Hari olimpiade tiba, Beomgyu saat ini sedang di kelas. Menunggu dipanggil guru pendamping untuk berangkat menuju tempat olimpiade.
Ia menggunakan waktunya untuk membaca materi kembali. Taehyun duduk disebelahnya, menemani dan menyemangati Beomgyu.
"Aku yakin banget kamu bakal juara 1, Gyu." Ucap Taehyun dengan antusias.
Beomgyu hanya tersenyum. Tak lama setelah itu, guru pendamping menghampiri kelas Beomgyu. Sudah waktunya untuk berangkat.
"Hati-hati ya Gyu!"
"Semangat!!!! Pasti kamu bisa!!"
"Kalau menang, traktir kita ya Gyu! Hehe."
Banyak sekali yang menyemangati Beomgyu..
.
.
.Sekarang , Beomgyu sedang menunggu pengumuman. Jantungnya berdebar, sangat kencang. Sedari tadi Beomgyu tidak henti-henti merapalkan doa.
Tinggal satu orang lagi yang disebutkan. Pundaknya disentuh oleh guru pendampingnya, bermaksud untuk menyemangati Beomgyu.
"Selamat! Kepada Choi Beomgyu telah memenangkan olimpiade sains ini. Silahkan naik ke atas panggung untuk menerima hadiah."
Beomgyu berdiri dengan mata berkaca-kaca, akhirnya ia menang. Menuju panggung dengan perasaan bangga, lalu menerima hadiah itu.
Banyak yang bertepuk tangan. Ada yang menatapnya dengan kagum, ada juga yang menatapnya dengan iri. Tak apa, yang penting Beomgyu sudah memenangkan olimpiade ini.
.
.
.Hari ini, Beomgyu sampai rumah pukul 8 malam. Jarak antara tempat olimpiade dan rumahnya cukup jauh, belum lagi tadi ia terkena macet dijalan.
Ia hanya berharap saat ia sampai rumah, tidak dimarahi ayahnya. Ia juga berharap saat ia sampai rumah, ia diberi selamat oleh ayah dan kakaknya.
Dengan ragu, Beomgyu memutar kenop pintu tersebut. Saat pintu terbuka, menunjukkan Yeonjun yang sedang termenung di ruang keluarga. Entah apa yang dipikirkan.
Beomgyu menghampiri kakaknya, Yeonjun. Lalu duduk di sebelahnya, kalimat pertama yang terucap adalah "Kak, aku menang.."
Yeonjun menoleh, menatap Beomgyu. Ia tersenyum, berkata "Hebat. Adikku hebat."
Beomgyu tak menyangka kakaknya akan menanggapi dengan kalimat seperti itu. 1 keinginannya, telah terwujud. Ia dipanggil adik oleh kakaknya.
Beomgyu baru menyadari kalau mata kakaknya sembab. Seperti habis menangis.
Tak lama, Yeonjun merentangkan tangannya. Bermaksud untuk memeluk adiknya. Lalu Beomgyu membalas pelukannya.
Terasa hangat, ia baru pertama kali dipeluk seperti ini selama hidupnya. Oleh keluarganya, sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑆𝑒𝑚𝑜𝑔𝑎 𝐴𝑘𝑢 𝐷𝑖𝑟𝑎𝑦𝑎𝑘𝑎𝑛
Short StoryPada awalnya, kelahiran Beomgyu adalah hal yang dinantikan oleh keluarganya. Saat hari kelahirannya, yang mestinya menjadi hari bahagia, justru menjadi hari yang buruk. Sejak itu pula, Beomgyu dianggap sebagai anak pembawa sial oleh keluarganya.