𝟏 -𝐒𝐞𝐤𝐨𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐫𝐮, 𝐦𝐚𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐫𝐮

327 40 7
                                    

(Name) dipindahkan bibi nya ke sekolahan terbesar yang ada di kota Jakarta. Bibinya bilang, sekolahan itu sangat bagus dan terkenal dengan murid-muridnya yang berprestasi dan berbakat

(Name) sebenarnya tidak mau, tapi dirinya terus-terusan di paksa agar masuk kesekolahan tersebut, dan pada akhirnya (Name) menurut

Sebelumnya, (Name) mencari tahu terlebih dahulu tentang sekolahan itu lebih mendalam. Memang, muridnya berprestasi semua. Di setiap sekolah pasti ada keburukan yang di tutupi, bahkan disekolah terkenal sekali pun

Di sekolah itu 50% murid brandal 50% lainnya murid teladan. Pembullyan juga terjadi disekolah tersebut, karena disana banyak yang memiliki paras cantik dan tampan membuat orang yang terbilang memiliki wajah jelek di bully habis-habisan

Menggali lebih dalam lagi, dan lagi sampai ke rahasia terdalam tanpa henti karena (Name) ingin tahu bagaimana gambaran sekolah tersebut dan hal-hal yang berusaha disembunyikan dari publik

(Name) merasa tidak ingin bersekolah disitu, tapi bibinya sudah sangat berharap kepadanya membuat (Name) merasa tak enak jika mengatakan tak ingin sekolah disitu.

Kini, (Name) berada di depan gerbang sekolahan Duanji. Terlihat banyak sekali murid-murid yang berdatangan dan banyak sepasang mata yang menatap ke dirinya karena tak pernah melihat sosok (Name) sekolahan ini

(Name) melangkah kan kaki nya memasuki area sekolahan. Dirinya benar-benar gugup, ditambah lagi ada bisikan yang terdengar. Tapi sepertinya itu bukan untuk dirinya karena (Name) mendengar kata 'tampan'. (Name) ini cewek, mana mungkin dikatain tampan yang padahal udah jelas cantik jelita bak mo- bidadari maksudnya

Bisikan itu untuk seorang lelaki tinggi bersurai putih. Cewek-cewek yang ada di dekat gerbang berteriak-teriak tak jelas karena melihat lelaki itu

"Apa dia juga murid baru juga?" Gumam (Name). Ia berucap seperti itu karena mendengar perkataan salah satu cewek yang mengatakan tak pernah melihat lelaki itu sebelumnya

Suara teriakan para siswi semakin nyaring. (Name) yang bingung pun mencari sebab kenapa mereka semakin berteriak menjadi-jadi. Ternyata ada pria berambut merah muda. Di belakangnya ada cowok-cowok tampan lainnya

"Kyaaa itu, kan, ketua MPK Dagyeom!!"

"Aaaa!!! Kak Kuroo!!"

"Selamat pagi Oikawa senpai!!"

"Aku padamu terushima!!!"

Karena terlalu banyak cogan yang lewat, jadi ga usah disebut satu-satu

"Halo ladies~" Sapa cowok dengan kacamata hitam. Tapi sapaan itu malah di balas tatapan jijik dari para siswi

"Kok..kok..mereka natapin gue begitu?.."

"Lo ga populer kek si Dagyeom" Jawab cewek di sampingnya yang berambut pirang panjang dengan banda di kepalanya

"Awokawok, ga populer ya? Kasian deh~" Ledek lelaki berambut pirang dengan sedikit gradasi biru dan mata biru

"DIEM LO KISER!"

"Nama gue Kaiser. Michael Kaiser. Nyebut nama orang aja ga bener, gimana mau populer kek gue coba? Haha!"

"grrr" Lelaki berkacamata hitam itu menggeram kesal dengan tangannya yang mengepal kuat

"Udahlah, Hobin. Ga usah terlalu di urusin, omongan dia juga bener tuh" ujar teman ceweknya itu

"Tapi tadi gue sengaja doang ngeplesetin namanya! Ah, pagi-pagi gini bikin kesal aja! Dan siapa juga cowok itu, kenapa dia ganteng?!" Ujar Hobin tak terima sambil menunjuk kearah lelaki berambut putih dan berkulit putih seperti adonan terigu

𝐀𝐋𝐓𝐄𝐑𝐍𝐀𝐓𝐄 𝐔𝐍𝐈𝐕𝐄𝐑𝐒𝐄  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang