PR 35// TIGA PULUH LIMA

43 3 0
                                    

Hari ini Nadyla ada jadwal ke rumah defan,
Pagi hari dia sibuk bekerja membereskan rumah terlebih dahulu, lalu lanjut menjaga Ahsan selagi ibu memasak di dapur.

Dia memutar lagu di play list nya sambil menggendong Ahsan, dia berniat ingin membuat Ahsan tertidur, karna sangat gampang sekali membuat adiknya yang satu ini tertidur lelap.

Hanya dengan memutar musik dan sholawat sambil di keloni dia akan tertidur dengan sendirinya.

Setelah Ahsan tertidur pulas, Nadyla memindahkan Ahsan ke tempat tidur dengan hati-hati agar tidak terbangun .

Jam menunjukan pukul 10.00 yang menandakan sebentar lagi defan akan menjemputnya, dia pun segera bersiap merapihkan dirinya.

Nadyla memakai rok hitam dan baju coklat susu serta kerudung Paris hitam yang menutupi dada,dia membawa tas selempang berwarna abu-abu yang sering dia pakai untuk bepergian, Nadyla pun keluar kamar dan menutup pintunya.

"Ibu, Ais mau ke rumah temen dulu ya" pamit Nadyla kepada ibu yang sedang menonton televisi sesudah memasak tadi.

"Dimana?" Tanya ibu

"Deket rumah nenek kok Bu, gak jauh" sahut Nadyla.

"Yaudah silahkan" ibu memberikan izin kepada Nadyla

"Tapi temennya cowo" suara Nadyla merendah.

"Cowok siapa, kamu mau main sama cowok? Gak boleh" ibu mulai mengomel.

"Ibu, dengerin dulu" Nadyla mencoba menjelaskan .

"Itu temen yang waktu itu ngenterin Ais pulang loh, dan itu ibu temen Ais yang minta Ais main ke sana bukan main sama dia nya" jelas Nadyla dengan seksama.

"Gak bohong kan?" Tanya ibu curiga.

"Engga ya Allah ibu, nanti Ais pap deh kalau udah sama ibunya defan" jari Nadyla membuat huruf V .

"Memangnya itu pacar kamu?" Tanya ibu ketus

"Bukan, kan teu menang bobogohan ai cenah" keluar sudah logat sundanya

(Kan gak boleh pacaran katanya)

"Terus ko bisa ibunya pengen ketemu sama kamu" tanya ibu terus mengintrogasi.

"Kan waktu itu Ais nolongin defan yang di keroyok, masa lupa sih" ucap Nadyla

"Ouh, bilang dong dari tadi, yaudah boleh. Jangan lama" akhirnya ibu memberikan izin setelah banyak menginterogasinya.

Terdengar suara pintu di ketuk dari luar, Nadyla pun berjalan kearah pintu kemudian membukanya.

Ternyata itu adalah defan, Nadyla hanya diam saja lalu melihat kearah ibunya.

"Di suruh masuk atuh" ucap ibu

"Masuk" Nadyla menuruti perkataan ibunya.

Defan pun mengucap salam lalu masuk ke dalam rumah dan menyalami ibu Nadyla dengan sopan.

"Ibu, saya izin pinjem Aisyah nya sebentar ya Bu, mamah saya mau ketemu anak ibu katanya" Defan meminta izin terlebih dahulu.

"Iya boleh, tapi jangan macem-macem ya kamu" ucap ibu Nadyla

"Gak bakal aneh-aneh ko Bu, saya kan mau jaga dia dengan baik" defan terkekeh.

"Yaudah sok, jangan lama-lama"

"Siap Bu" Defan menyalami ibu lagi, begitu juga Nadyla

"Ais berangkat dulu, assalamualaikum" ucap Nadyla kemudian menutup pintu.

"Wa'alaikumusalam" ibu menjawab salam.

Defan yang sudah naik diatas motornya, sementara Nadyla yang menghampiri dari belakang.

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang