BAB 15 | Desire or happiness?

3.7K 258 36
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

Galaksi mematikan enjin mobil bermereknya. Pintu mobil berwarna hitam itu ditutup sebaik saja dirinya dibawa keluar dari sana. Dengan segala helaian nafas lelah, kakinya melangkah lesu menuju pintu rumah besar itu walau ditutupi ekspresi datar darinya.

Daun pintu itu dibuka, hingga menampilkan isi rumah di sana. Nuansa mahal dan elegan yang mencerminkan kekayaan pemilik rumah. Dan di sana, di ruang tamu, duduk seorang wanita paruh baya yang mengenakan dress tidur kebesaran sembari sibuk menonton acara tv.

Mendengar suara daun pintu dibuka, Susanti mengalihkan matanya dari kaca tv pada sang anak tunggal kesayangan. Timbul senyum dibibirnya.

"Gala, pasti kamu capek. Ayok duduk di sini. Bunda mau ngomong sesuatu."

Mendengar itu Galaksi ikut menyusul sang Bunda. Mendudukkan tubuhnya di samping wanita itu sembari melepas kelelahannya sehari ini. Matanya menutup, mencoba menenangkan hatinya yang gusar akan perubahan Farrel.

"Gimana fitting baju kamu hari ini? Udah nemu baju yang kamu suka?" Susanti bertanya lembut.

Mendengar itu Galaksi menghela nafas pendek. Matanya yang seawalnya menutup kembali terbuka menampilkan mata elang tegas miliknya. "Bunda, fitting bajunya bisa Gala bikin kapanpun. Dan Gala gak suka Bunda ngarahin Stella buat ketemu Gala di jam kerja."

"Gala, pernikahan kamu sama Stella udah mau dua bulan lagi. Kalo terus ditunda, kapan mau nya? Kamu, kalo gak dipaksa gabakalan mau."

"Bunda tau kan Gala gak pernah suka sama perjodohannya."

Galaksi bangkit dari duduknya dan mulai berjalan pergi. Tinggal berlama bersama Bundanya malah menambahkan pusing di kepala. Tidak cukup dengan Farrel, kini Bundanya.  Ini alasannya mengapa dirinya begitu malas untuk tinggal di rumah ini. Membahas tentang pernikahan yang tak pernah ia mahu dan memaksa keinginan yang tak ingin ia lakukan.

"Pasti ini karna dia kan."

Suara Susanti menghentikan langkah Galaksi.

"Kamu pikir Bunda gatau soal mantan suami kamu?"

Galaksi berbalik tubuh memandang Bunda nya yang sudah bangkit dari duduknya. Alisnya menyatu, heran bagaimana Bunda nya ini tahu tentang Farrel.

Susanti, "Gala, kamu mau yang lama kembali? Kamu yang berantakkan karna dia, sementara dia? Lagi enak sama cowok baru yang lebih kaya dari kamu."

Galaksi menghela nafas pendek. "Jangan ngomong yang enggak-enggak soal Farrel. Gimana pun aku masih sayang sama dia, sekalipun Bunda maksa aku buat nikah."

"Gala!" Teriak Susanti tidak terima. "Masih sayang sama dia? Kamu jangan jadi bodoh karna cowok itu! Kamu gak ingat gimana dia ninggalin kamu?! Sadar Gala, kamu udah dibodohin sama mantan kamu!"

ᴍʏ ʙᴏꜱꜱ ᴍʏ ᴇx ʜᴜʙ!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang