"chapter 5"

79 5 4
                                    

chapter 5

author pov

esok hari pun tiba, matahari mulai meninggi tetapi zoro masih tertidur pulas akibat kelelahan mengerjakan hukuman hukuman yang di berikan oleh mihawk, seperti biasa perona datang dengan boneka besar nya langsung melemparkan boneka itu ke wajah zoro agar ia terbangun, dan cara itu terbukti ampuh karena zoro langsung bangun walau sambil marah marah.

"hmppp.. ahh, peronaaa!!! brengsekk mau sampai kapan kau mau membangun kan ku dengan cara seperti ini sialann!!??, aku hampir mati kehabisan nafass" marah zoro ke perona.

"kau masih bertanya sampai kapan??, ya tentu saja hingga kau terbiasa bangun pagi, kau harus terbiasa hidup disiplin zoro."
ungkap perona, sebenarnya perona melakukan itu pun karena permintaan dari ibu nya zoro yaitu terra, terra meminta nya melatih zoro untuk bisa tidur dan bangun tepat waktu, agar zoro tidak terlambat lagi untuk pergi ke sekolah.

"persetan dengan hidup disiplin, kalian tidak mengajari ku tentang disiplin bodoh kalian lebih sepert
menyiksaku di sini!!!"

"karena kau sangat nakal!!!, makanya kami tak ada cara lain selain mendisiplinkan mu dengan cara kasar!!! lagian jika kau satu hari saja bertingkah baik di depan ibu mu, kau tak akan di bawa ke sini bukan!?" ujar perona

"tch kalo soal itu sih aku memang sengaja ingin ke sini" ucapan zoro barusan langsung membuat perona naik pitam, jadi dia selama ini sengaja menjadi nakal dan merepotkan dia dan ayah nya di sini???.

"HA JADI KAU SENGAJA??" bentak peronaa

"eh tidak!!, maksud ku aku sengaja karena ingin dekat dengan seseorang..., bukan karena ingin di hajar oleh kaliann!!!!" ungkap zoro, perona yang mendengar nya langsung mengerti kemana arah pembicaraan ini.

"oohh, jadi karena seseorang yaa~~ horo horo horoo" cekikikan perona terdengar seperti mengejek.

"aku tau itu siapa, bocah yang semalam kau ajak tersesat itu bukan~?"
ucapan perona langsung membuat zoro memerah karena malu sosok orang yang ingin ia dekati telah di ketahui oleh kaka sepupu nya yang ia benci, zoro langsung mengasumsi pasti mihawk lah yang memberi tahu perona.

"tchh bajingann!!!, kenapa kau tau sihh???"
ucap zoro dengan wajah memerah nya.
"loh beneran?, padahal cuman nebak~"
ucapan perona langsung membuat zoro pasrah sambil menahan malu, bodoh sekali pikir nya langsung mengiyakan perkataan cewe gila yang ada di depan nya

"sialan kau cewe setan!!!!"

"apa kau bilang kepala brokoli!!!???"
dan akhir nya mereka gelud.

.
.
.

setelah menyelesaikan sarapan dan membersihkan diri zoro mulai menjalani rutinitas biasa nya di pagi hari yaitu berlatih kendo, zoro mulai memiliki kesukaan dalam bidang itu saat ia berumur 6 tahun sampai sekarang, awal nya ia hanya melakukan kendo sekedar untuk hobi saja namun setelah mengetahui paman nya yaitu mihawk adalah seorang atlet kendo yang belum terkalah kan hingga sekarang, membuat zoro termotivasi untuk mengalah kan nya suatu saat nanti agar ia bisa menjadi pemain kendo terkuat juga sekaligus balas dendam atas hukuman hukuman yang mihawk berikan selama dia di disiplinkan di sana.

"aghh hiakk!!! haakkk!!... ha.. ha..." zoro telah mengsudahi latihan kendo nya karena kelelahan, ia menjatuhkan badan nya di rerumputan dengan posisi terlentang melihat ke langit. zoro mulai teringat untuk menjenguk sanji hari ini, namun dia sedikit ragu mihawk akan membolehkan nya keluar rumah karena tingkah zoro semalam pasti nya membuat mihawk kapok dan tak akan memperbolehkan ia untuk keluar lagi.

"tch, org tua sialan itu terlalu berlebihann...!, huftt aku coba izin aja kali ya sekali?" zoro mulai berpikir mungkin saja ternyata pemikiran nya yang berlebihan, bisa saja kan ternyata mihawk tidak peduli dengan kejadian semalam dan memboleh kan nya untuk pergi keluyuran lagi?, setelah berapa menit berdiskusi dengan pikiran zoro mulai memberanikan diri untuk menemui mihawk dan meminta izin.

CHILDHOOD (hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang