan itu ke seluruh dunia melalui sebuah benda sakral bernama Trumpets of the Gods. Semenjak itu, pada pelayar dan pelaut akan berdoa untuk keselamatan mereka kepada Dewi Mariana. Legenda ini terus berlanjut sampai sekarang, tetapi kepercayaannya terus mengecil dan mengecil, hanya segelintir orang yang masih berdoa kepadanya atas keselamatan dalam berlaut.
- The end
KAMU SEDANG MEMBACA
My Original Story
FantasyAkhir-akhir ini aku suka bikin cerita pendek karena saking gabutnya dan aku mau share ke kalian jadi aku bikin story ini. Ceritanya ga berhubungan ya, ini bukan kaya chapter 1 2 gitu. Ya udh, enjoy ya! Disclaimer: Ini cuman cerita karangan jadi tol...