- 03

13 0 0
                                    

Hari ini adalah hari pertama Hira dan Ethan kembali melaksanakan les secara offline. Hira sangat senang karna setelah berbulan-bulan les secara online, akhirnya dia bisa kembali duduk di kursi tempat lesnya.

Saat pertama kali masuk ke kelas, belum ada satu orangpun yang datang, Hira memutuskan untuk duduk di kursi kedua yang ada di tengah. Lalu Hira membuka ponselnya, ia melihat ada notif pesan dari Ethan, gadis itu bergegas membukanya roomchatnya dengan Ethan.

"Hira, lo udah sampai di tempat les?" Ujar Ethan dalam obrolan virtual itu. "Gue baru aja sampai, lo udah otw?" Jawab Hira. Baru saja setelah ia menekan tombol send di ponselnya, tiba-tiba pintu kelas terbuka dan menampakkan Ethan dengan kaos lengan panjang berwarna hitam dengan celana basic berwarna coklat.

Hira berpura-pura tidak menyadari kedatangan laki-laki itu, karna jika ia boleh jujur, "Ethan cakep banget hari ini" ucap Hira dalam hati.

"Ra, kok gak nyapa gue?" Sapa Ethan seraya menepuk lembut pundak Hira. Hira yang sedari tadi berusaha menetralkan degup jantung dan ekspresinya, tiba-tiba usaha itu hancur karna Ethan menyapanya.

"E-eh, lo udah dateng?" Ucap Hira sambil mengedarkan pandangannya ke arah lain, Ethan menyadari wajah gadis itu sedikit merona, lalu Ethan memiliki satu trik usil dikepalanya.

Ethan terkekeh pelan sebelum dia berkata pada Hira "Lo demam, ra? Muka lo merah tuh" Ucap Ethan dengan nada main-main. Hira yang mendengar itupun merasakan ada hawa panas yang menyapa wajahnya.

"Hah? Enggak, ini kayaknya.. emm.. iya! Disini panas Than, AC nya belum nyala, tuh" jawab Hira seraya berpura-pura mengipas-ngipas wajahnya dengan tangannya.

Ethan melirik ke arah AC kelas dan menyadari AC itu sudah menyala sedari tadi, bahkan suhunyapun cukup dingin. Ethan hanya tertawa pelan lalu ia duduk di kursi kosong yang ada di sebelah Hira.

Hari pertama les offline sangat menyenangkan bagi Hira, selain ia dapat bertemu teman-temannya, ia juga dapat bertemu dengan Ethan lebih sering kedepannya. Dan ia harap Ethan juga merasa begitu.

Setelah les hari ini selesai, Hira berdiri di depan pintu tempat lesnya sambil menatap ke layar ponselnya untuk memesan ojek online. Ethan yang melihat itu, berjalan menghampiri Hira.

"Pulang naik apa? Bareng gue aja" ucap Ethan sambil tersenyum. Hira menggeleng pelan "Gausah repot-repot, gue mau pesen ojek kok." Jawab Hira.

"Udah naik aja, gue bawa helm dua kok" ucap Ethan sambil melirik ke arah motornya. Hira mau tak mau mengiyakan tawaran Ethan. Hira sebenarnya sangat senang, ini pertama kalinya ia dibonceng Ethan. Tapi ia tidak ingin menunjukkan kesenangannya itu, dia berusaha sebisa mungkin untuk menetralkan ekspresinya.

"Makasih ya, udah nganter gue" ucap Hira dengan senyum manis diwajahnya. Ethan hanya menjawabnya dengan anggukan pelan. Hira mulai berjalan untuk masuk ke rumahnya, Ethan tertawa kecil saat melihat Hira, Hira yang menyadari itupun menoleh

"Lo kenapa, Than?" Tanya Hira, ia penasaran kenapa laki-laki ini tertawa saat melihatnya. Ethan dengan cepat menggeleng lalu mengisyaratkan Hira untuk cepat masuk ke dalam.

Setelah Hira masuk, Hira bertemu dengan abangnya lalu abangnyapun menertawakan Hira. "Pfft, lo ngapain pake helm ke dalam rumah?" Ujar Mahiro, abangnya Hira. Hira melihat ke atas lalu langsung masuk ke kamarnya karna malu. Pantes saja tadi Ethan menertawainya, ternyata dia lupa melepas helm milik Ethan.

Hira buru-buru melepas helm itu, lalu ia langsung membaringkan dirinya ke kasur dan berguling-guling disana, menyadari kebodohannya. Mengapa ia bisa lupa melepas helm, dan mengapa Ethan tidak mengingatkannya, ia tenggelam dalam pikirannya sekarang.

"Ethan, udah sampe rumah?" Tanya Hira pada Ethan. setelah beberapa saat Ethan baru menjawabnya. "Hai, ini baru sampe. Kenapa, Ra?" Jawab Ethan.

"LO KENAPA GAK BILANG HELMNYA LUPA GUE LEPASSSS???!*!*!*>!×>*" Ucap Hira, ketikannya mulai absurd karna malu. Ethan yang membaca pesan dari gadis itupun terkekeh pelan. "Wkwkw, gapapa helmnya emang buat lo, kok. Kalo mau les gue jemput. Helmnya dipake ya" jawab Ethan.

"Eh? Buat gue? Bener nih?" Tanya Hira, dia terkekeh pelan, menurutnya ini unik. Hadiah pertama yang Ethan berikan adalah helm, itu sudah tercatat dengan baik di ingatannya sekarang.

"Iyaa, buat lo" jawab Ethan sambil tersenyum pada ponselnya. "Makasih Ethaann!" Ucap Hira, ia juga tersenyum manis pada ponselnya. Jika ada kamera yang merekam mereka setiap hari saat mereka sedang berkomunikasi secara online, sepertinya mereka seperti orang tidak waras karna tersenyum pada ponselnya sepanjang hari.

Seiring berjalannya waktu, Ethan dan Hira kini berada di kelas XI SMA, sudah banyak hari yang mereka lalui bersama, pandemi covid juga sudah tidak separah 2020. Mereka sedikit-sedikit sudah bisa melakukan kegiatan secara offline kembali.

Ethan mulai menyadari bahwa ia memiliki perasaan yang lebih dari sekedar sayang kepada teman terhadap Hira. Hira juga memiliki perasaan yang sama, tapi masalahnya.. Hira sudah menetapkan jika Ethan mengajaknya untuk berpacaran, ia akan menolaknya. Karna ia takut jika ia dan Ethan putus nanti, mereka akan menjadi asing dan tidak bisa berkomunikasi lagi.

Apakah Ethan berhasil meyakinkan Hira? Ataukah mereka malah menjadi asing sebelum memulai?

Tbc

h i r a e t h - On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang