Welcome angels! Please use your thumb to click the little star!
[Don't think i'm cute. This is a threat🔪]•••
Tak
Tak
Tak
Suara penggaris besi yang diketuk kearah meja kayu mendominasi ruang guru yang saat ini hanya berisi tiga orang saja.
"Aku tidak heran jika itu Hueningkai. Tapi... kau?"
Hueningkai mendelik kearah guru olahraganya. "Apa maksud ssaem? Ini kan juga kali pertamaku telat!!" sanggahnya membela diri.
"Kau telat setiap hari pun, tidak akan ada yang memperhatikan. Tapi lihatlah Taehyun," Penggaris besi itu sekarang beralih fungsi menjadi penunjuk arah, sosok Taehyun adalah targetnya. "Dia seorang ketua kelas sekaligus siswa yang dikenal berprestasi. Standar tinggi sekolah ini akan turun jika pihak luar tahu bahwa siswa pintar seperti Taehyun saja bisa melakukan pelanggaran sekolah!" ujar Kim seonsaengnim dengan suara tegasnya.
"Astaga, ssaem! Kami hanya telat beberapa menit saja! Bukan melakukan pelanggaran fatal seperti merokok atau bullying! Santailah sedikit agar awet muda!"
Kim seonsaengnim melotot tak percaya, ternyata ia memiliki murid sebengal Hueningkai. Selama ini anak itu selalu tertutup bayang-bayang kembarannya yang di cap murid baik dan teladan.
"KAU?! BERANINYA—"
Orang tua itu akan membuka mulutnya lagi, jika saja Taehyun tak buka suara untuk menghentikan perdebatannya dengan Hueningkai.
"Sudahlah ssaem, aku minta maaf, aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi." ujar Taehyun, ia berdiri lalu membungkukan badannya. Setelah itu ia menoleh kearah kiri tempat Hueningkai duduk, "Dan kau! Appa 'kan selalu mengajarkan kita bersikap sopan! Tidak baik berbicara seperti tadi pada orang yang lebih tua. Cepat minta maaf!" titahnya.
Hueningkai segera berdiri dan membungkuk kehadapan Kim Seonsaengnim, "Maafkan aku, ssaem." desisnya pelan.
Taehyun kembali duduk dan memijat pelipisnya. Sejak bangun tidur tadi pagi tubuhnya sudah terasa aneh, tulang-tulangnya serasa remuk serta nyeri sendi yang tidak biasa. Kepalanya pusing sekali, ditambah ia merasa kedinginan dan menggigil. Hal itu membuat aktifitasnya terhambat hingga telat membangunkan Hueningkai, yang mengakibatkan mereka berdua terlambat berangkat ke sekolah.
Kim seonsaengnim menghela nafas, mencoba menurunkan egonya, lamtas ia mengangguk pelan. "Baiklah, tapi kalian tetap harus menjalankan hukuman sesuai peraturan sekolah ini. Lari putari lapangan sekolah, masing-masing dari kalian lima putaran."
"Ssaem, bisakah aku mengambil bagian Taehyun juga? Aku akan berlari sepuluh putaran, tapi biarkan Taehyun beristirahat di UKS, dia sedang tidak terlalu sehat."
Hal yang hanya dimengerti oleh orang-orang yang terlahir kembar, konon. Hueningkai selalu tahu apa yang sedang dirasakan Taehyun, meski Taehyun tak mengatakan hal apapun yang berkaitan. Begitu juga sebaliknya.
Kim seonsaengnim langsung mengangguk setuju tanpa keraguan. Sejak tadi ia memang terganggu dengan gerak gerik Taehyun yang seperti gelisah, wajahnya juga terlihat sangat pucat. Ia tidak ingin mengambil resiko Taehyun tumbang saat menerima hukumannya, ia rasa itu akan membuatnya terlihat seperti guru yang biadab.
"Baiklah, segera ke UKS dan kembali ke kelas saat jam istirahat berakhir. Dan kau," Hueningkai ditunjuk lagi, "Tetap lakukan lima putaran. Taehyun akan menjalani hukumannya sendiri setelah dia sehat. Tidak ada negosiasi lagi!" ujarnya final.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ TWIN FLAME || Taehyun & HueningKai
Fanfic[BUKAN LAPAK BXB!] [100% FIKSI] Satu peti, satu jiwa, dua raga. ••• Yang mereka suguhkan bukanlah fantasi, bukan pula komedi. Berharap inspiratif, justru ironi yang terjadi. Terima saja apa adanya si kembar sial yang terikat dalam silang sengkarut a...