PR 41// EMPAT PULUH SATU

49 3 0
                                    

Biasanya 5 hari sebelum idul Fitri ibu Nadyla sudah membuat kue lebaran dan juga bolu pesanan orang-orang.

Nadyla, bapak dan ibuk akan sibuk sekali saat itu, mereka harus kejar pesanan yang tidak bisa dibilang sedikit.

Setiap tahun pesanan bisa mencapai ratusan kue lebaran dan kue bolu, satu hari mereka bisa membuat lima puluh bahkan lebih.

Pesanan akan diantarkan h-2 lebaran,  Nadyla hampir tidak ada waktu bermain ponsel kecuali malam hari.

Saat ini Nadyla, bapak dan ibunya sedang mengemas pesanan-pesanannya, ibu yang menata kue ke dalam toples, bapak yang menutup serta melakban tutup toples agar tidak terbuka, dan Nadyla yang mempacking kedalam kardus sesuai pesanan.

Ahsan dan iman yang bermain sambil menonton Vidio yang diputar di layar TV, untungnya Ahsan tidak rewel jadi ibu lebih leluasa membuat kue.

"Udah ada berapa?" Tanya ibu

"Baru 150 toples Bu, 30 lagi" sahut bapak.

"Lanjut besok aja, udah ngantuk" ucap ibu.

"Ini di masukin ke keranjang aja ya Bu, biar besok Ais yang anterin pesanannya" ucap Nadyla

"Iya Ais" sahut ibu, Nadyla pun memasukanmya kedalam keranjang.

Setelah selesai membereskan semua peralatan Nadyla kembali ke kamarnya, sejenak dia bermain ponsel karena ada banyak pesan yang masuk.

Rere

Assalamualaikum

Wa'alaikumusalam
Ada apa re?

3 hari lagi lebaran
Kamu gak sibuk hari apa?

Heumm
Kayaknya dua hari setelah lebaran

Ouh gitu
Kamu mau kerja dulu?

Iya atuh Re
Kan aku teh mau bantu orang tua


Kan cewe tuh gak harus kerja
Kalau kamu nikah kan ada yang nafkahin

Juga, kamu ada yang bantu buat nafkahin orangtua kamu


Hmm iya juga sih
Tapi kan mau usaha sendiri gitu loh


Kamu mau usaha apa?

Mau buka toko kue
sama caffe hehe

Nah bagus itu
Kalau kamu nikah pasti ada modal buat bikin tokonya

Ihh re kamu kenapa si
nikah Mulu bahasnya😭
Aku tah baru lulus tahuu

Ya gak papa toh,
Lebih cepat lebih baik😁

Nanti lebaran tahun depan nikahnya kalau ada yang kerumah😅


Yaudah deh kalau gitu

Btw aku gak jadi ke rumah kamu nya Ais
Tahun depan aja ya
Uma sama aba mau ada acara di Minang jadi aku harus ikut.

Yahhh
gak jadi main ke pasar malam dong 😔

Maaf ya
Janji deh nanti main sepuasnya sama kamu

Awas ya😒

Iya Ais

Nadyla pun mematikan ponselnya dan segera tidur

*****

Keesokan harinya Nadyla pagi sekali dia sudah siap untuk mengantarkan kue pesanan dengan blackyty nya yang mengkilap setelah dicuci.

Dari mulai yang terdekat hingga yang jauh Nadyla mengantarkan pesanan tersebut dengan aman, Sementara ibu sedang membuat kue tambahan untuk di rumah.

Tak lupa dia juga menganyatkann kue pesanan Bu Mila sebanyak 5 dus, hingga satu dus lagi yang belum diantarkan.

Tapi Nadyla sepertinya mengenal alamat itu beserta nama pemesannya.

"Ibu Sri blok A RT 09 RW 08" Nadyla membaca alamat tersebut.

"Gak mungkin rumah dia kan? Coba aja lah gue anterin dulu" batinnya.

Dia pun melajukan motornya menuju alamat tersebut, tak butuh waktu lama dia pun sampai di tempat, ekspektasi tidak sesuai harapannya, rupanya rumah itu benar-benar rumah Defan.

Mau tidak mau Nadyla harus melaksanakan amanah ibunya untuk memberikan kue pesanan tersebut, dia turun dari motor lalu mengambil dus kue yang hanya tersisa satu.

"Assalamualaikum" Nadyla mengetuk pintu dan mengucap salam.

"Wa'alaikumusalam" ucap seorang di dalam
Pintu terbuka menampakan ibu defan.

"Eh neng Aisyah, nganterin kue ya, ayok masuk dulu sini" ucap ibu Defan

"Iya Bu" Nadyla tidak bisa menolak jika sudah berhadapan dengan orang tua.

Nadyla pun masuk kedalam dia menaruh dus diatas meja sementara ibu defan mengambil uang di kamarnya.

"Huh, untung gak ada defan" batin Nadyla lega.

Ibu defan keluar dari kamar
"Neng, duduk dulu atuh. Defan nya masih tidur dia mah bangunnya siang" ucap ibu Defan.

"Hehe iya Bu" ucap Nadyla

"Ngapain juga gua  nanyain defan" batin Nadyla meringis

"Ini jadi 100 ribu ya neng" ibu defan memberikan uang lembar berwarna merah.

"Iya Bu, matur suwun. Aku pamit dulu ya Bu masih banyak yang mau di anterin hehe" ucap Nadyla.

"Owala, yaudah neng hati-hati ya" seru ibu Defan.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumusalam"

Nadyla berjalan menuju motor sambil tangannya mengelus dada, dirinya sangat bersyukurlah karena tidak bertemu defan.

Akhirnya semua sudah selesai diantarkan dia segera pulang kerumah untuk menyetorkan uangnya.

"Assalamualaikum" Nadyla masuk kedalam rumah.

"Wa'alaikumusalam"

"Ini Bu uang nya" Nadyla memberikan uang dan catatan kepada ibu.

Tringg

Nadyla membuka ponselnya, ada pesan dari Kanaya dan gaby, keduanya menanyakan hal yang serupa yaitu hal yang Nadyla lupakan soal kerja ke Jepang.

Nadyla mengabaikan chat tersebut, dia memilih membatu ibunya kembali.

.

.

.

nexttt

Pengagum RahasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang