chapter 6
author pov
hari sudah menjelang sore, menandakan bahwa waktu nya mereka untuk pulang ke rumah masing. zoro menghabiskan hari di rumah sanji dengan cukup baik keberuntungan juga untuk nya berhasil keluar dari penjara rumah yang akan menahan ny seharian, namun mengingat akan waktu nya untuk pulang zoro menjadi tidak senang, enggan rasa nya meninggalkan tempat ini batin nya
mereka di beri makan siang, cemilan yang enak, suasana rumah yang nyaman, dan juga satu satu nya alasan yang paling tepat untuk zoro datang ke sini itu karena ada nya sanji."terima kasih ya tante atas makan siang nya kami pamit pulang duluu..., reijuu juga makasih ya tadi nail art nya seru banget besok besok kami bakal datang lagii, kirim salam juga buat dek sanji semoga cepet sembuh."
ucap terima kasih dari kuina, sembari menggandeng zoro yang ada di belakang nya dengan kuat, sangat sulit mengajak zoro untuk pulang namun untung nya kuina bisa dengan kuat menyeret adik nya hingga keluar rumah."ahh sama sama, lain kali datang lagi yaa~"
jawab sora yang langsung di sambung oleh reiju.
"hehee iyaa masamaa datang lagii yaa, nanti kita coba make up~"setelah berpamitan semua nya pun kembali ke rumah masing masing, tentu saja zoro harus kembali ke rumah mihawk bersama perona, saat saat itu bagaikan berjalan memasuki neraka batin zoro.
mereka berdua di sambut oleh mihawk yang seperti nya menandakan bahwa mereka telat untuk pulang, dan pasti nya itu semua di sebabkan oleh zoro yang bertingkah tidak mau pulang."ehem..., kalian telat."
ucap mihawk sambil mengetik ngetuk jam tangan milik nya juga memberi tatapan menyeramkan. mendengar hal itu zoro langsung keringat dingin mengetahui pasti perona akan mengadukan tingkah keras kepala nya di rumah sanji yang membuat mereka telat untuk pulang."oh... maaf pa, tadi tante sora ngajakin kami makan lagi sebelum pulang jadi agak telat deh..."
ucap perona dengan santai nya, zoro yang mendengar nya terbelalak tidak percaya mendengar kakak sepupu nya yang selalu bersifat dakjal kepada nya malah membantu dia agar tidak di marahi, sangat syok sampai ekspresi yang di berikan zoro tidak membuat mihawk yakin dan tidak percaya dengan jawaban yang di berikan oleh perona."hm... apa kau yakin nona muda...?, aku tidak pernah mengajari mu untuk berbohong bukan?"
ucap mihawk sedikit memberikan aura dingin, perona sedikit ragu untuk menjawab tapi ia mulai memberanikan diri dan berakting natural tanpa rasa takut di wajah nya."iya papa..., jika papa tak percaya papa tinggal tanyakan saja ke tante sora atau pun kuina..., papa sebegitu nya ya tidak mempercayai putri nya sendiri?"
perona menjawab mihawk dengan tatapan biasa tanpa takut, zoro yang hanya menonton hanya bisa mengatakan dalam hati bahwa sepupu nya itu keren."...baiklah... aku hanya sedikit kecewa, kalian ternyata sudah makan, aku telah memasakan kalian makan malam."
"tenang paman, walau kami udah makan bukan berarti kami udah kenyang, yok ron kita makan lagi."
ucap zoro sambil berjalan menuju dapur dengan tampang songong dan santai nya karena merasa telah terbebas dari ancaman aduan dari perona, mihawk dan perona yang melihat nya hanya menatap lelah dengan tingkah anak itu.malam hari nya zoro yang telah selesai mengerjakan tugas pelajaran yang di beri kan oleh mihawk ingin bergegas langsung tidur, jam tidur di tempat ini juga benar benar sangat ketat dia harus tidur pas di jam 10, lewat dari itu dia tidak di perbolehkan untuk tidur. tapi tentu saja bukan zoro nama nya jika ia terlambat untuk tidur, menurut nya tidak ada kata terlambat untuk tidur.
"huff..., hari ini seru juga ya..."
dengan waktu beberapa menit saja bisa membuat zoro langsung terlelap di tempat tidur nya, dia memang tukang tidur yang cepat dan juga yang paling sulit bangun. zoro merasa hari ini sangat damai bebas dari peraturan peraturan mihawk yang seperti tahi, bebas bermain, dan bisa bertemu sanji, haa jika saja hari ini tidak berjalan begitu cepat...
KAMU SEDANG MEMBACA
CHILDHOOD (hiatus)
Fiksi PenggemarMengisahkan tentang masa kecil Sanji dan Zoro di masa kanak-kanak, hingga di saat dewasa mereka di pertemukan kembali oleh takdir. bagaimana mereka bisa bertemu dan berteman? Zoro yang di kenal nakal dan jahil saat kecil, kenapa saat dewasa malah j...