Chapter 3
Sekarang Hibana yang sudah memakai pakaian yang lengkap ditemani Creed duduk didepan Oak. Mereka bertiga tepat berada di luar tenda rumah Hibana dan adik-adiknya. Sejak awal bertemu mata Hibana yang memandang Oak jelas menganggap Oak sebagai musuh dan ancaman, Oak mengetahuinya namun ia diam saja karena sudah terbiasa.
Selagi berdiam diri hibana kembali melumuri rambutnya dengan tinta.
“Kenapa kau melumuri rambutmu dengan tinta?”, tanya Oak.
“Heh… Melihat warna asliku hanya akan membawa bahaya untuk orang terdekatku”, kata Hibana sambil mendengus
“Bahaya?”, tanya Oak.
Hibana hanya diam saja dan menunjuk Oak dengan jari telunjuk di depan muka Oak. Oak terdiam saat Hibana menunjuknya sebagai sumber bahaya bagi keluarganya.
“Lalu, apa yang kau ingin kan?”, tanya Hibana sebelum Oak bisa membalas perkataan Hibana sebelumnya.
‘Aku sudah tahu yang kau inginkan, tapi aku harus mengulur waktu agar bisa memikirkan cara menolaknya’, ujar Hibana dalam hati.
“Aku Oak Rashwood, aku membutuhkan bantuan dari seseorang yang memiliki ciri khas khusus sepertimu”, jawab Oak.
Hibana mengangkat sebelah alisnya dan diam saja berpura-pura tidak mengerti.
“Adikku Marygold terancam oleh serangan kutukan dari necromancer. Necromancer itu menyukai tunangan Marygold, ia sangat iri pada adikku sampai-sampai ia mengancam ingin mengutuk adikku ketika Marygold berulang tahun yang ke 17, hari dimana debut pertamanya tiba”, jelas Oak.
“Aku ingin seseorang berpura-pura menjadi adikku untuk menjadi umpan agar aku bisa menemukan dimana necromancer itu berada”, lanjut Oak.
Oak terdiam sebentar dan melihat kedalam mata Hibana.
‘Adikku Marygold memiliki warna mata yang langka sepertimu, warna violet’, kata Hibana dalam hati.
“Adikku Marygold memiliki warna mata yang langka sepertimu, warna violet”, kata Oak.
‘Pada akhirnya aku masuk kedalam alur cerita didalam novel’, kembali pikir Hibana.
“Kau tidak perlu khawatir, untuk keselamatanmu aku sudah menyewa beberapa ksatria dan penyihir yang akan berusaha melindungimu”, tambah
“Hah?”
‘Di novel tidak sekalipun Oak menjanjikan menyewa seseorang untuk melindungi Hibana, kenapa tiba-tiba…’
“Kau benar-benar akan menyewa seseorang untuk melindungiku?”, Hibana bertanya-tanya.
“Tentu saja, jika kau ragu aku bisa membuatkan kontrak sihir untuk perjanjian ini. Selain itu jika semuanya berjalan lancar kau akan mendapatkan imbalan sesuai dengan yang kau inginkan”, kata Oak.
‘Sungguh sangat berbeda dengan cerita di novel, ada apa ini? Didalam novel Hibana dibiarkan sendiri, walau saat dirumah Duke Hibana dilayani layaknya Marygold, tapi tidak sekalipun ia diberikan sesorang untuk melindunginya ataupun dijanjikan imbalan, bahkan saat Hibana terluka karena menerima kutukan itu Hibana dibiarkan sendiri tanpa ada siapapun yang mengobati lukanya. Apa karena saat itu Hibana seorang budak yang dibeli karenanya Oak berlaku seenaknya’
Hibana mulai tergiur dengan tawaran dari Oak, terutama saat ia mengingat kondisi adik-adiknya saat ini.
“Kalau aku minta imbalannya dimuka?”, tanya Hibana.
“Hibana, hentikan!”, Creed yang sedari tadi diam kini bersuara.
“Creed, ini kesempatanku”, kata Hibana sambil meremas tangan Creed untuk meyakinkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silver Spark Just Want to Live Peacefully
FantasiaWarning : Boys Love / Yaoi / BL story Don't like don't read please (karena author tidak ingin menjerumuskan para readers ke jurang fujou or fudan) ( ̄ω ̄) Suzuki Hibana dengan sejumlah kemalangan di hidupnya, dalam satu hari kemalangan bertubi-tubi m...