****
Berselang pada waktu yang tak lama
Ryo dan gadis tersebut dibawa kedalam sebuah rumah di tengah hutan yang gelap dan sepi."Ikat polisi brengsek ini ditiang itu!"
"Sekap Reina dan ikat dia dikursi itu!"
Gadis yang diculik itu ternyata bernama Reina dan ternyata Reina sendiri adalah seorang dokter bedah profesional yang selama ini telah menjadi incaran seorang mafia bernama Robert.
Ya, Robert!, Dia adalah pemimpin para komplotan penculik yang berusaha menculik Reina. Bukan tanpa sebab mengapa Robert menculik Reina, Robert sebenarnya memiliki rencana besar yang ingin ia lakukan bersama dengan Reina sekaligus ia menyimpan rencana rahasia yang ingin ia lakukan pada Reina.
Reina yang diikat disebuah kursi dihadapkan langsung dengan Robert, Robert memandangi Reina dengan serius sambil mencoba membujuk Reina untuk mau bekerja sama kembali dengannya sebagai bagian dari komplotan perdagangan organ ilegal.
"Reina,oh Reina, Tak ada gunanya kamu kabur!, Lagian aku hanya meminta kepada mu untuk ikut bekerja sama lagi denganku, Seperti kamu yang dulu pernah bekerja di rumah sakit milikku" Ucap Robert.
"Jangan mengungkit masa lalu yang kelam itu, Brengsek!" Bentak Reina.
"Dulu aku memang pernah bekerja di rumah sakit milikmu, Namun bukan untuk pada bagian yang jahat dan tak bermoral itu!" Ucap Reina dengan lantang yang kemudian ia melanjutkan pembicaraannya.
"Aku tidak akan pernah sekalipun ingin bekerjasama lagi denganmu Robert, Aku bukanlah orang yang dapat kau ajak untuk melakukan maksiat dengan mudahnya""Mengapa kau menolak kontrak kerja ini?, Bukankah ini adalah peluang besar bagi kita untuk mendapatkan uang yang lebih banyak?" Tanya Robert dengan wajahnya yang tersenyum menyeringai.
"Ku katakan sekali lagi bahwa aku tidak akan pernah sekalipun mau bekerjasama lagi denganmu, Tidak akan pernah!." Ucap Reina dengan tegas.
Tiba-tiba dering handphone milik Robert berbunyi, Robert pun bangkit dari kursinya dan dengan raut wajah yang terlihat murung ia pergi keluar meninggalkan Reina dengan sejenak.
Ryo yang diikat di tiang perlahan- lahan mulai mencoba melarikan diri, Ryo menyadari bahwa ikatan tali ditangannya tidak begitu ketat sehingga ia berpikir cara untuk melepaskan tali yang mengikat tangannya itu lalu melepaskan ikatan pada Reina dan membawanya kabur dari tempat tersebut.
Tangannya terus bergerak, Tergesek-gesek hingga membuat ikatan tali tersebut berhasil terlepas, Dengan kondisi kedua penglihatan mata nya yang mulai memburuk, Ryo pun hanya bisa merangkak sambil meraba-raba lantai untuk menuju tempat dimana Reina disekap.
"Hei!, Kamu tenang ya kita bakalan kabur dari sini bareng-bareng!" Ucap Ryo sambil mencoba melepas tali yang mengikat Reina.
Ikatan tali yang mengikat Reina dengan perlahan berhasil dilepas oleh Ryo, Mereka pun mulai merencanakan pelarian diri mereka melalui pintu belakang, Namun saat mereka baru saja membuka pintu tiba-tiba.
Duggg* (Suara Tendangan Keras)
Ryo ditendang dengan sangat keras hingga ia jatuh tergeletak ke lantai, Ryo perlahan mulai berusaha bangkit walaupun dengan kondisi penglihatan nya yang sudah samar-samar, Dirinya kembali bangkit dan bertekad untuk bertarung dengan anak buah dari Robert.
Pertarungan terjadi... Pukul memukul dan tendang menendang kini telah berlangsung mengisi heningnya malam, Saat dalam keadaan genting Ryo berkata kepada Reina untuk kabur terlebih dahulu sedangkan dirinya akan menyusul Reina nantinya, Reina pun mengiyakannya namun Reina tak benar-benar kabur melainkan dirinya memilih untuk bersembunyi di suatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Malaikat
RomanceKisah hidup seorang anggota aparat kepolisian yang harus menerima takdir buruk yang membuat dirinya kehilangan penglihatannya. Hidup sebagai seorang tunanetra yang hanya bisa melihat gelap gulitanya dunia dan rasa putus asa yang mendalam. Namun de...