- 02

7 1 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama dibulan Agustus 2020. Hira baru bangun dari tidurnya karna dering telfon yang membangunkannya, Hira awalnya tidak menghiraukan dering telfonnya itu, tapi dia langsung membuka matanya saat teringat sesuatu.

"Than, sorry gue baru bangun" ujar Hira dengan suara serak khas bangun tidur.

Ethan terkekeh saat mendengarnya, lalu Ethan menjawab "Haha, santai. Ini belum jam 06.00 kok gue cuma mau bangunin lo lebih awal aja" jawab Ethan.

Hira melirik ke arah jam dinding di kamarnya lalu jarum pendeknya masih menunjukkan angka 5 dan jarum panjangnya menunjukkan angka 6.

"Huft, gue kira udah telat. Yaudah gue siap-siap dulu, Than" ujar Hira, Ethan tersenyum lalu berkata "Oke, Ra."

Hira dan Ethan hari ini membuat janji untuk bermain basket bersama di lapangan. Walaupun masih pandemi, mereka sangat ingin bertemu untuk sekedar bermain basket bersama. Meski harus menggunakan masker, mereka tetap senang.

Pukul 06.05 Hira sudah sampai di lapangan, lapangan itu cukup dekat dari rumah Hira, maka dari itu tidak memerlukan waktu banyak untuk berjalan ke sana. Hira menatap ponselnya lalu memutuskan untuk mengirim pesan kepada Ethan.

"Ethan, gue udah sampe, nih" ujar Hira. Ethan tidak menjawab pesan itu. Beberapa saat kemudian, laki-laki berbaju hitam dengan celana training berwarna abu-abu datang menghampiri Hira. Hira hampir tidak mengenali Ethan. Ia benar-benar terlihat berbeda. Badannya jauh lebih tinggi darinya sekarang.

"Udah lama nunggunya?" Tanya Ethan sambil menatap Hira. Hira menjawab dengan gelengan pelan dikepalanya.

"Lo tinggi banget than, gue kira siapa tadi" ujar Hira untuk mencairkan suasana yang awkward ini. "Haha, bisa aja. Lo juga makin tinggi tuh" ucap Ethan sambil menahan tawa. Ethan sedang meledek Hira sekarang. Karna tinggi Hira masih sama saja seperti terakhir kali mereka bertemu.

"Lo ngeledek gue ya, Than?" ucap Hira sambil menatap Ethan, kesal. Ethan hanya terkekeh pelan saat melihat reaksi Hira.

Mereka bermain basket bersama selama kurang lebih satu jam. Setelah mereka merasa lelah, Ethan mengajak Hira untuk sarapan di tempat makan langganannya, yaitu Bubur Ayam Pak Ahmad.

"Pak, buburnya dua, satu gak pake kacang ya" ucap Ethan kepada Pak Ahmad.

Hira yang mendengar itu berkata kepada Ethan "Than, gue juga gak pake kacang" ucap Hira.

"Itu yang gak pake kacang emang punya lo, kok" jawab Ethan.

Deg-

Tanpa sadar, Hira tersenyum kecil karna perlakuan Ethan. Tapi setelah menyadari dirinya senyum-senyun sendiri, ia langsung menetralkan ekspresinya.

"Lo kenapa?" Tanya Ethan.

Hira dengan cepat menggeleng, lalu Hira menarik tangan Ethan untuk mengajaknya mencari tempat duduk.

"Gue baru pertama kali makan bubur disini" ucap Hira membuka percakapan.

Ethan dengan semangat menjawab "Gila sih, untung gue ajak lo kesini, buburnya Pak Ahmad tuh enak banget. Asli" ucap Ethan seraya mengacungkan jempol.

Hira terkekeh pelan, melihat Ethan begitu semangat saat bilang bubur Pak Ahmad enak. "Kalo lo yang ngomong, gue percaya deh. Hehe" jawab Hira sambil tersenyum tipis.

《 malam harinya 》

Malam ini Hira sedang duduk di meja belajarnya sambil mengerjakan beberapa tugas dari sekolahnya, ia seringkali mengerjakan tugas sambil terhubung dengan Ethan melalui discord.

Mereka sering mengerjakan tugas bersama, Ethan sering bertanya kepada Hira tentang beberapa materi mata pelajaran matematika yang tidak ia mengerti, Hira selalu membantunya dengan memberi catatan kecil dan beberapa rumus yang simple agar Ethan tidak terlalu kesulitan dalam belajar.

"Tugas lo udah selesai belum, Ra?" Tanya Ethan.

"Udah nih" jawab Hira seraya ia membenahi buku-buku dan alat tulisnya.

Ethan tersenyum setelah mendengar jawabannya lalu ia berkata "Mabar mau gak, Ra?" Tanya Ethan, Hira yang mendengar itupun langsung mengiyakan.

"Mabar Mobile Legends apa PUBG? Gue kemarin download PUBG, Loh" jawab Hira dengan semangat.

Ethan yang mendengar itupun merasakan pipinya memanas, karna waktu dia mendownload Mobile Legends alasannya adalah agar bisa dekat dengan Hira. Kali ini, Hira mendownload PUBG, apakah Hira..

"Than? Kok diem aja?" Tanya Hira karna Ethan tak kunjung menjawab.

Ethan yang sadar dia daritadi belum menjawab Hira, langsung berkata "Eh sorry tadi kaki gue kesemutan" sahut Ethan.

Hira terkekeh pelan setelah mendengar jawaban Ethan. "Ada-ada aja lo, kalo kesemutan tuh harus banyak ngomong biar kesemutannya hilang." Ucap Hira, nada bicaranya meyakinkan.

"Oh ya? Kata siapa?" Jawab Ethan.

Hira terkekeh pelan sebelum menjawab "Kata gue barusan" ucap Hira.

"Yeu.. dasar, gue tadi percaya tau" jawab Ethan, "Lagian lo percaya-percaya aja" sahut Hira sambil tertawa pelan.

"Jadi main PUBG gak, ra?" Tanya Ethan.

Hira langsung menjawab dengan semangat "Jadi dong! Tapi ajarin gue yaa?" Ucap Hira.

Ethan mengiyakan ucapan Hira dan mulai bermain bersama Hira.

Semakin hari mereka semakin dekat, kadang beberapa kali mereka juga tidak sengaja mengungkapkan ungkapan yang seharusnya diungkapkan kepada pacar. Ada banyak sekali cara mereka untuk berkomunikasi dan berinteraksi, dari belajar sampai bermain mereka selalu bersama saat melakukannya.

Tbc

h i r a e t h - On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang