𝟑-𝐉𝐚𝐣𝐚𝐧 𝐝𝐢𝐥𝐮𝐚𝐫

92 21 8
                                    

(NAME)/YOUR POV:

Di keesokan hari setelah kejadian kemarin, aku datang ke sekolah dan mendapatkan banyak tatapan. Entah itu karena kagum,jijik,tidak suka, ataupun yang lain-lain

Aku tau kalau mereka bakalan benci aku karena aku langsung bisa dekat dengan Hyungseok yang dimana buat bisa spending time bareng dia itu kemungkinannya kecil banget karena Hyungseok kadang-kadang disuruh ini itu sama guru

Aku menatap kebawah dengan tatapan sayu dan wajah murung. Rasanya seperti ada yang menghujani pikiran ku dan itu membuatku rasanya ingin marah sekaligus putus asa

'Udah gue duga, pasti bakalan begini'

Karena tatapan ku yang tak lurus kedepan membuat tubuhku tertabrak orang lain

"Aduh..eh maaf ya, ga liat jalan tadi" Ucapku dengan sedikit panik dan mengangkat kepala. Mataku langsung membulat terkejut saat melihat siapa orang yang ku tabrak tadi

"Jadi kau, ya, yang namanya (Name)?" Itu Jonggun. Dia menampilkan senyuman lebar yang mengerikan membuat ku ketakutan dan tubuh ku gemetaran seketika

Disampingnya ada laki-laki bersurai kuning dan merah muda. Jungoo menatapi diriku yang ketakutan sambil menahan tawa sebelum mulai mendekat kearah ku

"Anak orang jangan digituin, Gun. Kasian dia ketakutan" Ujar Jungoo dengan sedikit kekehan kecil

Aku tersentak dan langsung menatap lelaki itu "Lu ngejek gua?"

Jonggun menampilkan seringai lebar "Gua cukup tertarik ama lo. Gua kira, lo itu cuma pecundang yang beberapa hari setelah sekolah disini, lo bakalan dibully habis-habisan. Tapi ternyata penilaian gua salah" seringainya perlahan berubah menjadi senyuman lebar

"Ternyata lo bukan pecundang culun. Ternyata lo itu adalah orang yang bisa bikin gua kagum" Jonggun melepas kacamata hitamnya dan terlihatlah bola matanya yang hitam dengan pupil mata kecil berwarna putih "Ayo kita sparing!!"

"Ha?.." beo ku

Lelaki berambut merah muda menepuk pundak Jonggun dengan pelan "Jangan begitu. Dia cewek, jangan disakiti" Titahnya dengan nada halus

"Terserah gua dong mau ngapain!"

"Bener loh, kata dia. (Name) itu cewek, jangan disakiti. Kasian nanti pas pulang nangis-nangis di ketek mama nya, haha!" Seloroh Jungoo yang membuat lelaki berambut merah muda dan Jonggun tertawa

"Wah gua gak kepikiran. Gua lupa kalau dia adkel gua, yang berarti masih kecil dan masih minta manja-manja sama mama nya~" Ledek Jonggun, berusaha memancing emosi ku

Aku hanya menundukkan kepala ku sambil menggigit bibir bawah. Aku mau kabur, tapi Jungoo memegangi kedua pundak ku dengan cukup erat

"(Naaaameeee)!!!" Chika berlari kearah ku dan langsung menarik tangan ku tuk pergi dari ketiga laki-laki itu

Aku mengikuti langkah cepatnya Chika yang menuju kedalam gedung sekolahan. Aku tertegun. Semuanya tiba-tiba terjadi begitu saja

Saat sudah sampai depan kelas, aku berusaha untuk mengatur pernafasan ku

"Mereka memang begitu. Suka ngejek-ngejek, tapi gak usah dibawa ke hati" Ucap Chika sambil menyeka keringatnya yang menetes

Aku mengangguk paham "Iya, ga ku bawa kehati kok. Makasih dah mau ngenarik aku pergi dari mereka, bingung banget tadi harus ngapain"

Chika tersenyum "Sama-sama! Kita kan teman, jadi harus saling menolong!" Senyuman nya melebar sampai matanya menyipit

Aku yang mendengar ucapan itu langsung membelak kaget, mataku berbinar dan secara perlahan sudut bibir ku terangkat "i-iya...kita teman"

𝐀𝐋𝐓𝐄𝐑𝐍𝐀𝐓𝐄 𝐔𝐍𝐈𝐕𝐄𝐑𝐒𝐄  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang