BAB 6 | BENCI

5K 328 45
                                    

Suasana restoran tidak terlalu sibuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suasana restoran tidak terlalu sibuk. Hanya beberapa meja saja yang ditempati oleh tamu dari kalangan atas.

Dan di sana Farrel dan Galaksi duduk. Di sudut restoran yang agak tertutup. Menunggu kedatangan klien yang ditunggu mereka.

Es jeruk di minum gugup. Farrel mengalihkan matanya dari memandang pria gila di hadapannya. Bagaimana tidak, pria dengan jas hitam itu tidak berhenti menatap dirinya.

Tidak nyaman. Farrel benar-benar tidak suka ditatap seperti ini. Sangat memalukan dan menakutkan.

"Kenapa? Takut?"

Suara serak itu akhirnya bersuara. Matanya tidak putus menatap mantan suami kecilnya itu.

Farrel mengernyit. Membuang rasa gugup sialan ini dari dilihat oleh atasannya. "Kenapa bapak ngomong gitu?"

Galaksi mengangkat bahu acuh tak acuh. Menyandarkan tubuhnya tidak memutuskan matanya dari pria kecil di hadapannya. "Tebak aja. Dilihat dari gerak geri kamu yang tidak mahu melihat saya."

Farrel menghela nafas panjang. "Saya hanya gugup."

"Gugup?" Galaksi bertanya. "Why? "

"Bukan karena bapak. Hanya soal klien. Ini pertama kali saya menjadi seketaris." bohong Farrel.

"Ohh. Saya kira kamu gugup karena suka sama saya."

Mulut Farrel membulat. Alisnya menyatu. "Suka sama bapak? Gak mungkin."

"Why? Saya tampan dan kaya. Tidak ada yang menolak pesona saya." ucapnya selamba. "Sekalipun pria seperti kamu."

Mata Farrel berkedip tidak percaya. Sikap terlalu percaya diri pria ini harus diturunkan. Sangat tidak tahu malu!

"Saya han-"

"Ekhm."

Suara dehaman memotong permulaan argumen Farrel. Mereka sontak menoleh, memandang pria berjas biru dengan kacamata berdiri di samping meja mereka.

"Apa ini Tuan Galaksi?" Sambungnya.

Galaksi berdiri bersama Farrel di samping. "Ini....Tuan Arthor?"

"Ah iya." Arthor, pria itu tersenyum sembari menjabat tangan Galaksi tak lupa Farrel.

"Silakan duduk." Galaksi berbicara sopan.

Mereka duduk. Galaksi mengangkat tangannya pada pelayan. Membuat seorang wanita mendekat.

"Just a hot coffe." Arthor memesan. Sang pelayan pergi meninggalkan mereka.

"So, Mr. Arthor, can we start the discussion? "

Arthor mengangguk. Pembincangan dimulai.

Menit berganti menit, jam berganti jam. Rasanya sangat lama di sana! Kantuk Farrel kian meninggi. Namun tangannya masih mengetik apapun dari pembincangan mereka.

ᴍʏ ʙᴏꜱꜱ ᴍʏ ᴇx ʜᴜʙ!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang