Chapter 4

17 0 0
                                    

Chapter 4

Karena wilayah Baron Steamer yang jauh di wilayah selatan mendekati perbatasan, perjalanan mereka akan sangat panjang, Oak memutuskan untuk berhenti di tiap kota yang mereka lewati. Sampai di satu kota yang cukup besar Oak mengajak Hibana untuk membeli pakaian setelah mereka mengisi perut mereka di sebuah restoran. Walau pakaian yang dipakai hibana cukup bersih tapi tetap terlihat lusuh dan sudah tidak cukup muat ditubuhnya.

Oak mengajak Hibana ke toko baju yang terlihat mewah, dengan kemeja dan jas yang dipajang di dalam etalase kaca yang besar. Hibana melihat bagian depan toko, lalu melihat pakaian yang ia pakai.

‘Uwa… di novel Oak terburu-buru untuk sampai di rumah, sekarang dia menyempatkan waktu untuk belanja… sejauh apa cerita ini akan berubah’, pikir Hibana.

Tanpa mengatakan apa-apa Hibana tidak memasuki toko, ia berjalan ke arah lain. Oak yang sudah meraih gagang pintu menoleh dan segera mengikuti Hibana.

“Hibana, kau mau kemana?”, tanya Oak mengikutinya.

“Bukan yang ini”, kata Hibana sambil berjalan.

Oak mengikuti Hibana, dibelakangnya sekretaris dan ksatria pun mengikuti mereka dengan patuh. Hibana berhenti disebuah toko, pengaturan toko hampir sama dengan yang sebelumnya ia kunjungi, tapi yang terpajang ditoko itu adalah berbagai jenis gaun.

“Gaun?”, Oak bertanya-tanya melihat toko yang didatangi Hibana.

“Kau benar akan membelikanku celana dan kemeja? Disaat aku harus berperan jadi Marygold?”, tanya Hibana dengan wajah yang curiga.

“Ah…”, Oak akhirnya mengerti.

“Lalu suruh sekertarismu mencarikan wig untukku”, kata Hibana menunjuk pemuda berkacamata dibelakang mereka berdua dengan dagunya.

Oak dan Dean sama-sama terkejut, karena Hibana tahu identitas Dean, mereka ingat Oak sama sekali belum pernah mengenalkan siapapun kepada Hibana, tapi secara ajaib Hibana seperti tahu semuanya, seperti yang ia katakan kepada Oak sebelumnya bahwa ia tahu apa yang ada dipikiran Oak.

“Hibana, darimana kau tahu kalau Dean adalah sekretarisku?”, tanya Oak sambil mencengkram pergelangan tangan Hibana.

‘Gawat aku lupa Oak belum memperkenalkan Dean’, pikir Hibana.

“Ah… karena… aku melihat dia mengurus semua keperluan yang kau butuhkan! Iya, karena itu!”, jawab Hibana dengan canggung.

Oak terdiam, tangannya masih mencengkram tangan Hibana ia melihat HIbana dengan alis bertaut karena curiga.

‘Apakah Hibana mata-mata? Tapi itu tidak mungkin, Hibana kutemukan dengan tidak sengaja’

‘Hibana juga tidak menawarkan diri, malah berusaha kabur dariku, karena itu besar kemungkinan dia bukan mata-mata, tapi kenapa dia seperti tahu semuanya?’, pikir Oak.

“Hiss…”

Oak yang mendengar Hibana meringis kesakitan segera melepaskan cengkramannya pada pergelangan tangan Hibana. Oak segera mengalihkan pandangan matanya dari Hibana yang memijat pergelangan tangannya.

“Dean carikan wig yang memiliki warna seperti rambut Marygold, jika tidak ada cukup yang pirang biasa saja”, kata Oak pada Dean.

“Baik Oak-sama, jika sudah sampai di pusat ibukota kerajaan akan saya pesankan yang lebih sesuai”, kata Dean.

“Um”, Oak mengangguk mendengar jawaban Dean.

 Hibana membuka pintu toko gaun dan masuk kedalamnya dan Oak pun mengikutinya dari belakang. Pemilik toko yang seorang wanita paruh baya sedikit terkejut dan bingung melihat Hibana yang lusuh ditemanii oleh Oak dengan penampilan bangsawan memasuki tokonya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Silver Spark Just Want to Live PeacefullyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang