Seorang gadis yang telah lama dibuang dan dipungut oleh seorang pendeta sekarang sudah beranjak dewasa. Sudah lama dia tidak melihat kakak-kakak perempuannya. Ayah dari si gadis ini membuangnya karena menganggapnya anak aneh yang membawa bola api terbang kemana-mana. Si gadis memang mempunyai kemampuan yang masih misteri baginya, dia selalu ditemani sebuah bola api yang melayang menghangatkannya ketika dia dipukuli dan dikurung di loteng rumah lamanya.
Esok adalah ulang tahunnya yang ke delapan belas, hari dimana dia akan menerima tanggung jawab yang lebih besar di dunia yang luar ini. Biasanya yang merayakan ulang tahunnya hanya para petugas dan pendeta di klenteng, kadang sang pemilik klenteng juga ikut merayakan. Itu lumayan menyenangkan tetapi dia selalu sadar bahwa yang merayakan bukan keluarga kandungnya, hatinya langsung menjadi muram lagi di hari setelahnya.
Hari ulang tahunnya pun datang, sudah terlihat ada meja besar yang akan ditaruh makanan tradisional tionghoa saat seseorang berulang tahun. Si Gadis hanya berkeliaran di klenteng sambil menyapa para penghuni yang memberinya selamat.
Hari sudah sore, perayaan pun dimulai. Semua bersenang-senang dengan bernyanyi dan makan sepuasnya, si gadis diberi selamat berkali-kali sampai dia mulai bosan mendengarnya. Si gadis ingin pergi ke tempat sepi karena sudah tidak ada yang menghampirinya lagi, baginya ini kesempatan untuk melihat bulan. Namun sebelum dia keluar, seorang pendeta, pendeta yang membesarkannya tiba-tiba memanggilnya. Dia berkata ada tamu istimewa, tentu si gadis penasaran dan memeriksanya. Tanpa terduga, dia bertemu dengan kakak-kakaknya, setelah tidak bertemu selama 10 tahun. Air mata tidak bisa dia bendung, dia tidak tahu alasan kenapa dia menangis tetapi yang bisa dia tahu bahwa dia merasa ada yang meluap di hatinya, seperti menyuruhnya untuk memeluk mereka.
Sang gadis telah dibesarkan oleh seorang pendeta yang sangat baik, tentu tidak salah kalau dirinya juga jadi membuka hati untuk orang-orang. Sang gadis memeluk kakak pertamanya, meski dulu mereka kurang rukun, mereka tetap saudara. Kakak keduanya sedikit malu karena membiarkan adiknya dibuang begitu saja ke jalanan, dia beruntung ada orang baik yang ingin memungutnya ketimbang membiarkannya kedinginan tanpa tempat berteduh. Kedua saudara ini membawakan buket bunga yang cantik dengan surat yang diselipkan didalamnya. Sang gadis tidak terkejut tidak melihat ayah atau ibunya, tetapi meski ingin memakluminya, dia tetap sedih, dia kembali menangis.
Sang kakak pertama menyuruhnya membuka suratnya. Sang gadis membukanya dan membacanya di dalam hati.
"Untuk cucuku,
Aku tidak akan hidup lama lagi jadi aku menulis surat ini, maafkan ayah dan ibumu yang telah menelantarkanmu. Aku harap kamu baik-baik saja. Aku titip salam untuk orang-orang yang ingin merawatmu, kamu juga jangan lupa berterima kasih kepada mereka. Aku tidak tahu apa aku akan sempat memberikan surat ini atau tidak jadi kuberikan surat ini ke saudarimu. Tenagaku sudah tidak banyak, selamat ulang tahun Mei !
Dari, Nenek An"
Sekalinya menangis, ia akan terus menangis. Neneknya adalah satu-satunya orang yang mencintainya sepenuh hati, kadang ibunya menitipkan Mei ke neneknya. Kakak pertamanya memeluknya sambil berkata bahwa saat surat ini diberikan kepada kakak pertamanya, nenek berpesan untuk memberikan surat itu saat gadis itu berulang tahun. Sang kakak pertama tentu menurutinya, dia simpan tetapi tidak dia keluarkan karena waktunya selalu tidak tepat. Ulang tahun Mei selalu dibatalkan dan menjadi hari yang biasa saja, menyiksaan dan kekejaman orang tua terus berlanjut.
Mei berterima kasih kepada kakak-kakaknya yang mau datang ke acara ulang tahunnya, meski sedikit telat tapi tidak apa. Surat dari neneknya dia simpan dan pesta berlanjut. Semua bahagia dan bersenang-senang bersama, reunion antara saudara yang gadis ini anggap hanyalah mimpi pun terwujud.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Original Story
FantasyAkhir-akhir ini aku suka bikin cerita pendek karena saking gabutnya dan aku mau share ke kalian jadi aku bikin story ini. Ceritanya ga berhubungan ya, ini bukan kaya chapter 1 2 gitu. Ya udh, enjoy ya! Disclaimer: Ini cuman cerita karangan jadi tol...